Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Fibromyalgia Syndrome general_alomedika 2024-04-30T11:47:09+07:00 2024-04-30T11:47:09+07:00
Fibromyalgia Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Fibromyalgia Syndrome

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Tujuan penatalaksanaan fibromyalgia syndrome adalah meredakan nyeri, memperbaiki gangguan fisik dan psikologis yang menyertai, dan memperbaiki kapasitas fungsional pasien. Fibromyalgia syndrome adalah kondisi yang kronis dan terkadang membutuhkan evaluasi ulang pada praktik. Oleh karena itu, klinisi perlu menjalin hubungan terapeutik yang baik dan bersikap empatik pada pasien.[1,2]

Pedoman dari European League Against Rheumatism (EULAR) merekomendasikan terapi nonfarmakologis dan edukasi pasien pada tahapan awal penatalaksanaan. Ini dapat mencakup cognitive behavioral therapy dan olahraga. Tata laksana farmakologis diberikan pada pasien yang mengalami nyeri berat atau gangguan tidur yang tidak membaik dengan terapi non farmakologis.[5,8]

Non Farmakoterapi

Klinisi sebaiknya memulai terapi fibromyalgia syndrome secara nonfarmakologi terlebih dahulu. Olahraga memiliki kekuatan rekomendasi tinggi dan dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan kapasitas fungsional pasien. Selain itu, beberapa tata laksana yang bisa diterapkan adalah akupuntur, hidroterapi, gerakan meditatif, dan terapi kombinasi. Chiropractic tidak direkomendasikan dilakukan karena faktor keamanan yang meragukan.[5,8]

Olahraga

Olahraga seperti aerobik, berenang, latihan resistensi dan penguatan dapat membantu mengurangi insomnia dan nyeri pada pasien fibromyalgia syndrome. Pada tahapan awal, pasien disarankan memulai dari intensitas rendah dan berangsur naik seiring dengan adaptasi tubuh terhadap peningkatan intensitas olahraga.

Waktu yang disarankan adalah 20-30 menit intensitas ringan-sedang selama 2-3 kali dalam 1 minggu dengan mengukur laju nadi hingga mendekati target. Pasien yang tidak mampu mencapai target disarankan untuk berlatih dengan supervisi tenaga profesional.[2,7]

Cognitive Behavioral Therapy

Pasien dengan fibromyalgia syndrome cenderung memiliki mekanisme koping yang maladaptif terhadap kondisi fisiknya. Pasien dapat mengalami kecemasan dan ketidaknyamanan yang kemudian berkembang menjadi depresi atau gangguan mental lain. Gangguan psikologis yang lama akan menurunkan kualitas hidup dan memperburuk prognosis.[5,8]

Cognitive behavioral therapy bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara menurunkan suasana perasaan negatif, kepercayaan yang salah pada pasien, dan mengurangi nyeri. Terapi ini efektif dalam menurunkan nyeri dan disabilitas dibandingkan dengan kontrol, dan perbaikan tersebut bertahan dalam jangka panjang. Durasi median cognitive behavioral therapy adalah 10 minggu dengan 10 sesi dalam waktu 18 jam.[2,5]

Terapi Lain

Dewasa ini, penelitian-penelitian mencoba mencari alternatif dari terapi konvensional. Terapi komplementer seperti yoga, tai chi, dan akupuntur diduga dapat bermanfaat dalam mengatasi gejala fibromyalgia syndrome, dan dalam beberapa penelitian tampak meringankan nyeri. Namun efektivitas dan mekanisme kerja terapi komplementer tersebut pada fibromyalgia syndrome masih dalam penelitian.[4,5]

Farmakoterapi

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui 3 obat untuk fibromyalgia syndrome, yaitu pregabalin, duloxetine, dan milnacipran. Pregabalin diindikasikan pada pasien dengan keluhan dominan nyeri dan gangguan tidur. Sementara itu, duloxetine dan milnacipran efektif untuk pasien dengan kelelahan hebat disertai nyeri. Selain itu, naltrexone dosis rendah juga telah diteliti efikasinya untuk fibromyalgia.[4,5]

EULAR 2016 tidak merekomendasikan pemberian obat antiinflamasi non steroid (OAINS), monoamine oxidase inhibitor (MAOI), dan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) pada fibromyalgia syndrome. Obat pelemas otot, opioid, hipnotik sedatif dan ansiolitik perlu dihindari atau diberikan secara hati-hati karena risiko ketergantungan dalam pemakaian jangka panjang dan perburukan defisit kognitif.[8,10]

Pregabalin

Pregabalin merupakan antikonvulsan yang juga berfungsi pada modulasi nyeri sentral. Kerja pregabalin adalah sebagai gabapentinoid yang menghambat kanal kalsium dan menurunkan eksitabilitas saraf. Manfaat obat ini adalah untuk mengurangi nyeri dan membantu tidur.[4,5]

Pregabalin tersedia dalam sediaan 300 mg, 450 mg, dan 600 mg. Dosis sebaiknya diberikan berdasarkan respon dari pasien. Dosis 450 mg dan 600 mg efektif dalam mengurangi nyeri dan membantu tidur, namun dengan risiko efek samping yang lebih tinggi. Klinisi disarankan memulai dalam dosis rendah, 300 mg per hari.[12,19]

