Etiologi Perdarahan Vitreus
Etiologi perdarahan vitreus dapat dibagi menjadi etiologi vaskular, vitreoretina, tumor, trauma, inflamasi, kelainan segmen anterior, dan gangguan hematologi.
Retinopati Diabetik
Etiologi vaskular perdarahan vitreus tersering adalah retinopati diabetik proliferatif (19,1-54,0%). Etiologi vaskular lainnya adalah oklusi retina atau vena sentral atau cabang, retinopati proliferatif sel sabit, degenerasi makula eksudatif, retinopati prematuritas, makroaneurisma, retinopati hipertensi, penyakit Coat, dan congenital peripapillary arterial loops.[2-4,6]
Vitreoretina
Etiologi vitreoretina antara lain break retina (27,0-37,3%), posterior vitreous detachment, ablatio retina, dan komplikasi vitrektomi.[2-4,6]
Tumor
Etiologi tumor yang dapat menimbulkan perdarahan vitreus adalah retinoblastoma, melanoma koroid malignan, dan hemangioma kavernosa.[2-4,6]
Trauma
Trauma berupa open atau closed globe injury dapat menimbulkan perdarahan vitreus.[2-4,6]
Inflamasi
Proses inflamasi seperti vaskulitis, koroidopati infeksius, penyakit Behcet, penyakit Eales, endoftalmitis, uveitis, dan retinitis sifilis dapat juga menyebabkan perdarahan vitreus.[2-4,6]
Kelainan Segmen Anterior
Kelainan dan manipulasi terhadap segmen anterior seperti trabekulektomi, sindrom uveitis-glaukoma-hifema, nucleus drop, iridosiklitis Fuch, sindrom Swan dapat menimbulkan perdarahan vitreus.[2-4,6]
Gangguan Hematologi
Etiologi gangguan hematologi yang menyebabkan perdarahan vitreus adalah leukemia, trombositopenia, hemofilia, dan penyakit von Willebrand.[2-4,6]
Mekanisme Indirek
Mekanisme indirek yang dapat menimbulkan perdarahan vitreus misalnya retinopati valsalva, shaken baby syndrome, sindrom Terson dan hipertensi intrakranial.[2-4,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko perdarahan vitreus adalah gangguan koagulasi sistemik dan miopia berat. Studi terdahulu oleh ETDRS (Early Treatment Diabetic Retinopathy Study) menunjukkan antikoagulan atau antiplatelet tidak meningkatkan risiko perdarahan vitreus. Namun penelitian oleh Witmer et al, melaporkan bahwa pasien dengan posterior vitreous detachment yang mengonsumsi aspirin, clopidogrel, atau warfarin lebih mungkin menimbulkan perdarahan vitreus.[3,7]