Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Presbiopi monika-natalia 2023-05-16T10:56:25+07:00 2023-05-16T10:56:25+07:00
Presbiopi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Presbiopi

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Diagnosis presbiopi atau presbyopia bisa ditegakkan secara klinis pada pasien berusia >40 tahun yang kesulitan melihat atau membaca jarak dekat. Pasien biasanya dapat melihat lebih jelas apabila jarak objek dijauhkan. Beberapa pasien juga mungkin akan mengalami keluhan ini sebelum usia 40 tahun.[3]

Umumnya, sebelum pasien mendatangi dokter untuk pemeriksaan mata, pasien terlebih dahulu mencari bantuan dengan kaca pembesar atau kacamata baca tanpa resep (over the counter) sementara waktu untuk membantu penglihatan dekat. Pasien umumnya datang ke dokter untuk memeriksakan matanya apabila koreksi kacamata baca tanpa resep tersebut belum nyaman untuknya.[3]

Anamnesis 

Pasien presbiopi biasanya datang dengan keluhan utama sulit membaca dalam jarak yang biasanya normal untuk membaca. Penglihatan akan lebih jelas bila jarak bacaan dijauhkan. Keluhan ini biasanya mulai muncul pertama kali pada usia 40–45 tahun dan menjadi semakin buruk seiring bertambahnya usia.[4,5]

Pasien mungkin mengeluhkan sakit kepala, sulit memfokuskan pandangan jarak dekat, dan sering perlu menyipitkan mata. Beberapa pasien bahkan merasa bahwa tangan mereka kurang panjang untuk menggapai objek dekat.[4,5]

Pasien juga mungkin membutuhkan cahaya yang lebih saat membaca. Oleh sebab itu, penurunan penglihatan biasanya lebih terasa saat sore hari atau malam hari dan saat cahaya redup.[4,5]

Ketika mengalami presbiopi, pasien yang telah mempunyai riwayat gangguan refraksi berupa miopi umumnya merasa bahwa dirinya lebih nyaman membaca jika melepaskan kacamata miopi yang selama ini dipakainya. Sebaliknya, pasien hipermetropi yang sebelumnya laten mungkin akan merasakan keluhan presbiopi secara lebih dini.[4,5]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan visus dilakukan untuk memeriksa kemampuan mata melihat bentuk benda atau huruf dengan beberapa jarak yang bervariasi. Untuk menilai visus, pasien diminta membaca Snellen chart. Selama pemeriksaan, pasien diberikan lensa korektif untuk menilai kemampuan visusnya.[10]

Pemeriksaan dengan memakai pinhole juga dilakukan untuk menilai apakah gangguan penglihatan disebabkan oleh gangguan refraksi atau tidak. Perbaikan tajam penglihatan dengan menggunakan pinhole mengindikasikan gangguan refraksi.[10]

Pemeriksaan dengan Jaeger chart dilakukan untuk menilai visus jarak dekat. Pasien diminta membaca kartu yang berisikan beberapa paragraf dengan ukuran huruf yang berbeda untuk setiap paragrafnya. Paragraf dengan ukuran tulisan paling kecil ditandai dengan J1, sedangkan paragraf seterusnya ditandai dengan J2 hingga J7 seiring bertambahnya ukuran huruf.[11]

Pada pemeriksaan dengan Jaeger chart, J1 merepresentasikan visus 20/15 (dalam satuan feet) dan J2 merepresentasikan visus 20/20 (dalam satuan feet). Visus 20/20 tersebut setara dengan visus 6/6 dalam satuan meter. Visus jarak dekat pasien dinilai berkurang bila pasien baru dapat membaca tulisan di atas J2.[11]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding presbiopi adalah penyakit lain yang bisa menyebabkan penurunan penglihatan tanpa mata merah dan penurunan penglihatan yang progresif, misalnya gangguan retina, gangguan saraf optik, katarak posterior subkapsular, dan astigmatism.

