Edukasi dan Promosi Kesehatan Cacar Monyet
Edukasi dan promosi kesehatan tentang cacar monyet atau mpox (monkeypox) bertujuan untuk memberikan pasien pemahaman mengenai virus penyebab penyakit, cara menghindari faktor risiko cacar monyet, dan cara mencegah terjadinya transmisi baik dari hewan maupun dari manusia lain.
Edukasi Pasien
Edukasi yang diberikan kepada pasien yang sedang mengalami cacar monyet adalah penjelasan mengenai penyebab penyakit yang dideritanya, cara penularan penyakit, terapi yang diperlukan, dan komplikasi yang mungkin timbul.
Selain itu, pasien juga diminta untuk mengisolasi diri dari anggota keluarga yang tinggal bersama untuk mencegah transmisi secara airborne maupun secara kontak langsung dengan lesi kulit. Isolasi dilakukan hingga krusta terakhir telah terlepas dan lapisan kulit yang baru telah terbentuk.[5,7,9]
Pasien juga diminta memantau gejalanya. Bila gejala klinis dirasakan memberat, pasien sebaiknya dirawat di rumah sakit. Kasus cacar monyet umumnya bersifat self-limiting. Namun, beberapa kasus jarang yang parah mungkin disertai dengan bronkopneumonia, acute respiratory distress syndrome, sepsis, dan ensefalitis.[14]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan perlu dilakukan terhadap penularan dari hewan dan juga penularan dari manusia. Untuk mencegah penularan dari hewan, masyarakat disarankan untuk tidak menjadikan hewan liar, terutama hewan liar yang berasal dari hutan tropis Afrika, sebagai hewan peliharaan. Masyarakat disarankan untuk menghindari kontak dengan hewan liar dan menghindari konsumsi daging yang tidak dimasak hingga matang.
Untuk mencegah penularan antar manusia, masyarakat disarankan untuk rajin mencuci tangan karena transmisi juga dapat terjadi melalui droplet respirasi dan cairan dari lesi kulit yang menempel pada benda-benda di sekitar penderita. Bila ada seseorang yang dicurigai mengalami cacar monyet, orang tersebut sebaiknya melakukan isolasi agar anggota keluarga lain tidak tertular.[2,5,9]
Vaksin
Vaksin yang digunakan untuk pencegahan cacar monyet adalah vaksin yang berisi virus vaccinia hidup yang sebenarnya digunakan sebagai vaksin smallpox. Namun, meskipun vaksin ini bukan merupakan vaksin spesifik untuk cacar monyet, vaksin ini dilaporkan efektif untuk mencegah cacar monyet pada 85% kasus dan dapat mengurangi risiko terjadinya cacar monyet yang parah.[1,2,9]
Vaksin vaccinia yang pertama kali dibuat untuk smallpox saat ini sudah tidak diproduksi, tetapi FDA telah menyetujui penggunaan vaksin vaccinia yang baru dan juga suatu vaksin gabungan untuk smallpox dan cacar monyet di tahun 2019. Namun, distribusi vaksin-vaksin ini masih amat terbatas. Di Indonesia, vaksin ini belum tersedia.[1,2,9,17]
Vaksin juga dapat diberikan setelah kontak erat (postexposure vaccination) dengan kasus yang terkonfirmasi monkeypox, kasus probable, atau hewan yang memiliki gejala monkeypox. Bagi pasien immunocompromised yang tidak dapat menerima vaksinasi vaccinia hidup, vaccinia immune globulin (VIG) dapat dipertimbangkan untuk diberikan setelah paparan. Akan tetapi, data tentang manfaatnya memang masih terbatas dan produknya juga belum tersedia di Indonesia.[5,9,18]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur