Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Trachoma general_alomedika 2023-06-26T08:45:28+07:00 2023-06-26T08:45:28+07:00
Trachoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Trachoma

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Trachoma adalah infeksi konjungtiva atau konjungtivitis yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Chlamydia trachomatis adalah bakteri intraseluler obligat gram negatif. Secara global, trachoma adalah penyebab utama kebutaan yang bisa dicegah, terutama pada negara dengan sanitasi buruk dan keterbatasan air bersih.

Klasifikasi trachoma dari WHO digunakan untuk data epidemiologis dan penggolongan derajat keparahan dari kondisi pasien, yaitu berupa :

  • Trachomatous inflammation follicular, yaitu 5 folikel pada tarsus superior

  • Trachomatous inflammation intense, yaitu inflamasi dengan penebalan lebih dari 50% pembuluh darah di bagian tarsal

  • Trachomatous scarring, yaitu sikatriks konjungtiva tarsal dengan jaringan ikat fibrosa

  • Trachomatous trichiasis, yaitu trikiasis minimal 1 bulu mata

  • Corneal opacity, di mana keadaan ini melibatkan minimal 1 bagian dari batas pupil[1–3]

trakoma, alomedika, mata, penyakit mata Gambar 1. Trachoma. Sumber: Openi, 2013.

Faktor risiko trachoma adalah kualitas kebersihan yang rendah, area padat penduduk, kontak erat dengan pasien terinfeksi, atau penggunaan benda terkontaminasi seperti handuk. Trachoma dapat ditularkan secara eye-to-eye, dan secara tidak langsung lewat serangga seperti lalat maupun barang-barang rumah tangga.[3,4]

Pasien trachoma, terutama anak-anak, datang dengan keluhan awal berupa mata merah, sensasi benda asing, serta mata berair atau sekret mukopurulen pada mata. Kemerahan dapat bersifat difus sampai dengan daerah kelopak mata yang biasanya akan disertai nyeri, fotofobia, dan pandangan kabur.

Pada pemeriksaan mata segmen anterior dengan senter atau lampu celah (slit lamp), dapat ditemukan folikel yang pada ukuran besar dapat nekrosis dan membentuk skar. Gejala bersifat progresif dan membentuk abrasi, sampai dengan ulkus kornea. Pada kondisi kronis dapat memberikan gejala trikiasis, entropion, dan obstruksi duktus lakrimalis.[3,5,6]

Umumnya diagnosis ditegakkan secara klinis, khususnya bila terjadi di daerah endemis. Akan tetapi, pewarnaan Giemsa dan nucleic acid amplification tests (NAATs) dapat juga digunakkan untuk penegakkan diagnosis.[3,5,6]

The International Trachoma Initiative telah mengimplementasikan strategi SAFE (surgery, antibiotics, facial cleanliness, dan environmental control) dalam tata laksana trachoma. Antibiotik pilihan untuk trachoma adalah azithromycin single dose atau erythromycin apabila resisten tetrasiklin. Pada beberapa kondisi diperlukan pembedahan berupa reposisi bulu mata dan transplantasi kornea yang bertujuan untuk pengobatan lanjut sebagai pencegahan komplikasi.[3,6–8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Katibeh M, Hosseini S, Yaseri M, Aminifar MN, Mahdavi A, Jafarinasab MR, et al. Prevalence and Risk Factors for Trachoma in Rural Areas of Sistan-va-Baluchestan Province, Iran: A Population-Based Study. Ophthalmic Epidemiol. 2015 Jun. 22 (3):208-13.
2. Nasir MA, Elsawy F, Omar A, Haque SO, Nadir R. Eliminating Trachoma by 2020: Assessing Progress in Nigeria. Cureus. 2020 Jul 29;12(7):e9450. doi: 10.7759/cureus.9450. PMID: 32760636; PMCID: PMC7392186.
3. American Academy of Ophthalmology (AAO). 8.External Disease and Cornea AAO 2022–2023. Basic and Clinical Science Course, AAO, 2022–2023.
4. Ramyil A, Wade P, Ogoshi C, Goyol M, Adenuga O, Dami N, et al. Prevalence of Trachoma in Jigawa State, Northwestern Nigeria. Ophthalmic Epidemiol. 2015 Jun. 22 (3):184-9.
5. Solomon AW, Burton MJ, Gower EW, Harding-Esch EM, Oldenburg CE, Taylor HR, Traoré L. Trachoma. Nat Rev Dis Primers. 2022 May 26;8(1):32. doi: 10.1038/s41572-022-00359-5. PMID: 35618795.
6. Gebre T, Ayele B, Zerihun M, Genet A, Stoller NE, Zhou Z, House JI, Yu SN, Ray KJ, Emerson PM, et al. Comparison of annual versus twice-yearly mass azithromycin treatment for hyperendemic trachoma in Ethiopia: a cluster-randomised trial. Lancet. 2011 doi:10.1016/S0140-6736(11)61515-8.
7. Evans JR, Solomon AW. Antibiotics for trachoma. Cochrane Database Syst Rev. 2011 Mar 16. CD001860
8. West S. Trachoma and antibiotic use: the 'A' in SAFE. Expert Rev Anti Infect Ther. 2012 Jan;10(1):75-83. doi: 10.1586/eri.11.150. PMID: 22149616.

Patofisiologi Trachoma
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.