Prognosis Anthrax
Prognosis anthrax berbeda-beda tergantung jenis anthrax yang muncul. Semua jenis anthrax memiliki potensi untuk berkembang menjadi komplikasi infeksi sistemik yang fatal seperti sepsis dan meningitis sebagai akibat dari penyebaran limfohematogen B. anthracis dari lesi primer anthrax kutaneus, gastrointestinal, maupun inhalasi.[1,3]
Komplikasi
Komplikasi anthrax antara lain edema maligna pada anthrax kulit, dan anthrax meningitis.[2,3]
Edema Maligna
Edema maligna merupakan komplikasi anthrax kulit yang jarang terjadi. Edema maligna ditandai dengan edema berat, disertai indurasi, bula multiple, dan gejala syok. Edema maligna yang terjadi di daerah leher dan dada akan menyebabkan dispnea.[2,3]
Meningitis
Anthrax meningitis merupakan komplikasi dari semua jenis anthrax akibat bakteremia dan penyebaran hematogen ke otak. Anthrax meningitis dapat terjadi tanpa fokus primer. Pada meninges terjadi edema dan perdarahan (meningitis hemoragik).[2,3]
Lainnya
Anthrax juga dapat menyebabkan komplikasi seperti :
- Anthrax inhalasi: efusi pleura, gagal napas, hipoksemia
- Anthrax gastrointestinal: perdarahan saluran pencernaan
- Anthrax orofaring: asfiksia akibat pembengkakan kelenjar limfatik leher[2,3]
Prognosis
Semua jenis anthrax berpotensi menyebar di dalam tubuh manusia jika tidak diobati, dan dapat menyebabkan penyakit yang berat hingga kematian. Terapi yang diberikan segera saat masa inkubasi 1-7 hari dan sebelum muncul gejala, dapat mencegah progresi penyakit dan menurunkan mortalitas sampai kurang dari 2%.[1,3]
Anthrax Kulit
Mayoritas kasus anthrax adalah anthrax kulit yang dapat sembuh dalam 2-3 minggu dengan atau tanpa terapi. Tanpa terapi, kematian anthrax kulit sebesar 20%, sedangkan dengan terapi yang tepat, hampir semua kasus anthrax kulit dapat sembuh.[1,2]
Anthrax Gastrointestinal
Prognosis anthrax gastrointestinal lebih baik dibandingkan anthrax inhalasi, namun tidak lebih baik dibandingkan anthrax kulit. Anthrax gastrointestinal sulit didiagnosis karena gejalanya yang nonspesifik sehingga menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tanpa pengobatan, anthrax gastrointestinal akan berkembang menjadi septikemia, syok, hingga kematian dalam 2-5 hari setelah onset, dengan angka kematian lebih dari 50%. Namun dengan terapi yang tepat, 60% pasien dapat mulai pulih dalam 3 minggu.[2,3]
Anthrax Orofaring
Anthrax di orofaring dapat menyebabkan obstruksi jalan napas seperti pada anthrax inhalasi atau anthrax kulit di daerah leher. Asfiksia hingga kematian dapat terjadi dalam waktu kurang dari 2 hari setelah onset.[2,3]
Anthrax Inhalasi
Anthrax inhalasi bersifat mengancam nyawa dan memiliki prognosis yang buruk. Tanpa pengobatan, anthrax inhalasi nyaris selalu fatal, sedangkan dengan penanganan agresif, 55% anthrax inhalasi dapat pulih. Meningitis dapat terjadi pada 50% kasus anthrax inhalasi. Adanya infeksi sistemik yang menyertai anthrax inhalasi akan meningkatkan angka mortalitas hingga mendekati 100%.[2-4]
Anthrax Meningitis
Anthrax meningitis memiliki prognosis yang sangat buruk dengan angka kematian hampir 100% meskipun telah diberikan pengobatan sedini mungkin. Kematian pada anthrax meningitis terjadi dalam 1-6 hari setelah onset.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra