Epidemiologi Leismaniasis
Leismaniasis bersifat endemis di beberapa wilayah benua Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika. Hingga saat ini, tidak ada data mengenai jumlah kasus leismaniasis di Indonesia.
Global
Prevalensi leismaniasis secara global adalah 12.000.000 kasus. Leismaniasis terutama mengenai daerah dengan iklim tropis dan subtropis, terutama di negara berkembang. Penyakit ini telah mengenai kurang lebih 98 negara di dunia. Insidensi leismaniasis adalah lebih dari 1.500.000 juta kasus per tahunnya dengan rincian 700.000–1.200.000 kasus leismaniasis kutaneus dan 200.000–400.000 kasus leismaniasis viseralis.[6]
Leismaniasis ditemukan di setiap bagian benua, kecuali benua Australia dan Antartika. Pada bagian Old World (hemisfer timur), leismaniasis ditemukan di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Selatan. Pada bagian negara Afrika, kasus Leismaniasis kutaneus, viseral, dan mukokutaneus ditemukan endemis pada bagian Afrika Timur dan Algeria.[1,2]
Pada bagian New World (hemisfer barat), leismaniasis ditemukan di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Pada tahun 2018, 97% kasus leismaniasis viseralis terjadi di Brazil, Amerika Selatan. Pada daerah Mediterania, kasus leismaniasis endemis terdapat di negara Irak, Somalia, dan Sudan. Sedangkan kasus HIV dengan koinfeksi leismaniasis banyak dijumpai di negara Brazil, Ethiopia, dan India.[1,2]
Indonesia
Tidak ada data pasti mengenai kasus leismaniasis di Indonesia. Namun, berdasarkan data World Health Organization, tidak ada laporan kasus untuk leismaniasis kutaneus dan viseralis di Indonesia hingga tahun 2018.[10]
Mortalitas
Tidak banyak data pelaporan angka kematian akibat leismaniasis. Namun, diperkirakan bahwa leismaniasis mukokutaneus dan viseralis menyumbang angka mortalitas kurang lebih sebesar 70.000 kasus per tahun.[3]