Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Toxoplasmosis general_alomedika 2023-06-06T11:09:16+07:00 2023-06-06T11:09:16+07:00
Toxoplasmosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Toxoplasmosis

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Penatalaksanaan toxoplasmosis diberikan pada pasien imunokompeten dengan gejala berat atau panjang, anak <5 tahun, dan semua pasien imunokompromais. Terapi profilaksis juga diberikan pada pasien HIV/AIDS dengan IgG Toxoplasma gondii positif dan CD4 <100 sel/µL.

Berobat Jalan

Pengobatan toxoplasmosis diberikan dengan rute oral sehingga bila tidak ada indikasi rawat inap, dapat dilakukan rawat jalan.

Persiapan Rujukan

Rujukan dilakukan bagi mereka dengan keterlibatan organ mata dan susunan saraf pusat agar pengobatan dapat segera diberikan untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Individu dengan faktor risiko seperti imunokompromais, ibu hamil dan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi toksoplasma juga perlu ditindaklanjuti dengan spesialis terkait untuk skrining toxoplasmosis.

Medikamentosa

Pemberian terapi medikamentosa diberikan hanya kepada pasien imunokompeten yang bergejala seperti adanya toxoplasmosis korioretinitis, ensefalitis, pasien imunokompromais, dan anak <5 tahun. Secara umum, regimen obat yang digunakan adalah pirimetamin dan sulfadiazine, diberikan selama 6 minggu. Leucovorin atau asam folinik seperti kalsium folinat juga diberikan untuk mencegah supresi sumsum tulang belakang dan toksisitas hematologi dari pirimetamin.[3,5,28,29]

Steroid pada toxoplasmosis okular umum digunakan walaupun peranannya dalam terapi toxoplasmosis okular belum jelas. Kondisi seperti reaksi inflamasi vitreous yang berat, penurunan penglihatan menurun, dan lesi yang besar menjadi pertimbangan penggunaan steroid.[29]

Pilihan regimen obat bagi pasien dewasa imunokompeten yang diberikan adalah:

  • Pirimetamin dosis awal 100 mg pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 25-50 mg per hari, DAN
  • Sulfadiazine dosis awal 2-4 g/hari untuk 2 hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 4 kali 500-1000 mg dalam sehari, DAN

  • Leucovorin (seperti kalsium folinat) dengan dosis 25-50 mg/hari

Pada pasien yang alergi dengan sulfadiazine, dapat diganti dengan azithromycin 500 mg/hari atau clindamycin 4 kali 300 mg/hari atau atovaquone 2 kali 750 mg/hari. Bila tidak menggunakan pirimetamin, maka regimen yang diberikan adalah trimethoprim 10 mg/kgBB/hari dan sulfamethoxazole 50 mg/kgBB/hari selama 4 minggu.[25]

Pada ibu hamil yang terkena infeksi toksoplasma, dapat diberikan spiramisin melalui rute oral dalam dosis 1 gram sebanyak 3 kali per hari. Spiramisin dapat diteruskan selama masa kehamilan bila hasil PCR dari amniosentesis dinyatakan negatif. Pada hasil positif PCR dari cairan amnion, tata laksana yang direkomendasikan adalah pemberian pirimetamin, sulfadiazine dan asam folinik. Regimen obat yang dapat diberikan adalah:

  • Pirimetamin dosis 25 mg per hari, DAN
  • Sulfadiazine dosis 4 g/hari dibagi dalam 2-4 kali pemberian, DAN

  • Leucovorin (seperti kalsium folinat) dengan dosis 10-25 mg/hari[7,20]

Pada pasien dewasa yang imunokompromais, regimen obat yang dapat diberikan adalah:

  • Pirimetamin dosis awal 200 mg pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 50-75 mg per hari, DAN
  • Sulfadiazine dosis 4-8 g/hari, DAN
  • Leucovorin (seperti kalsium folinat) dengan dosis 10 mg/hari

Pada pasien imunokompromais dengan CD4  <100 sel/µL, pirimetamin, sulfadiazine, dan leucovorin dilanjutkan seumur hidup atau rekonstitusi imun. Dosis regimen yang diberikan adalah:

  • Pirimetamin dosis 50 mg per hari, DAN
  • Sulfadiazine dosis 1-1,5 g/hari, DAN
  • Leucovorin (seperti kalsium folinat) dengan dosis 10 mg/hari

