Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Schistosomiasis general_alomedika 2024-01-24T09:46:59+07:00 2024-01-24T09:46:59+07:00
Schistosomiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Schistosomiasis

Oleh :
dr. Nicholas Pratama
Share To Social Media:

Etiologi schistosomiasis adalah trematoda darah dari genus Schistosoma. Terdapat tiga spesies yang mampu menginfeksi manusia, yaitu Schistosoma haematobium, Schistosoma mansoni, dan Schistosoma japonicum. Trematoda lain biasanya bereproduksi secara hermafrodit, sedangkan Schistosomiasis bersifat dioecious.[5]

Tabel 1. Distribusi Geografis Schistosoma

Spesies Distribusi Geografis
Schistosomisasis Intestinal Schistosoma mansoni Afrika, Timur Tengah, Karibia, Brazil, Venezuela, Suriname
Schistosoma japonicum Tiongkok, Indonesia, Filipina
Schistosoma mekongi Kamboja, Laos
Schistosoma guineensis Afrika Tengah
Schistosomiasis urogenital Schistosoma haematobium Afrika, Timur Tengah, Perancis

Sumber: dr. Nicholas Pratama, 2020[5]

Siklus Hidup

Telur Schistosoma dieliminasi melalui feses dan urin. Telur yang mendapatkan lingkungan yang sesuai dapat menetas dan melepaskan miracidia. Miracidia mampu berenang dan melakukan penetrasi ke jaringan siput sebagai pejamu antara. Selama dalam jaringan siput, mirasidium menjadi sporokista dan membentuk serkaria.[5]

Serkaria adalah bentuk infektif yang mampu menembus kulit manusia sebagai pejamu utama. Serkaria yang telah menembus kulit manusia melepaskan ekornya dan menjadi schistosomula yang mampu bermigrasi melalui sirkulasi darah dan berkembang di hepar.

Jika sudah menjadi dewasa, cacing akan keluar melalui vena porta menuju vena mesenterika dan melepaskan telur yang akan dikeluarkan melalui feses yang dapat diidentifikasi pada pemeriksaan feses. Cacing dewasa juga mampu menuju vena buli dan bertelur yang dikeluarkan melalui urin.[5]

Faktor Risiko

Faktor risiko schistosomiasis adalah faktor sosioekonomi, terutama pada populasi yang memiliki pencaharian utama di bidang agrikultur dan perikanan.[2,6]

Dilihat dari siklus hidupnya, perkembangan Schistosoma banyak membutuhkan air. Orang yang melakukan pekerjaan rumah di air yang terinfeksi akan berisiko mengalami schistosomiasis.

Anak–anak dan remaja yang belum memahami cara menjaga kebersihan dan terpapar air terinfeksi juga rentan mengalami infeksi Schistosoma.[2,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Verjee MA. Schistosomiasis: Still a Cause of Significant Morbidity and Mortality. Res Rep Trop Med. 2019;10:153-163. https://doi.org/10.2147/RRTM.S204345
5. Centers for Disease Control and Prevention - Division of Parasitic Diseases - Schistosomiasis Infection. 2019. https://www.cdc.gov/dpdx/schistosomiasis/index.html
6. World Health Organization. Schistosomiasis Fact Sheets Details. 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schistosomiasis

Patofisiologi Schistosomiasis
Epidemiologi Schistosomiasis

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.