Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hepatitis E general_alomedika 2022-06-06T23:00:49+07:00 2022-06-06T23:00:49+07:00
Hepatitis E
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hepatitis E

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terhadap hepatitis E memegang peranan penting mengingat HEV ditransmisikan secara fekal-oral dan dapat menyebabkan wabah. Edukasi dan promosi kesehatan tentang prinsip sanitasi diharapkan dapat mencegah dan mengendalikan penyakit serta penularannya.[23]

Edukasi dan Promosi Kesehatan

Petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan dan konsultasi agar masyarakat memperoleh wawasan dan pemahaman yang benar tentang hepatitis E. Pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakan alternatif yang baik dalam pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat guna mencegah hepatitis E.[23]

Advokasi dan Sosialisasi

Advokasi dan sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan, mengingat HEV ditransmisikan secara fekal-oral dan dapat menimbulkan wabah. Kebiasaan cuci tangan perlu disosialisasikan dengan benar untuk mencegah penularan fekal-oral. Beberapa waktu yang disarankan untuk mencuci tangan adalah sebelum makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum menyusui bayi, sebelum memberi makan bayi atau balita, sesudah buang air besar atau kecil, dan sesudah memegang hewan.[23]

Intervensi Perubahan Perilaku.

Intervensi perubahan perilaku meliputi promosi kesehatan tentang bagaimana hidup sehat, antara lain perilaku hidup bersih dan sehat, kebersihan diri dan lingkungan, serta tata cara pengelolaan pangan yang higienis. Pengelolaan pangan yang higienis dilakukan dengan memperhatikan bahan, alat, dan tempat yang digunakan. Kebiasaan lain yang perlu dipelihara adalah buang air besar dengan cara-cara yang saniter, yaitu membuang tinja di jamban saniter.[23]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan dan pengendalian hepatitis E dilakukan melalui intervensi perubahan perilaku dan vaksinasi. Ketersediaan air bersih juga penting karena jalur transmisi HEV bisa dari air yang terkontaminasi.[1,4,23]

Intervensi Perubahan Perilaku

Intervensi perubahan perilaku meliputi cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan pengelolaan makanan yang benar. CTPS dilakukan pada 6 saat kritis, yaitu sebelum makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum menyusui, sebelum memberi makan bayi atau balita, sesudah buang air besar atau kecil, dan sesudah memegang hewan.[1,4,23]

Pengolahan Makanan

Cara pengolahan makanan yang benar, meliputi:

  • Menjaga kebersihan: mencuci tangan sebelum memasak dan keluar dari toilet; mencuci alat-alat masak dan alat-alat makan; membersihkan dapur
  • Memisahkan bahan makanan mentah dan makanan matang: menggunakan alat yang berbeda untuk keperluan dapur dan untuk makan; menyimpan bahan makanan matang dan mentah di tempat yang berbeda.
  • Memasak makanan sampai matang: memasak makanan pada suhu minimal 85 C, terutama daging dan makanan laut
  • Menyimpan makanan di suhu aman: jangan menyimpan makanan terlalu lama di suhu ruangan maupun kulkas; memasukan makanan yang ingin disimpan ke dalam lemari pendingin
  • Menggunakan air bersih dan bahan makanan yang baik: memilih bahan makanan yang segar (belum kadaluwarsa) dan menggunakan air yang bersih; mencuci buah dan sayur dengan baik; pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga[1,4,23]

Dalam rangka pengendalian hepatitis E, masyarakat dapat ikut berperan aktif untuk memutus mata rantai penularan dengan tetap memelihara kesehatan lingkungan, menganjurkan kepada keluarga dan warga di lingkungannya untuk segera berobat agar tidak menjadi sumber penularan.[23]

Vaksinasi

Vaksin rekombinan telah dikembangkan di Nepal dan Cina, dengan 95% efikasi terhadap HEV genotipe 1. Vaksin tersebut dilaporkan dapat memberikan proteksi selama 4,5 tahun dan aman untuk wanita hamil, namun efikasi dan keamanan vaksin untuk pasien dengan penyakit hepar kronik dan pasien dengan terapi imunosupresan belum dapat ditentukan.

Vaksin tersebut diketahui efektif pula terhadap HEV genotipe 4, sedangkan efikasinya terhadap HEV genotipe 2 dan 3 belum terbukti. Saat ini vaksin terhadap HEV tersebut hanya tersedia di Cina dan belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA).[4,5,7]

Referensi

1. World Health Organization. Hepatitis E. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-e.
4. Remy P. Hepatitis E. Medscapem 2019. https://emedicine.medscape.com/article/178140-overview
5. Waqar S, Sharma B, Koirala J. Hepatitis E. [Updated 2021 Jul 18]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532278/
23. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus. 2015. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._53_ttg_Penanggulangan_Hepatitis_Virus_.pdf

Prognosis Hepatitis E
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.