Pada anak-anak, regimen obat diberikan selama 6 minggu. Dosis regimen yang diberikan adalah pirimetamin 2 mg/kgBB pada hari pertama, dilanjutkan dengan 1 mg/kgBB per hari. Sulfadiazine dengan dosis 2 kali 50 mg/kgBB per hari dan leucovorin 7,5 mg per hari juga diberikan.[3,5,28]

Pembedahan

Terapi pembedahan tidak umum pada infeksi toksoplasma, kecuali pada kasus okular. Pembedahan untuk komplikasi berat toxoplasmosis okular telah dicoba namun terapi medikamentosa tetap perlu dioptimalkan karena stres pembedahan dapat memperburuk gejala klinis dan meningkatkan tingkat kekambuhan.[10]

Terapi Profilaksis

Terapi profilaksis bertujuan untuk mencegah reaktivasi infeksi laten dan diberikan pada pasien HIV yang sudah terkonfirmasi dengan IgG Toxoplasma gondii positif dan CD4 <100 sel/µL. Pasien diberikan trimethoprim-sulfamethoxazole dan dapat dihentikan apabila hasil CD4 >200 sel/µL setidaknya selama 3 bulan dan viral load telah disupresi.[13,18]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. Dupouy-Camet J, Talabani H, Delair E, Lesle F, HeleneYera H, Brezin AP. Risk Factors, Pathogenesis and Diagnosis of Ocular Toxoplasmosis. In: Djaković OD, editor. Toxoplasmosis - Recent Advances. London: IntechOpen; 2012. https://www.intechopen.com/chapters/38943 doi: 10.5772/50267
5. Basavaraju A. Toxoplasmosis in HIV infection: an overview. Trop Parasitol, 2016;6(2):129-135
7. Montoya JG, Remington JS. Management of Toxoplasma gondii infection during pregnancy. Clin Infect Dis. 2008 Aug 15;47(4):554-66
10. Park YH, Nam HW. Clinical features and treatment of ocular toxoplasmosis. Korean J Parasitol, 2013;51(4):393-399
13. Madireddy S, Rivas Chacon ED, Mangat R. Toxoplasmosis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563286/
18. Robert-Gangneux F, Dardé ML. Epidemiology of and Diagnostic Strategies for Toxoplasmosis. Clin Microbiol Rev. 2012;25(2):264-96.
20. Chaudhry S.A., Gad N., Koren G. Toxoplasmosis and pregnancy. Can FamPhysician. 2014;60:334–336
25. Yuliawati I, Nasronudin. Pathogenesis, diagnostic and management of toxoplasmosis. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease, 2015;5(4):100-106
28. Maldonado YA, Read JS, Committee of Infectious Diseases. Diagnosis, treatment, and prevention of congenital toxoplasmosis in the united states. Pediatrics, 2017;139(2):e20163860
29. Jasper S, Vedula SS, John SS, et al. Corticosteroids as adjuvant therapy for ocular toxoplasmosis. The Cochrane database of systematic reviews. 2017;1:CD007417.

Diagnosis Toxoplasmosis
Prognosis Toxoplasmosis

Artikel Terkait

  • Pencegahan Penularan Toksoplasmosis pada Kehamilan secara Vertikal
    Pencegahan Penularan Toksoplasmosis pada Kehamilan secara Vertikal
  • Skrining Toxoplasmosis untuk Wanita Hamil
    Skrining Toxoplasmosis untuk Wanita Hamil
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 Juli 2024, 17:06
IgM toxoplasma masih positif dalam 1 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya berapa lama IgM toxoplasma dapat hilang? Ini ada kasus dimana IgM toxoplasma masih positif dalam jangka waktu 1.5 tahun ( diperiksa...
Anonymous
Dibalas 11 Oktober 2023, 08:47
Seberapa penting cek aviditas bagi keamanan janin (pre-marital)?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ijin berdiskusi. Apabila calon pasutri melakukan skrining pra-nikah dan mendapatkan hasil:Pria:IgM Toxoplasmosis (-)IgG Toxoplasmosis (+) 137...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 06 Juni 2023, 09:32
Pencegahan Penularan Toxoplasmosis secara Vertikal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,Toxoplasma gondii yang menginfeksi janin dalam kandungan dapat menyebabkan kebutaan (korioretinitis) dan gangguan sistem saraf pusat (kalsifikasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.