Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Fibromyalgia Syndrome general_alomedika 2023-01-26T11:27:44+07:00 2023-01-26T11:27:44+07:00
Fibromyalgia Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Fibromyalgia Syndrome

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Diagnosis fibromyalgia syndrome perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan nyeri kronik di banyak tempat di tubuhnya. Tingkat keparahan nyeri umumnya stabil, dan bertahan selama setidaknya 3 bulan.[7]

Anamnesis

Kecermatan dokter dalam anamnesis diperlukan karena pasien dengan fibromyalgia syndrome mungkin tidak mengeluhkan nyeri pada seluruh tubuh. Nyeri yang terjadi kemungkinan besar berawal dari nyeri fokal, sehingga sebaiknya klinisi menggali riwayat nyeri pada lokasi lain.

Karakteristik Nyeri

Nyeri pada fibromyalgia syndrome umumnya sudah terjadi selama 3 bulan atau lebih. Nyeri bersifat persisten, bilateral, tanpa adanya cedera pada jaringan tubuh. Lokasi nyeri cenderung sering pada daerah sentral, yakni leher, bahu, dan belakang mata. Nyeri lebih jarang pada area perifer.[2,4,6]

Keluhan Selain Nyeri

Selain nyeri, pasien dengan fibromyalgia juga mungkin mengalami kelelahan yang sulit dijelaskan, kesulitan tidur, dan gangguan pada kognisi, misalnya penurunan konsentrasi, kesulitan dalam mengingat, dan kesulitan dalam berpikir jernih. Aktivitas yang biasanya ringan akan dengan mudah menyebabkan lelah. Tidur terasa tidak memuaskan meskipun mendapatkan waktu yang cukup, yang bermanifestasi berupa kelelahan ketika bangun tidur dan mudah terbangun.[1,2]

Sensitivitas Sensorik

Perubahan pada pemrosesan nyeri mungkin mengakibatkan perubahan sensitivitas pada cahaya, suara, dan suhu lingkungan. Fluktuasi pada sensorik tersebut dipersepsikan berlebihan dan mengakibatkan ketidaknyamanan pada pasien. Pasien yang mengalami ketidaknyamanan tersebut kemudian menghentikan aktivitas, namun justru tiadanya aktivitas menyebabkan semakin nyeri.[1,2]

Riwayat Pengobatan

Pasien ketika datang berobat umumnya sudah mencoba terapi terhadap nyeri, dengan hasil yang tidak memuaskan. Efektivitas yang rendah dari obat antinyeri atau rehabilitasi tanpa ditemukan kelainan struktural pada anamnesis dan pemeriksaan fisik menunjukkan kemungkinan adanya gangguan pada persarafan.[1,2]

Gangguan Mood

Gangguan suasana perasaan berhubungan dengan fibromyalgia, yaitu penurunan motivasi yang mengarah kepada depresi dan kecemasan. Kondisi yang kronis, mengganggu, dan ketidakefektifan dari terapi mengakibatkan pasien frustrasi.[1,2]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada fibromyalgia syndrome bertujuan untuk memberikan konfirmasi terhadap diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan dilakukan terkait dengan nyeri. Evaluasi fisik lainnya umumnya normal.[2]

Palpasi nyeri

Pemeriksaan palpasi nyeri menggunakan regio tubuh 1-5, sebagai berikut:

  • Atas kiri: rahang kiri, bahu kiri, lengan atas kiri, lengan atas bawah atau pergelangan tangan kiri, siku kiri
  • Atas kanan: rahang kanan, bahu kanan, lengan atas kanan, lengan atas atau pergelangan tangan, siku kanan
  • Bawah kiri: paha atau bokong kiri, tungkai atas atau pangkal paha kiri, tungkai bawah atau pergelangan kaki kiri, lutut kiri
  • Bawah kanan: paha atau bokong kanan, tungkai atas atau pangkal paha kanan, tungkai bawah atau pergelangan kaki kanan, lutut kanan
  • Aksial: leher, punggung atas, punggung bawah, dada, perut[1,8]

Pertama, klinisi menentukan titik yang akan dipalpasi, kemudian palpasi dilakukan dengan menekan titik evaluasi dengan jempol tangan dominan pemeriksa. Tekanan pada titik dilakukan hingga buku jari klinisi memutih, dilakukan bertahap selama 4 detik. Untuk menghindari sensitisasi berlebihan, titik evaluasi hanya dipalpasi sekali.

Apabila nyeri, pasien diminta untuk menentukan skor nyeri dari 0 atau tidak nyeri sama sekali hingga 10 atau nyeri hebat. Untuk hasil positif dibutuhkan skor nyeri minimal 2. Akumulasi dari nilai nyeri pada 18 titik dirata-rata sehingga didapat nilai fibromyalgia intensity score (FIS). Nilai ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi efikasi terapi.

Kriteria Diagnosis

Kriteria diagnosis dari American College of Rheumatology (ACR) menggabungkan adanya nyeri pada regio tubuh (widespread pain index – WPI), dan gejala yang menyertai (symptom severity scale – SSS). Skor maksimal WPI adalah 19, sedangkan SSS adalah 12. Kriteria diagnosis adalah sebagai berikut:

  • WPI ≥7 dan SSS ≥5 ATAU WPI 4-6 dan SSS ≥9
  • Nyeri generalisata, yaitu nyeri pada setidaknya 4-5 regio tubuh
  • Keluhan sudah ada selama ≥3 bulan

Penghitungan WPI menggunakan checklist antara 0-19. Gejala pada SSS meliputi lelah, gangguan dalam berpikir atau mengingat, dan bangun namun tidak merasa segar. Intensitas dari gejala menggunakan skala likert dari 0 (tidak ada masalah) hingga 3 (berat).

