Diagnosis Presbiopi
Diagnosis presbiopi atau presbyopia bisa ditegakkan secara klinis pada pasien berusia >40 tahun yang kesulitan melihat atau membaca jarak dekat. Pasien biasanya dapat melihat lebih jelas apabila jarak objek dijauhkan. Beberapa pasien juga mungkin akan mengalami keluhan ini sebelum usia 40 tahun.[3]
Umumnya, sebelum pasien mendatangi dokter untuk pemeriksaan mata, pasien terlebih dahulu mencari bantuan dengan kaca pembesar atau kacamata baca tanpa resep (over the counter) sementara waktu untuk membantu penglihatan dekat. Pasien umumnya datang ke dokter untuk memeriksakan matanya apabila koreksi kacamata baca tanpa resep tersebut belum nyaman untuknya.[3]
Anamnesis
Pasien presbiopi biasanya datang dengan keluhan utama sulit membaca dalam jarak yang biasanya normal untuk membaca. Penglihatan akan lebih jelas bila jarak bacaan dijauhkan. Keluhan ini biasanya mulai muncul pertama kali pada usia 40–45 tahun dan menjadi semakin buruk seiring bertambahnya usia.[4,5]
Pasien mungkin mengeluhkan sakit kepala, sulit memfokuskan pandangan jarak dekat, dan sering perlu menyipitkan mata. Beberapa pasien bahkan merasa bahwa tangan mereka kurang panjang untuk menggapai objek dekat.[4,5]
Pasien juga mungkin membutuhkan cahaya yang lebih saat membaca. Oleh sebab itu, penurunan penglihatan biasanya lebih terasa saat sore hari atau malam hari dan saat cahaya redup.[4,5]
Ketika mengalami presbiopi, pasien yang telah mempunyai riwayat gangguan refraksi berupa miopi umumnya merasa bahwa dirinya lebih nyaman membaca jika melepaskan kacamata miopi yang selama ini dipakainya. Sebaliknya, pasien hipermetropi yang sebelumnya laten mungkin akan merasakan keluhan presbiopi secara lebih dini.[4,5]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan visus dilakukan untuk memeriksa kemampuan mata melihat bentuk benda atau huruf dengan beberapa jarak yang bervariasi. Untuk menilai visus, pasien diminta membaca Snellen chart. Selama pemeriksaan, pasien diberikan lensa korektif untuk menilai kemampuan visusnya.[10]
Pemeriksaan dengan memakai pinhole juga dilakukan untuk menilai apakah gangguan penglihatan disebabkan oleh gangguan refraksi atau tidak. Perbaikan tajam penglihatan dengan menggunakan pinhole mengindikasikan gangguan refraksi.[10]
Pemeriksaan dengan Jaeger chart dilakukan untuk menilai visus jarak dekat. Pasien diminta membaca kartu yang berisikan beberapa paragraf dengan ukuran huruf yang berbeda untuk setiap paragrafnya. Paragraf dengan ukuran tulisan paling kecil ditandai dengan J1, sedangkan paragraf seterusnya ditandai dengan J2 hingga J7 seiring bertambahnya ukuran huruf.[11]
Pada pemeriksaan dengan Jaeger chart, J1 merepresentasikan visus 20/15 (dalam satuan feet) dan J2 merepresentasikan visus 20/20 (dalam satuan feet). Visus 20/20 tersebut setara dengan visus 6/6 dalam satuan meter. Visus jarak dekat pasien dinilai berkurang bila pasien baru dapat membaca tulisan di atas J2.[11]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding presbiopi adalah penyakit lain yang bisa menyebabkan penurunan penglihatan tanpa mata merah dan penurunan penglihatan yang progresif, misalnya gangguan retina, gangguan saraf optik, katarak posterior subkapsular, dan astigmatism.
Gangguan Retina
Gangguan retina dan makula juga dapat mengganggu penglihatan jarak dekat tanpa menyebabkan mata merah. Akan tetapi, pada kasus ini, visus tidak membaik dengan koreksi refraktif dan hasil tomography tampak abnormal.[4]
Gangguan Saraf Optik
Pasien dengan gangguan saraf optik juga dapat mengalami gangguan penglihatan tanpa mata merah, tetapi tidak membaik bila dikoreksi dengan bantuan refraktif. Salah satu gangguan pada saraf optik berupa neuritis bisa disertai dengan peradangan dan nyeri yang tidak dialami penderita presbiopi. Selain itu, hasil tomography bisa tampak abnormal.[12]
Katarak Posterior Subkapsular
Pada katarak posterior subkapsular, gangguan penglihatan jarak dekat akan memburuk saat cahaya ruangan terang. Hal ini tentu berbeda dengan penderita presbiopi yang membutuhkan pencahayaan yang lebih terang agar dapat membaca lebih baik. Pada funduskopi, dokter juga bisa menemukan lensa mata yang tidak jernih.[4]
Astigmatism
Mirip penderita presbiopi, penderita astigmatism juga mengeluhkan pandangan buram dan objek-objek tampak lebih panjang. Penderita astigmatism juga bisa mengalami gejala tambahan seperti pusing, sakit kepala, sulit fokus, dan mual. Namun, berbeda dengan presbiopi, penderita astigmatism perlu mendekatkan objek agar bisa membaca dengan baik, bukan menjauhkan objek seperti pada presbiopi.[13]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang umumnya tidak dibutuhkan untuk diagnosis presbiopi.[10,11]