Gangguan Retina

Gangguan retina dan makula juga dapat mengganggu penglihatan jarak dekat tanpa menyebabkan mata merah. Akan tetapi, pada kasus ini, visus tidak membaik dengan koreksi refraktif dan hasil tomography tampak abnormal.[4]

Gangguan Saraf Optik

Pasien dengan gangguan saraf optik juga dapat mengalami gangguan penglihatan tanpa mata merah, tetapi tidak membaik bila dikoreksi dengan bantuan refraktif. Salah satu gangguan pada saraf optik berupa neuritis bisa disertai dengan peradangan dan nyeri yang tidak dialami penderita presbiopi. Selain itu, hasil tomography bisa tampak abnormal.[12]

Katarak Posterior Subkapsular

Pada katarak posterior subkapsular, gangguan penglihatan jarak dekat akan memburuk saat cahaya ruangan terang. Hal ini tentu berbeda dengan penderita presbiopi yang membutuhkan pencahayaan yang lebih terang agar dapat membaca lebih baik. Pada funduskopi, dokter juga bisa menemukan lensa mata yang tidak jernih.[4]

Astigmatism

Mirip penderita presbiopi, penderita astigmatism juga mengeluhkan pandangan buram dan objek-objek tampak lebih panjang. Penderita astigmatism juga bisa mengalami gejala tambahan seperti pusing, sakit kepala, sulit fokus, dan mual. Namun, berbeda dengan presbiopi, penderita astigmatism perlu mendekatkan objek agar bisa membaca dengan baik, bukan menjauhkan objek seperti pada presbiopi.[13]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang umumnya tidak dibutuhkan untuk diagnosis presbiopi.[10,11]

Referensi

3. Katz JA, Karpecki PM, Dorca A, et al. Presbyopia - A Review of Current Treatment Options and Emerging Therapies. Clin Ophthalmol. 2021 May 24;15:2167-2178. doi: 10.2147/OPTH.S259011
4. Singh P, Tripathy K. Presbyopia. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560568/
5. Raju Kaiti, et al. Presbyopia and Recent Advances in Its Management-A Review. EC Ophthalmology. 2020.
10. Saumya Yadav, Radhika Tandon. Comprehensive eye examination: what does it mean?. Community Eye Health Journal. 2019;32(107).
11. Weatherly. Testing visual acuity with the jaeger eye chart. The American society for Nondestructive Testing. 2002;60(8).pg.928-929.
12. Bennett JL. Optic Neuritis. Continuum (Minneap Minn). 2019;25(5):1236-1264. doi: 10.1212/CON.0000000000000768. PMID: 31584536; PMCID: PMC7395663.
13. Gurnani B, Kaur K. Astigmatism. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582142/

Epidemiologi Presbiopi
Penatalaksanaan Presbiopi

Artikel Terkait

  • Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
    Memilih Lensa Kontak - Hard Lens atau Softlens
  • Risiko Glaukoma Kronis Sudut Terbuka pada Myopia
    Risiko Glaukoma Kronis Sudut Terbuka pada Myopia
  • Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
    Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
  • Miopia Kontrol pada Anak dengan Kacamata Bifokal dan Progressive Addition Lens: Apakah Sudah Tepat?
    Miopia Kontrol pada Anak dengan Kacamata Bifokal dan Progressive Addition Lens: Apakah Sudah Tepat?
  • Manfaat dan Risiko Phakic IOL
    Manfaat dan Risiko Phakic IOL

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 06 Februari 2025, 00:10
Pitfall pada Koreksi Refraksi Anak dan Dewasa
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
3 Balasan
Alo Dokter. Saya dokter iship puskesmas dan di puskesmas saya terdapat trial lens untuk koreksi refraksi. Saya ingin bertanya:1. Apakah langkah koreksi...
dr.Putu Rico Aditya Pangestu
Dibalas 25 Juli 2024, 08:37
Fakoemulsifikasi untuk penderita hipermetropia OS +5
Oleh: dr.Putu Rico Aditya Pangestu
2 Balasan
Izin diskusi dok, apakah fakoemulsifikasi pada penderita hipermetropia usia muda (24 tahun) pada salah satu mata saja merupakan solusi?Dimana pemeriksaannya...
Anonymous
Dibalas 18 Juli 2024, 09:24
Kekuatan Dioptri Softlens
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, maaf izin bertanya. Kalau pasien hendak menggunakan softlens apakah kekuatan lensanya perlu diturunkan dari kekuatan lensa kacamatanya atau tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.