Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Trachoma general_alomedika 2023-06-26T08:46:43+07:00 2023-06-26T08:46:43+07:00
Trachoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Trachoma

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi WHO, trachoma telah menjadi masalah kesehatan di 42 negara di seluruh dunia. Trachoma telah menyebabkan kebutaan pada 1,9 juta orang di seluruh dunia.

Trachoma sering terjadi pada anak, dengan puncaknya pada usia 3 hingga 5 tahun. Sebagian besar kasus ditemukan pada negara berkembang, khususnya dengan keadaan sanitasi yang buruk dan area padat penduduk.[3,4,17]

Global

Secara global, insidensi trachoma mengalami penurunan dari 146 juta kasus pada tahun 1995 menjadi 84 juta kasus pada tahun 2007. Sebagian besar kasus ditemukan di Afrika (khususnya Etiopia dan Sudan), Timur Tengah, Asia Tenggara, Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik, dan komunitas Aborigin di Australia.[4,11]

Trachoma telah menjadi masalah kesehatan di 42 negara. Pengobatan dengan antibiotik pada trachoma saat ini sudah mencakup 64,6 pasien di seluruh dunia, dengan persentase global antibiotic coverage 44%. Sedangkan pada stadium lanjut, sebanyak 69.266 pasien telah menerima tata laksana operatif.[17]

Indonesia

Tidak ada data spesifik mengenai tingkat insidensi trachoma di Indonesia. Namun, pada Rapid Assessment of Avoidable Blindness Survey, trachoma menjadi penyebab pada 0,4% kasus kebutaan di Indonesia. Sementara itu, 3 penyebab kebutaan utama di Indonesia adalah katarak, kelainan segmen posterior, dan glaukoma.[12]

Mortalitas

Data mortalitas terkait trachoma sampai saat ini masih terbatas. Akan tetapi, trachoma merupakan penyebab kebutaan nomor 1 dunia yang terjadi karena infeksi. Berdasarkan data WHO, trachoma menyebabkan kebutaan pada 1,9 juta pasien di dunia.

Penyebab utama kebutaan adalah keterbatasan pelayanan kesehatan untuk melakukan keratoplasti. Adanya strategi SAFE (surgery, antibiotic, facial cleanliness, dan environmental factors) telah menurunkan angka kebutaan karena trachoma dari 136 juta kasus di tahun 2002 menjadi 1,9 juta kasus di tahun 2022.[3,5,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

3. American Academy of Ophthalmology (AAO). 8.External Disease and Cornea AAO 2022–2023. Basic and Clinical Science Course, AAO, 2022–2023.
4. Ramyil A, Wade P, Ogoshi C, Goyol M, Adenuga O, Dami N, et al. Prevalence of Trachoma in Jigawa State, Northwestern Nigeria. Ophthalmic Epidemiol. 2015 Jun. 22 (3):184-9.
5. Solomon AW, Burton MJ, Gower EW, Harding-Esch EM, Oldenburg CE, Taylor HR, Traoré L. Trachoma. Nat Rev Dis Primers. 2022 May 26;8(1):32. doi: 10.1038/s41572-022-00359-5. PMID: 35618795.
11. Solomon AW, Pavluck AL, Courtright P, Aboe A, et al. The Global Trachoma Mapping Project: Methodology of a 34-Country Population-Based Study. Ophthalmic Epidemiol. 2015 Jun. 22 (3):214-25.
12. Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia. Studi validasi data kebutaan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2014. Jakarta.
13. Solomon AW, Kello AB, Bangert M, West SK, Taylor HR, Tekeraoi R, Foster A. The simplified trachoma grading system, amended. Bull World Health Organ. 2020 Oct 1;98(10):698-705. doi: 10.2471/BLT.19.248708. Epub 2020 Sep 3. PMID: 33177759; PMCID: PMC7652564.
17. World Health Organization (WHO). Trachoma-Fact Sheets. WHO, 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/trachoma

Etiologi Trachoma
Diagnosis Trachoma
Diskusi Terbaru
dr.Budyo Utomo
Dibalas 10 jam yang lalu
Bila STR mati?
Oleh: dr.Budyo Utomo
1 Balasan
Bagaimanakah cara pengurusan STR yang mati ?
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 13 jam yang lalu
Kirim Rujukan Tindakan Medis Mudah, Aman, dan Profesional!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
Peralatan medis di praktik Dokter masih minimal dan bikin tindakan medis terhambat? Tenang, sekarang Dokter bisa Kirim Rujukan untuk tindakan medis dengan...
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Proptosis atau eksoftalmus sesisi post operasi, apa penyebab dan bagaimana terapinya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada kasus...Perempuan 45 th dg riwayat DM tipe 2 dan post op katarak mengeluhkan mata kiri mengalami eksoftalmus sesisi....penglihatan tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.