Penatalaksanaan Tenosynovitis de Quervain
Penatalaksanaan tenosynovitis de Quervain dapat berupa medikamentosa, pembedahan, maupun terapi suportif berupa rehabilitasi medik dengan tujuan untuk mengurangi peradangan pada kompartemen dorsal pertama.
Prinsip Tata Laksana
Pendekatan terapi tenosynovitis de Quervain adalah nonoperatif terlebih dahulu. Pengobatan bisa dimulai dengan pembidaian lengan bawah, tangan, dan ibu jari, dengan bagian interfalang bebas. Pasien juga diberikan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan diminta untuk melakukan kompres es pada area keluhan.
Jika pasien tidak mengalami perbaikan, pertimbangkan injeksi glukokortikoid. Pada pasien dengan keluhan yang berat, injeksi glukokortikoid dapat langsung diberikan sebagai lini pertama.
Kebanyakan kasus tenosynovitis de Quervain dapat membaik dengan terapi nonoperatif. Meski demikian, tindakan pembedahan memiliki keunggulan berupa hilangnya gejala yang lebih permanen.[12-15]
Rehabilitasi Medik
Tindakan rehabilitasi medik dapat dilakukan pada awal penatalaksanaan maupun setelah tindakan operatif dilakukan. Pada awal penatalaksanaan, perlu dilakukan imobilisasi sendi karpometakarpal I dengan thumb splint untuk mencegah pergerakan ibu jari dan mengurangi perkembangan edema pada kompartemen dorsal pertama. Imobilisasi dilakukan setidaknya selama 4 – 6 minggu.
Selain itu, dapat juga dilakukan fisioterapi dengan graded transverse friction massage dan local ultrasound therapy.
Rehabilitasi juga diperlukan setelah tindakan operatif dilakukan, meliputi imobilisasi dengan thumb splint, latihan ruang gerak secara aktif dan pasif, maupun retrograde massage untuk mengatasi bengkak yang mungkin terjadi pascaoperasi.[1,3,12]
Medikamentosa
Pemberian medikamentosa dalam penatalaksanaan tenosynovitis de Quervain dapat berupa obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) maupun injeksi kortikosteroid.
Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
OAINS digunakan dalam manajemen nyeri yang dialami pasien tenosynovitis de Quervain. Tidak ada OAINS spesifik yang direkomendasikan. Secara umum, diklofenak disenangi, namun OAINS dari golongan penghambat siklooksigenase 2 (COX 2 inhibitors), seperti celecoxib, juga dapat dipilih.[12]
Kortikosteroid
Pemberian kortikosteroid pada pasien tenosynovitis de Quervain dilakukan melalui injeksi langsung pada daerah tendon yang menempati kompartemen dorsal pertama. Kortikosteroid yang dapat dipilih antara lain:
- Methylprednisolone 10 mg
- Triamcinolone 10 mg
- Dexamethasone 4 mg[13,14]
Injeksi dilakukan ke dalam selaput tendon yang mengalami peradangan sekitar 1 cm proksimal dari Proc. styloideus radii di mana tendon dapat teraba. Injeksi dapat dilakukan pada satu titik di atas lapisan tendon maupun pada dua titik antara tendon m. extensor carpi radialis longus dan m. extensor carpi radialis brevis. Pemberian injeksi kortikosteroid memberikan angka kesuksesan terapi hingga lebih dari 70%.[1,3,12,15]
Pembedahan
Jika gejala pasien menetap walaupun telah diterapi secara adekuat dengan terapi konservatif, maka intervensi bedah patut dipertimbangkan. Pembedahan dilakukan dengan pelepasan (release) kompartemen dorsal dan subkompartemen bila ada, diikuti dengan imobilisasi dan terapi okupasi.[1,8]
Teknik Pembedahan pada Tenosynovitis de Quervain
Pembedahan umumnya dapat dilakukan secara rawat jalan, dengan anestesi lokal, regional, atau umum. Pasien dipasangi torniquet untuk mengurangi perdarahan intraoperatif dan memudahkan identifikasi struktur anatomi.
Pada pembedahan, umumnya dilakukan insisi transversal pada kulit di atas dorsal kompartemen pertama. Setelah itu, dilakukan diseksi pada ligamen yang menyelubungi kompartemen dorsal pertama, sambil berhati-hati agar tidak mengenai saraf sensorik radial superfisial. Kemudian dilakukan insisi pada kompartemen dan subkompartemen, kulit ditutup dan diberikan dressing.[3]