Panduan E-Prescription Hepatitis A
Panduan e-prescription pada hepatitis A ini dapat digunakan dokter umum dalam memberikan terapi medikamentosa secara online.
Hepatitis A merupakan infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Infeksi ini terjadi umumnya melalui kontaminasi makanan/air, dan transmisi horizontal antar individu. Hepatitis A umumnya bersifat self-limited disease.[1,2]
Tanda dan Gejala
Pasien hepatitis A pada fase prodromal umumnya mengeluhkan gejala menyerupai flu ringan yang tidak spesifik, yaitu mual, muntah, nyeri perut kanan atas, lemas, demam, nyeri kepala, nyeri otot, dan anoreksia. Fase ikterik terjadi setelah 1‒2 minggu onset prodromal, dan pasien dapat mengeluh jaundice, urin gelap, dan feses yang pucat.[1,2]
Peringatan
Pada kondisi tertentu, pasien hepatitis A perlu dirujuk atau mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kondisi tersebut meliputi gangguan kesadaran, gejala perdarahan saluran cerna, asites atau edema, ekimosis/petekie/purpura, dan muntah persisten yang disertai dehidrasi dan tidak berespon pada obat antiemetik. Level peningkatan enzim hati dan hiperbilirubinemia yang terlalu tinggi juga sebaiknya menjadi dasar pasien dirawat di rumah sakit.[29,30]
Pasien hepatitis A membutuhkan bedrest dan tidak beraktivitas berat saat fase akut infeksi. Sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit, pasien hepatitis A perlu membatasi kontak personal dengan anggota keluarga di rumah.[1,2,10]
Medikamentosa
Penatalaksanaan hepatitis A umumnya bersifat suportif, termasuk cairan rehidrasi, antiemetik, dan antipiretik.
Paracetamol
Paracetamol sebagai antipiretik dapat diberikan peroral dengan dosis 10 mg/kgBB per satu kali pemberian, dan dalam 1 hari dapat diberikan 4‒6 kali. Dosis rata-rata sesuai usia adalah:
- Dewasa: dosis 500 mg hingga 1 gram
- Bayi <3 bulan: dosis 10 mg/kgBB
- Bayi 3‒12 bulan: dosis 60‒120 mg
- Anak 1‒5 tahun: dosis 120‒250 mg
- Anak 6‒12 tahun: dosis 250‒500 mg
- Dosis maksimal: 3‒4 g/hari [31]
Metoklopramid
Antiemetik diberikan agar pasien dapat tetap mempertahankan asupan makanan dan minuman. Dianjurkan diberikan metoklopramid dengan dosis sebagai berikut:
- Dewasa: tablet 10 mg, peroral, diberikan 3 kali/hari
- Anak <1 tahun: 1 mg diberikan 2 kali/hari
- Anak 1‒3 tahun: 1 mg diberikan 2‒3 kali/hari
- Anak 3‒5 tahun: 2 mg diberikan 2‒3 kali/hari
- Anak 5‒9 tahun: 2,5 mg diberikan 3 kali/hari
- Anak 9‒14 tahun: 5 mg diberikan 3 kali/hari
- Dosis maksimal: 500 μg/kgBB/hari [32]
Pemberian pada ibu hamil
Paracetamol dan metoklopramid dapat digunakan pada kehamilan. Namun, ibu hamil yang terinfeksi hepatitis A harus dirujuk untuk dirawat di rumah sakit, karena berisiko mengalami kontraksi preterm. Tidak dapat menerima e-prescription.[1-3]