Penatalaksanaan Orchitis Mumps
Penatalaksanaan orchitis mumps bersifat suportif, seperti tirah baring, penyangga skrotum, dan penggunaan medikamentosa seperti analgesik atau agen antiinflamasi.[1,4]
Terapi Suportif
Terapi suportif merupakan tata laksana utama pada orchitis mumps, karena agen utama penyebabnya adalah virus. Pasien perlu diedukasi untuk melakukan tirah baring, kompres dingin pada skrotum, serta penyangga skrotum. Antivirus pada keadaan ini tidak direkomendasikan, terutama pada mereka dengan imunokompeten.[5]
Medikamentosa
Orchitis mumps tidak memerlukan tata laksana medikamentosa khusus. Penyakit ini bersifat self limited, sehingga dapat sembuh sendiri walaupun tanpa antivirus. Obat yang diberikan bersifat simptomatik sesuai indikasi bila diperlukan. Sebagai contoh, pasien dapat diberikan antipiretik dan analgesik untuk keluhan demam dan nyeri, seperti paracetamol.
Gejala biasanya sembuh dengan pengobatan simptomatik dalam 4–10 hari. Preparat nonsteroidal anti–inflammatory drugs (NSAID) dan preparat kortikosteroid sering digunakan untuk tujuan analgesik.
Perlu diketahui bahwa penggunaan steroid tidak direkomendasikan rutin karena tidak terbukti membantu memperbaiki manifestasi klinis dan dapat menyebabkan atrofi testis. Steroid dapat menurunkan konsentrasi testosteron dan menyebabkan peningkatan konsentrasi follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), yang dapat memfasilitasi atrofi testis.[1,4,12]
Meskipun orchitis mumps disebabkan oleh virus, terdapat studi yang mendukung pemberian antibiotik spektrum luas. Antibiotik digunakan terutama pada kasus di mana infeksi bakteri tidak dapat disingkirkan.[1,12]
Pembedahan
Penatalaksanaan bedah terdiri dari insisi berbentuk H yang dibuat pada tunika albuginea. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mencegah atrofi testis dengan cara mengurangi tekanan intratestikular. Aspirasi juga telah digunakan dalam kasus dengan hidrokel.[1,4]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli