Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Leptospirosis irfan 2022-01-21T13:28:05+07:00 2022-01-21T13:28:05+07:00
Leptospirosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Leptospirosis

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Etiologi leptospirosis atau Weil’s disease adalah bakteri Leptospira sp. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif spirochete yang bisa menginfeksi manusia dan hewan dengan cara menginvasi kulit yang terluka maupun mukosa. Bakteri ini masuk ke aliran limfa lalu masuk ke aliran darah, sehingga bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Infeksi pada manusia sering kali terjadi melalui paparan dengan cairan tubuh hewan, terutama urine. Paparan dapat terjadi lewat kontak langsung maupun lewat kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi cairan tubuh hewan.[1,6,8-10,19]

Agen

Leptospira sp. memiliki bentuk seperti spiral atau corkscrew shape dengan ukuran 0,1 x 6 µm hingga 0,1 x 20 µm. Bakteri ini memiliki panjang gelombang 0,5 µm. Bakteri ini bersifat komensal pada hewan dan secara alamiah memang berada di tubulus ginjal dan saluran kelamin hewan tertentu.

Leptospira memiliki flagellum periplasmik yang memudahkannya untuk bergerak maju mundur dan bergerak memutar sepanjang sumbunya. Bakteri ini dapat hidup di air tawar selama kurang lebih 1 bulan serta peka terhadap asam. Pertumbuhan optimal bakteri ini adalah pada lingkungan aerob yang bersuhu 28–300C. Bakteri ini dibedakan menjadi strain patogen (Leptospira Interrogans) dan strain nonpatogen (Leptospira biflexa).[1,6,8,9,13]

Vektor

Vektor utama Leptospira adalah tikus. Selain itu, kucing, anjing, sapi, domba, babi, dan kelelawar juga bisa menjadi vektor. Umumnya, hewan vektor tidak menunjukkan gejala penyakit tetapi dapat terus menyebarkan bakteri melalui urine.[1,5,6,8-10]

Faktor Risiko

Faktor risiko leptospirosis adalah paparan dengan air kotor, lumpur, ataupun tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi Leptospira, misalnya pada situasi banjir.

Pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan yang berisiko terkontaminasi seperti petani, petugas kebersihan, tukang potong hewan ternak, dokter hewan, dan peternak juga berisiko. Selain itu, orang yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan cairan tubuh hewan saat bepergian ke daerah endemik juga berisiko. Orang dengan kondisi immunocompromised seperti akibat HIV berisiko mengalami leptospirosis yang bergejala berat.[6,8-10,12,13]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

1. Wang S, Stobart GMA, Dunn N. Leptospirosis. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441858/
6. Widjajanti W. Epidemiologi, diagnosis, dan pencegahan leptospirosis. Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases. 2020;5(2):62-68. https://doi.org/10.22435/jhecds.v5i2.174
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis pengendalian Leptospirosis. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2017. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/Buku_Petunjuk_Teknis_Pengendalian_Leptospirosis.pdf
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kenali Bahaya Leptospirosis dan Pencegahannya. Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat. 2020. https://promkes.kemkes.go.id/kenali-bahaya-leptospirosis-dan-pencegahannya
10. CDC. Leptospirosis fact sheet for clinicians. 2018. https://www.cdc.gov/leptospirosis/pdf/fs-leptospirosis-clinicians-eng-508.pdf
11. Zida S, Kania D, Sotto A, et al. Leptospirosis as cause of febrile icteric illness, Burkina Faso. Emerg Infect Dis. 2018;24(8):1569–72.
12. Maze MJ, Cash-Goldwasser S, Rubach MP, et al. Risk factors for human acute leptospirosis in Northern Tanzania. PLoS Negl Trop Dis. 2018;12(6):e0006372.
13. Medscape. Leptospirosis. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/220563-overview

Patofisiologi Leptospirosis
Epidemiologi Leptospirosis
Diskusi Terkait
dr. Alain Raymond Elroy
Dibalas 26 April 2021, 11:40
Pengobatan seperti apa yang tepat untuk pasien leptospirosis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Alain Raymond Elroy
1 Balasan
Alo dr. Robert Sinto,Sp. PD-KPTIdok mau bertanya, bagaimana pengobatan leptospirosis pada pasien alergi penicillin atau bila obat tersebut tidak ada, apakah...
dr. Infithaar
Dibalas 03 Januari 2020, 16:02
Pemberian profilaksis antibiotik untuk leptospirosis
Oleh: dr. Infithaar
2 Balasan
Alo dok, saya ingin bertanya mengenai antibiotik profilaksis leptospira. Untuk resiko sedang (terdapat riwayat terkena banjir luka/lesi) apakah antibiotik...
dr. Astari Rahma Dewi
Dibalas 03 Desember 2019, 17:41
Penanganan kasus digigit tikus
Oleh: dr. Astari Rahma Dewi
1 Balasan
Dok maaf mau menanyakan sebenarnya prosedur yg benar dalam penanganan kasus akibat digigit tikus seperti apa ya? Terima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.