Prognosis Trachoma
Prognosis trachoma dengan implementasi strategi SAFE, yaitu surgery, antibiotic, facial cleanliness, dan environmental control umumnya baik. Pada keadaan timbulnya komplikasi, seperti trikiasis dan entropion, operasi epilasi maupun rekonstruksi kelopak mata dapat mencegah skar kornea yang berisiko menyebabkan gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. Keratoplasti menjadi salah satu pilihan tindakan bila terjadi kekeruhan kornea. Prognosis lebih buruk pada pasien dengan akses keratoplasti terbatas.[5,13,15]
Komplikasi
Komplikasi trachoma biasanya terjadi karena adanya proses inflamasi yang kronis. Beberapa yang dapat ditemui adalah trikiasis, entropion, abrasi atau ulkus kornea, sindrom mata kering yang kronis, sampai dengan kebutaan. Hal ini dapat dicegah dengan pemberian terapi antibiotik yang adekuat. Bila sudah terjadi komplikasi, perlu dipertimbangkan tindakan pembedahan.[9,10]
Prognosis
Prognosis trachoma umumnya baik bila strategi SAFE dilakukan sejak dini dan tepat waktu. Tata laksana yang cepat dan adekuat akan mencegah terjadinya komplikasi, termasuk kebutaan.[1,2,14]
Pada perjalanan penyakitnya, proses inflamasi akan berlangsung lebih lama daripada eradikasi infeksi dengan antibiotik. Pada kelompok usia 4–15 tahun, lama bebas infeksi bervariasi antara 3–8 minggu, tetapi gejala klinis yang muncul karena reaksi inflamasi dapat bervariasi antara 6–18 minggu. Pada orang dewasa, durasi perjalanan penyakit biasanya lebih cepat.
Reaksi inflamasi yang bertanggung jawab pada terjadinya iritasi permukaan bola mata lebih lanjut yang menyebabkan komplikasi. Maka dari itu, kontrol ke fasilitas kesehatan sangat diperlukan terutama untuk melihat komplikasi seperti trikiasis, entropion, serta skar maupun kekeruhan kornea.[9,10,15]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli