Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Hepatitis E general_alomedika 2022-06-06T22:22:18+07:00 2022-06-06T22:22:18+07:00
Hepatitis E
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Hepatitis E

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Epidemiologi hepatitis E dilaporkan dari berbagai daerah di seluruh dunia, terutama daerah dengan iklim tropis, sanitasi kurang, dan kebersihan personal kurang. Jumlah kasus hepatitis E diperkirakan mencapai 20 juta kasus per tahun di seluruh dunia, dengan estimasi 3,3 juta kasus simtomatik.[1]

Global

Hepatitis E banyak dilaporkan terjadi di negara berkembang sekitar ekuator. Wabah terbesar hepatitis E pernah dilaporkan di Cina Utara pada tahun 1986-1988 dengan jumlah kasus infeksi 100.000. Tingkat prevalensi hepatitis E lebih dari 25% dilaporkan di Amerika Tengah, negara timur tengah, serta beberapa daerah Afrika dan Asia (terutama Asia Timur dan Asia Selatan).[1,4]

Kasus hepatitis E pada manusia dapat terjadi sebagai wabah, kasus sporadik, maupun kasus individual (isolated). Kejadian wabah hepatitis E terutama disebabkan oleh waterborne infection dan berkaitan dengan musim hujan, banjir, dan kepadatan penduduk. Kasus sporadik dan individual hepatitis E lebih sering terjadi di negara-negara barat, negara-negara maju dengan sanitasi dan suplai air bersih yang baik. Kasus sporadik dan individual hepatitis E lebih bersifat foodborne infection, juga berkaitan dengan penduduk yang bepergian ke daerah endemi maupun pendatang dari daerah endemi hepatitis E.[1,2,4,5]

Data Berdasarkan Genotipe     

Masing-masing genotipe virus hepatitis E (HEV) memiliki epidemiologi dan populasi target yang berbeda. Keempat genotipe yang ditemukan pada manusia telah dilaporkan di Asia. Lebih spesifik, HEV genotipe 1-2 teridentifikasi di Afrika dan Asia. HEV genotipe 2 teridentifikasi juga di Meksiko. HEV genotipe 3 teridentifikasi di negara-negara maju di Asia, Amerika Utara, dan negara-negara barat. HEV genotipe 4 teridentifikasi di Eropa (Jerman, Prancis, Belanda, Switzerland) dan Asia (Cina, Taiwan, dan Jepang). HEV genotipe 7 teridentifikasi di Saudi Arabia pada 1 kasus individu (55 tahun) post transplantasi hepar yang rutin mengonsumsi susu dan daging unta.[2,4,5,7,12]

HEV genotipe 1 lebih sering menyebabkan wabah besar dibandingkan genotipe lainnya. HEV genotipe 2 dapat menyebabkan wabah juga namun dalam skala yang lebih kecil. HEV genotipe 1 dan 2 terutama menyerang populasi dewasa muda usia 15-40 tahun, sedangkan HEV genotipe 3 dan 4 menyerang populasi dewasa usia lebih dari 40 tahun, terutama pria dan pasien imunokompromais.[2,5]

Indonesia

Hepatitis E sangat jarang dilaporkan di Indonesia. Hingga saat ini belum ada angka-angka yang jelas mengenai prevalensi hepatitis E di Indonesia, khususnya mengenai endemisitas. Namun, mengingat tingginya prevalensi hepatitis E di negara berkembang, termasuk negara-negara di Asia, dapat diperkirakan bahwa hepatitis E kurang terdeteksi di Indonesia, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas.

Mortalitas

Tingkat mortalitas hepatitis E secara keseluruhan sebesar 4%. World Health Organization (WHO) mengestimasi jumlah kematian akibat hepatitis E mencapai 44.000, yaitu 3,3% dari jumlah kematian akibat Hepatitis Viral.[1]

Pasien dengan penyakit hepar kronik yang terinfeksi hepatitis E dilaporkan dapat memiliki tingkat mortalitas sampai 70%. Wanita hamil, gagal hati akut, dan resipien transplantasi hepar juga memiliki risiko mortalitas yang tinggi.[1,4,7]

Tingkat mortalitas hepatitis E pada wanita hamil dilaporkan dapat mencapai 25%, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Penyebab mortalitas antara lain ensefalopati, disseminated intravascular coagulation (DIC), kegagalan hepar fulminan, atau komplikasi obstetrik seperti eklamsia dan perdarahan, yang berkaitan juga dengan tingginya mortalitas infant.[4,7]

Referensi

1. World Health Organization. Hepatitis E. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-e.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Hepatitis E Questions and Answers for Health Professionals. 2020. https://www.cdc.gov/hepatitis/hev/hevfaq.htm#section2
4. Remy P. Hepatitis E. Medscapem 2019. https://emedicine.medscape.com/article/178140-overview
5. Waqar S, Sharma B, Koirala J. Hepatitis E. [Updated 2021 Jul 18]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532278/
7. European Association for the Study of the Liver. EASL Clinical Practice Guidelines on hepatitis E virus infection. Journal of hepatology, 2018. 68(6), 1256–1271. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2018.03.005
12. Lee GH, Tan BH, Teo EC, Lim SG, Dan YY, Wee A, Aw PP, Zhu Y, Hibberd ML, Tan CK, Purdy MA, Teo CG. Chronic Infection With Camelid Hepatitis E Virus in a Liver Transplant Recipient Who Regularly Consumes Camel Meat and Milk. Gastroenterology. 2016 Feb;150(2):355-7.e3. doi: 10.1053/j.gastro.2015.10.048.

Etiologi Hepatitis E
Diagnosis Hepatitis E
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.