Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hepatitis A irfan 2022-06-23T13:47:32+07:00 2022-06-23T13:47:32+07:00
Hepatitis A
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Diagnosis Hepatitis A

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Diagnosis hepatitis A ditegakkan secara klinis melalui tanda dan gejala jaundice, disertai keluhan infeksi viral lainnya, seperti mual, muntah, demam, dan lemas. Diagnosis pasti berdasarkan pemeriksaan antibodi anti-HAV. Infeksi virus hepatitis A (HAV) di area endemis seringkali asimtomatik akibat paparan virus saat anak-anak.[1,2]

Anamnesis

Masa inkubasi infeksi hepatitis A umumnya 14−28 hari. Infeksi HAV akut umumnya self-limited, yang diawali dengan fase prodromal dan diikuti dengan fase ikterik.[1,2,14]

Fase Prodromal

Pasien umumnya mengeluh gejala menyerupai flu ringan yang non-spesifik, antara lain mual, muntah, nyeri perut kanan atas, lemas/malaise, anoreksia, demam (<39°C), nyeri kepala, dan nyeri otot/mialgia.[1,2,14]

Fase Ikterik

Fase ikterik biasanya timbul dalam waktu 1−2 minggu dari onset prodromal. Pada fase ini, pasien dapat mengeluhkan gejala jaundice umum, termasuk mata, kulit, kuku berwarna kuning, urin kuning atau coklat gelap, dan feses yang pucat.[1,2,4,14,15]

Pasien juga dapat mengalami gejala ekstrahepatik walaupun sangat jarang terjadi. Gejalanya meliputi pruritus, bercak kemerahan pada kulit, arthralgia, gangguan ginjal akut, pneumonia, perikarditis, pankreatitis akut, dan kolesistitis akut. Gejala pada fase ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu.[1,2,4,14,15]

Fase Konvalesen

Fase konvalesen ditandai dengan suhu tubuh kembali normal, ikterik makin memudar dan menghilang, warna urin semakin jernih dan terang, nyeri abdomen menurun, serta hepar berangsur kembali ke ukuran normal hingga tak teraba lagi.[1,4,14]

Infeksi HAV akut pada anak-anak umumnya asimtomatik atau subklinis,  sedangkan pada gejala pada dewasa dapat bertahan hingga 2−8 minggu. Walaupun jarang, tetapi hepatitis A dapat menyebabkan gangguan hati akut (jaundice, ensefalopati hepatik, dan koagulopati).[1,4,14,15]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien hepatitis A dapat menemukan hepatomegali (78%), dengan jaundice dan sklera ikterik (40-80%). Bercak kemerahan di kulit terutama terjadi di tungkai bawah dengan penampakan seperti vaskulitis.[2,4]

Frekuensi infeksi HAV pada negara endemis dengan standar kebersihan yang rendah serta kondisi sosioekonomik yang buruk dapat menyebabkan masyarakat terpapar virus di usia muda. Hal ini dapat menyebabkan infeksi asimtomatik.[3,10]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding utama adalah infeksi akut hepatitis E, karena memiliki gejala klinis dan jalur transmisi yang serupa. Diagnosis banding lainnya adalah hepatitis alkoholik, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis akut karena obat-obatan.[1,2]

Hepatitis E

Hepatitis E merupakan salah satu hepatitis akut virus yang sering ditemukan, dan seringkali asimtomatik. Hepatitis E memiliki gejala yang ringan, seperti lemas, mual, muntah, dan nyeri perut. Penyakit ini lebih umum terjadi pada dewasa dan perlu dipertimbangkan pada pasien yang melakukan perjalanan dari negara endemis, serta pasien hepatitis akut yang mengalami komplikasi serius, seperti hamil, riwayat penyakit hati, dan imunokompromais.[16,17]

Hepatitis alkoholik

Hepatitis alkoholik merupakan sindrom berat dari penyakit hati alkohol, yang ditandai dengan onset jaundice yang cepat, hepatomegali yang nyeri, lemas, dan tanda-tanda respons inflamasi sistemik. Hepatitis alkoholik berkaitan dengan konsumsi alkohol yang berlebih dan dapat berlanjut menjadi sirosis.[18]

Hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit infeksi pada hati yang umum terjadi. Transmisi dari hepatitis B berbeda dengan hepatitis A, yaitu lebih ditularkan melalui transmisi cairan tubuh seperti darah, sekresi vagina, dan semen.[19]

Hepatitis C

Hepatitis C merupakan salah satu penyakit hati dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Penyebaran infeksi ini terjadi melalui kontak langsung virion yang terinfeksi dengan sel host, yaitu melalui perinatal, penggunaan obat-obat intravena, dan hubungan seksual. RNA dari virus hepatitis C dapat terdeteksi di darah, air liur, air mata, dan cairan serebrospinal.[20]

Hepatitis D

Infeksi virus hepatitis D jarang ditemukan, dan hanya terjadi ketika terdapat infeksi virus hepatitis B. Hepatitis D terjadi pada individu dengan risiko tinggi, seperti pengguna obat-obatan intravena, imigran dari area transmisi tinggi, dan resipien transfusi darah.[21,22]

Hepatitis Akut karena Obat-Obatan

Hepatitis akut karena obat-obatan umumnya menunjukkan gejala yang bervariasi dan seringkali asimtomatik. Hepatitis akut dapat menunjukkan gejala jaundice yang disertai nyeri perut, lemas, feses yang gelap, gatal, dan mual. Pada hepatitis akut karena obat-obatan, pasien perlu ditanyakan riwayat konsumsi obat-obatan dalam waktu 3‒6 bulan sebelum keluhan muncul.[23,24]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis hepatitis A antara lain pemeriksaan darah, pemeriksaan antibodi spesifik immunoglobulin HAV, dan pemeriksaan radiologis.[1]

Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan hematologi dapat menunjukkan limfositosis ringan. Waktu protrombin umumnya dalam batas normal, tetapi jika meningkat maka perlu dipertimbangkan risiko kerusakan hati akut yang berat dan ensefalopati. Selain itu, pemeriksaan kimia akan mengalami peningkatan enzim dan fungsi hati, termasuk SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase), SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase), dan hiperbilirubinemia.[1,2,15]

Pemeriksaan Antibodi Immunoglobulin HAV

Diagnosis pasti infeksi akut HAV dilakukan melalui pemeriksaan antibodi anti-HAV immunoglobulin M (IgM). Hasil IgM HAV akan positif pada saat timbul gejala, dan dapat bertahan hingga 6 bulan setelah infeksi primer. Pemeriksaan IgM HAV cukup sensitif dan spesifik dengan positif palsu jarang terjadi.[1,2]

Sedangkan pemeriksaan anti HAV immunoglobulin G (IgG) muncul setelah IgM dan dapat bertahan seumur hidup. Jika anti HAV IgG positif tanpa adanya IgM maka dapat diartikan sebagai infeksi lalu atau pasca vaksin hepatitis A.[1,2]

Tes Asam Nukleat

Tes asam nukleat merupakan pemeriksaan gold standard untuk mendiagnosis infeksi hepatitis terutama di fase viremia. Tes ini merupakan metode pemeriksaan yang cukup sensitif dalam mendeteksi genom virus hepatitis. Pemeriksaan asam nukleat dapat mendeteksi hingga 5 genom virus hepatitis, yaitu HAV RNA, HBV DNA, HCV RNA, HDV RNA, dan HEV RNA.[2]  

Pemeriksaan Radiologis

Pemeriksaan ultrasonografi abdomen bukan pemeriksaan yang rutin dilakukan pada kasus hepatitis A. Beberapa tanda yang dapat ditemukan dalam pemeriksaan radiologis adalah hepatomegali, penebalan dinding kandung empedu, dan pembesaran nodus limfatikus perihepatik. Penebalan dinding kandung empedu berkaitan dengan level bilirubin yang meningkat.[1,3]