Antidepresan

Duloxetine dan amitriptiyline sering digunakan dalam penanganan fibromyalgia syndrome. Duloxetine adalah golongan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI) yang lebih baru diluncurkan. Sebagai antinyeri, amitriptyline dan duloxetine memiliki efektivitas yang mirip. Semua obat antidepresan membutuhkan waktu setidaknya 8 minggu sebelum memberikan efek.[5]

Amitriptyline lebih efektif dalam mengatasi insomnia, namun efek samping antikolinergik membatasi penggunaan obat ini pada pasien usia tua. Sementara itu, duloxetine lebih efektif dalam memperbaiki gangguan suasana perasaan. Milnacipran memiliki efektivitas yang lebih baik dalam menurunkan nyeri dibandingkan duloxetine dan amitriptyline, namun obat ini masih belum tersedia di Indonesia.[5,14]

Rentang dosis:

  • Amitriptyline 10-50 mg/hari
  • Duloxetine 20-120 mg/hari
  • Milnacipran 100-200 mg/hari[5]

Analgesik

Tramadol adalah opioid lemah dengan aktivitas inhibisi pada ambilan kembali serotonin dan norepinefrin. Tramadol dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien, dan dapat dipertimbangkan sebagai terapi lini kedua pada pasien dengan nyeri hebat yang tidak responsif dengan terapi lain. Opioid dengan potensi kuat, seperti oksikodon dan morfin, tidak terbukti lebih efektif dan tidak direkomendasikan.[4,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Referensi

1. Royal College of Physicians. The diagnosis of fibromyalgia syndrome. UK clinical guidelines. London: RCP, 2022. https://www.rcplondon.ac.uk/guidelines-policy/diagnosis-fibromyalgia-syndrome
2. Bhargava J, Hurley JA. Fibromyalgia. [Updated 2022 Oct 10]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540974/
4. Boomershine C. Fibromyalgia: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/329838-overview#a2
5. Macfarlane GJ, Kronisch C, Dean LE, Atzeni F, Häuser W, Flub E, et al. EULAR revised recommendations for the management of fibromyalgia. Ann Rheum Dis. 2017;76(2):318–28.
6. Maugars Y, Berthelot JM, Le Goff B, Darrieutort-Laffite C. Fibromyalgia and Associated Disorders: From Pain to Chronic Suffering, From Subjective Hypersensitivity to Hypersensitivity Syndrome. Front Med. 2021;8(July).
8. Cheng CW, Wong CS, Hui GK, Chung EK, Wong SH. Fibromyalgia: is it a neuropathic pain? Pain Manag. 2018;8(5):377–88.
9. Carta MG, Moro MF, Pinna FL, Testa G, Cacace E, Ruggiero V, et al. The impact of fibromyalgia syndrome and the role of comorbidity with mood and post-traumatic stress disorder in worsening the quality of life. Int J Soc Psychiatry. 2018;64(7):647–55.
10. Marques AP, Santo A de S do E, Berssaneti AA, Matsutani LA, Yuan SLK. Prevalence of fibromyalgia: literature review update. Rev Bras Reumatol. 2017;57(4):356–63.
11. Wolfe F, Ablin J, Baker JF, Diab R, Guymer EK, Littlejohn GO, et al. All-cause and cause-specific mortality in persons with fibromyalgia and widespread pain: An observational study in 35,248 persons with rheumatoid arthritis, non-inflammatory rheumatic disorders and clinical fibromyalgia. Semin Arthritis Rheum. 2020;50(6):1457–64.
12. Migliorini F, Maffulli N, Knobe M, Tenze G, Aljalloud A, Colarossi G. Pregabalin administration in patients with fibromyalgia: a Bayesian network meta-analysis. Sci Rep. 2022;12(1):1–8. https://doi.org/10.1038/s41598-022-16146-x
14. De Farias ÁD, Eberle L, Amador TA, Da Silva Dal Pizzol T. Comparing the efficacy and safety of duloxetine and amitriptyline in the treatment of fibromyalgia: overview of systematic reviews. Adv Rheumatol. 2020;60(1).
19. Zhang X, Xu H, Zhang Z, Li Y, Pauer L, Liao S, Zhang F. Efficacy and Safety of Pregabalin for Fibromyalgia in a Population of Chinese Subjects. J Pain Res. 2021 Feb 25;14:537-548. doi: 10.2147/JPR.S281483. PMID: 33658841; PMCID: PMC7920593.

Diagnosis Fibromyalgia Syndrome
Prognosis Fibromyalgia Syndrome

Artikel Terkait

  • Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
    Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
  • Latihan Aerobik sebagai Penatalaksanaan Fibromialgia
    Latihan Aerobik sebagai Penatalaksanaan Fibromialgia
Diskusi Terkait
dr. Amina
Dibalas 20 Juni 2023, 04:07
Diagnosis untuk keluhan kaku pada sendi bahu, siku, dan pergelangan tangan
Oleh: dr. Amina
4 Balasan
Alo dokter saya memiliki pasien laki" dengan keluhan kaku pada sendi bahu, siku dan pergelangan tangan pada kedua sisi. Keluhan sdh lama tapi sering muncul...
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2023, 19:48
Nyeri otot hanya saat malam hari
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien wanita usia 39tahun. Keluhannya nyeri pada otot lengan saat malam hari, kadang disertai dada terasa ditekan hingga sulit...
Anonymous
Dibalas 29 November 2022, 16:34
Myalgia pada penggunaan statin - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, seringkali ditemukan adanya myalgia pada penggunaan statin. Pada keadaan ini, apa yang sebaiknya dilakukan dok? Terimakasih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.