Terkadang skor pada pasien berada mendekati nilai ambang batas. Pada kondisi ini, klinisi perlu memperhatikan bahwa komorbid medis tertentu dapat mempengaruhi persepsi nyeri pada pasien, misalnya penyakit reumatologi. Penanganan terhadap komorbid dapat memperbaiki interpretasi nyeri pada pasien agar lebih akurat.[2,4]

Diagnosis Banding

Karena gejala yang tidak spesifik, diagnosis banding dari fibromyalgia syndrome cukup luas. Perlu dicatat bahwa fibromyalgia syndrome bukan kondisi eksklusi dan adanya kondisi lain tidak menghilangkan diagnosis fibromyalgia syndrome. Pada umumnya, tidak ada pemeriksaan laboratorium spesifik yang membedakan fibromyalgia syndrome dari penyakit lain. Meskipun demikian, pemeriksaan laboratorium dapat membantu menemukan penyakit penyerta.[1,4]

Sindrom Nyeri Miofasial

ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang berulang. Berbeda dengan fibromyalgia syndrome, kondisi ini memiliki ciri khas berupa adanya myofascial trigger point (MTrPs).[13]

Chronic Fatigue Syndrome

Chronic Fatigue Syndrome juga bisa menyebabkan nyeri kronis seperti pada fibromyalgia syndrome. Berbeda dengan fibromyalgia syndrome, kondisi chronic fatigue syndrome cenderung didominasi dengan gejala lemah dan letih yang disertai nyeri yang tidak terlokalisir.[18]

Pemeriksaan Penunjang

Pada pasien dengan fibromyalgia syndrome, tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium dan pencitraan. Penelitian telah dilakukan untuk menemukan marker unik pada fibromyalgia syndrome, namun hingga sekarang tidak ada tes klinis yang terbukti bermanfaat.[1,5]

Pemeriksaan laboratorium dapat membantu menemukan komorbid lain, misalnya hipotiroid dan penyakit reumatik. Pemeriksaan yang mungkin dapat bermanfaat mencakup pemeriksaan darah lengkap, laju endap darah, C-reactive protein, kreatinin kinase, fungsi hati, thyroid stimulating hormone, dan glukosa darah. Pemeriksaan penunjang dipilih berdasarkan temuan klinis pasien.[1,2]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Referensi

1. Royal College of Physicians. The diagnosis of fibromyalgia syndrome. UK clinical guidelines. London: RCP, 2022. https://www.rcplondon.ac.uk/guidelines-policy/diagnosis-fibromyalgia-syndrome
2. Bhargava J, Hurley JA. Fibromyalgia. [Updated 2022 Oct 10]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540974/
4. Boomershine C. Fibromyalgia: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/329838-overview#a2
5. Macfarlane GJ, Kronisch C, Dean LE, Atzeni F, Häuser W, Flub E, et al. EULAR revised recommendations for the management of fibromyalgia. Ann Rheum Dis. 2017;76(2):318–28.
6. Maugars Y, Berthelot JM, Le Goff B, Darrieutort-Laffite C. Fibromyalgia and Associated Disorders: From Pain to Chronic Suffering, From Subjective Hypersensitivity to Hypersensitivity Syndrome. Front Med. 2021;8(July).
7. Siracusa R, Paola RD, Cuzzocrea S, Impellizzeri D. Fibromyalgia: Pathogenesis, Mechanisms, Diagnosis and Treatment Options Update. Int J Mol Sci. 2021 Apr 9;22(8):3891. doi: 10.3390/ijms22083891. PMID: 33918736; PMCID: PMC8068842.
8. Cheng CW, Wong CS, Hui GK, Chung EK, Wong SH. Fibromyalgia: is it a neuropathic pain? Pain Manag. 2018;8(5):377–88.
13. Galasso A, Urits I, An D, et al. A Comprehensive Review of the Treatment and Management of Myofascial Pain Syndrome. Curr Pain Headache Rep, 2020. 24, 43. https://doi.org/10.1007/s11916-020-00877-5
18. Robert D. Chronic Fatique Syndrome and Quality of Life. Patient Relat Outcome Meas. 2018. 9: 253 – 262.

Epidemiologi Fibromyalgia Syndrome
Penatalaksanaan Fibromyalgia Syn...

Artikel Terkait

  • Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
    Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
  • Latihan Aerobik sebagai Penatalaksanaan Fibromialgia
    Latihan Aerobik sebagai Penatalaksanaan Fibromialgia
Diskusi Terkait
dr. Amina
Dibalas 20 Juni 2023, 04:07
Diagnosis untuk keluhan kaku pada sendi bahu, siku, dan pergelangan tangan
Oleh: dr. Amina
4 Balasan
Alo dokter saya memiliki pasien laki" dengan keluhan kaku pada sendi bahu, siku dan pergelangan tangan pada kedua sisi. Keluhan sdh lama tapi sering muncul...
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2023, 19:48
Nyeri otot hanya saat malam hari
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien wanita usia 39tahun. Keluhannya nyeri pada otot lengan saat malam hari, kadang disertai dada terasa ditekan hingga sulit...
Anonymous
Dibalas 29 November 2022, 16:34
Myalgia pada penggunaan statin - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, seringkali ditemukan adanya myalgia pada penggunaan statin. Pada keadaan ini, apa yang sebaiknya dilakukan dok? Terimakasih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.