Kultur Feses

HAV RNA dapat terdeteksi di darah dan juga feses segera setelah infeksi hingga 1‒2 minggu setelah onset gejala timbul. HAV RNA pada feses juga dapat terdeteksi pada pasien asimtomatik. HAV RNA yang terdeteksi di feses dalam waktu yang lebih lama dapat terjadi pada anak-anak atau individu yang imunokompromais.[22]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati

Referensi

1. Iorio N, John S. Hepatitis A. In: Stat Pearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459290/
2. Gilroy RK. Hepatitis A. Medscape. 2019 May. https://emedicine.medscape.com/article/177484-overview#a2
3. Setyowati D, Mubawadi T, Mirasa YA, et al. Molecular epidemiology of hepatitis A outbreaks in two districts in Indonesia in 2018: Same subtype, but different strains. Biomed Rep. 2020;12(2):51-58. doi:10.3892/br.2019.1261
4. Shin EC, Jeong SH. Natural history, clinical manifestations, and pathogenesis of hepatitis A. Cold Spring Harbor perspectives in medicine. 2018 Sep 1;8(9):a031708.
10. Migueres M, Lhomme S, Izopet J. Hepatitis A: Epidemiology, High-Risk Groups, Prevention and Research on Antiviral Treatment. Viruses. 2021 Oct;13(10):1900.
14. Mohsen W, Levy MT. Hepatitis A to E: what's new?. Internal medicine journal. 2017 Apr;47(4):380-9.
15. Lin KY, Chen GJ, Lee YL, Huang YC, Cheng A, Sun HY, Chang SY, Liu CE, Hung CC. Hepatitis A virus infection and hepatitis A vaccination in human immunodeficiency virus-positive patients: A review. World journal of gastroenterology. 2017 May 28;23(20):3589.
16. Waqar S, Sharma B, Koirala J. Hepatitis E. In: Stat Pearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan
17. Remy P, Widjaja D. Hepatitis E. Medscape. 2019 Mar. https://emedicine.medscape.com/article/178140-differential#1
18. Shah NJ, Royer A, John S. Alcoholic Hepatitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.
19. Tripathi N, Mousa OY. Hepatitis B. In: Stat Pearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.
20. Basit H, Tyagi I, Koirala J. Hepatitis C. In: Stat Pearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.
21. Masood U, John S. Hepatitis D. In: Stat Pearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan
22. Lanini S, Ustianowski A, Pisapia R, Zumla A, Ippolito G. Viral hepatitis: etiology, epidemiology, transmission, diagnostics, treatment, and prevention. Infectious Disease Clinics. 2019 Dec 1;33(4):1045-62.
23. Mehta N, Ozick LA. Drug Induced Hepatotoxicity. Medscape. 2019 May. https://emedicine.medscape.com/article/169814-overview#a1
24. Francis P, Navarro VJ. Drug Induced Hepatotoxicity. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan

Epidemiologi Hepatitis A
Penatalaksanaan Hepatitis A

Artikel Terkait

  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
    Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
  • Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak
    Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak
  • Pentingnya Perlindungan Terhadap Hepatitis A di Indonesia
    Pentingnya Perlindungan Terhadap Hepatitis A di Indonesia
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 17 Juli 2023, 04:17
Mnemonic #19: Hepatitis
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
H - Hepatomegali (pembesaran hati) A - Anoreksia (kehilangan nafsu makan) T - Tinja pucat (fekes berwarna pucat atau berwarna tanah liat) I - Ikterus (kulit...
Anonymous
Dibalas 22 November 2022, 15:25
Suplemen untuk pasien hepatitis - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Kurnia, M.Gizi, Sp.GK, apa sebaiknya makanan dan suplemen yang diberikan untuk penderita Hepatitis?Terimakasih dokter 🙏
Anonymous
Dibalas 14 Oktober 2022, 08:07
Pekerja pembuat makanan memiliki penyakit hepatitis A
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore Izin diskusi dok jika di site Karyawan catering bertugas menangani makan sudah melakukan MCU dan ternyata anti HAV IgM (+) . Lalu sekitar 7 hari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.