Patofisiologi Leismaniasis
Patofisiologi leismaniasis mencakup siklus hidup parasit Leishmania, masuknya parasit ke dalam tubuh manusia, aktivasi sistem imunitas tubuh, hingga akhirnya manifestasi klinis yang timbul akibat infeksi Leishmania.
Siklus Hidup Leishmania
Siklus hidup parasit Leishmania dimulai dengan transmisi parasit melalui gigitan sandfly (agas) berjenis kelamin betina. Sandfly yang terinfeksi Leishmania akan menghisap darah host (anjing, tikus, marsupial, monyet, serigala, atau manusia) menggunakan proboscis dan memasukkan parasit dalam bentuk promastigot ke dalam tubuh host.
Selanjutnya, promastigot akan difagositosis oleh makrofag dan sel fagositik mononuklear lainnya dan bertransformasi menjadi amastigot. Amastigot bermultiplikasi dan menginfeksi sel fagositik lainnya. Vektor sandfly yang belum pernah terinfeksi menghisap darah host yang terinfeksi Leishmania, termasuk di dalamnya sel yang mengandung amastigot. Di dalam saluran pencernaan sandfly, amastigot bertransformasi menjadi promastigot dan selanjutnya bermigrasi melalui proboscis.[2-5]
Dalam Tubuh Host
Masa inkubasi Leishmania kurang lebih adalah beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada jenis parasit Leishmania dan sistem imun host. Dalam tubuh host, promastigot akan mengaktivasi sistem komplemen. Pada pasien asimtomatik, beberapa sitokin, seperti sel type 1 helper (Th1), interleukin-2 (IL-2), interferon gamma, dan IL-12 akan berperan dalam proses penyembuhan penyakit.
Manifestasi klinis leismaniasis tergantung pada sel fagositik yang terinfeksi. Pada leismaniasis kutaneus, parasit menginfeksi makrofag yang berada pada bagian kulit. Pada kasus leismaniasis viseralis, Leishmania menyebar secara hematogen dan menginfeksi sel mononuklear yang ada di limpa, hepar, sumsum tulang, dan nodus limfatik saluran pencernaan.
Bagian limpa akan membesar dan mengalami penebalan kapsul. Ruang vaskuler limpa akan mengalami dilatasi sehingga dipenuhi darah. Pada bagian hepar, sel Kupffer yang terinfeksi oleh amastigot dan mengalami peningkatan jumlah dan ukuran. Pada bagian sumsum tulang, makrofag yang terinfeksi akan menggantikan sel hematopoietik.
Infeksi Leishmania pada pasien HIV dapat menyebabkan leismaniasis asimtomatik menjadi simtomatk dan mempercepat onset acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Mekanisme ini terjadi akibat imunosupresi dan stimulasi replikasi virus. Pada kelompok pengguna obat terlarang melalui jarum suntik, penggunaan jarum suntik secara bergantian tidak hanya menularkan HIV, tetapi juga dapat menularkan leismaniasis.[3,5]