Etiologi Leptospirosis
Etiologi leptospirosis atau Weil’s disease adalah bakteri Leptospira sp. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif spirochete yang bisa menginfeksi manusia dan hewan dengan cara menginvasi kulit yang terluka maupun mukosa. Bakteri ini masuk ke aliran limfa lalu masuk ke aliran darah, sehingga bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Infeksi pada manusia sering kali terjadi melalui paparan dengan cairan tubuh hewan, terutama urine. Paparan dapat terjadi lewat kontak langsung maupun lewat kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi cairan tubuh hewan.[1,6,8-10,19]
Agen
Leptospira sp. memiliki bentuk seperti spiral atau corkscrew shape dengan ukuran 0,1 x 6 µm hingga 0,1 x 20 µm. Bakteri ini memiliki panjang gelombang 0,5 µm. Bakteri ini bersifat komensal pada hewan dan secara alamiah memang berada di tubulus ginjal dan saluran kelamin hewan tertentu.
Leptospira memiliki flagellum periplasmik yang memudahkannya untuk bergerak maju mundur dan bergerak memutar sepanjang sumbunya. Bakteri ini dapat hidup di air tawar selama kurang lebih 1 bulan serta peka terhadap asam. Pertumbuhan optimal bakteri ini adalah pada lingkungan aerob yang bersuhu 28–300C. Bakteri ini dibedakan menjadi strain patogen (Leptospira Interrogans) dan strain nonpatogen (Leptospira biflexa).[1,6,8,9,13]
Vektor
Vektor utama Leptospira adalah tikus. Selain itu, kucing, anjing, sapi, domba, babi, dan kelelawar juga bisa menjadi vektor. Umumnya, hewan vektor tidak menunjukkan gejala penyakit tetapi dapat terus menyebarkan bakteri melalui urine.[1,5,6,8-10]
Faktor Risiko
Faktor risiko leptospirosis adalah paparan dengan air kotor, lumpur, ataupun tanah yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi Leptospira, misalnya pada situasi banjir.
Pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan yang berisiko terkontaminasi seperti petani, petugas kebersihan, tukang potong hewan ternak, dokter hewan, dan peternak juga berisiko. Selain itu, orang yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan cairan tubuh hewan saat bepergian ke daerah endemik juga berisiko. Orang dengan kondisi immunocompromised seperti akibat HIV berisiko mengalami leptospirosis yang bergejala berat.[6,8-10,12,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati