Epidemiologi Gangguan Bipolar
Data epidemiologi gangguan bipolar menunjukkan bahwa prevalensi seumur hidup gangguan bipolar I berkisar antara 0–1% dan prevalensi gangguan bipolar II berkisar antara 0–1,1%.[2]
Global
Hanya 20% pasien dengan gangguan bipolar yang mengalami episode depresi dapat terdiagnosis dalam 1 tahun pertama setelah mencari pengobatan. Rerata keterlambatan antara onset dengan diagnosis dilaporkan sebesar 5–10 tahun.[1]
Prevalensi seumur hidup gangguan bipolar dilaporkan di Amerika Serikat mencapai 4%. Onset gangguan bipolar umumnya dimulai pada umur sekitar 20 tahun, dengan onset pada laki–laki biasanya lebih awal dibandingkan perempuan.[1,3,8]
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar onset gangguan bipolar adalah pada masa remaja akhir atau dewasa muda.[3]
Indonesia
Data epidemiologi gangguan bipolar di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Mortalitas bipolar berdasarkan studi kohort yang dilakukan Hayes et al. selama 14 tahun menunjukkan bahwa dari 17.341 pasien bipolar, jumlah kematian yang dilaporkan adalah sebanyak 1.266 pasien. Berdasarkan hal tersebut, laju mortalitas pasien bipolar adalah sekitar 210 per 10.000 person–years at–risk (PYAR, 95% KI 199,07–222,25).
Angka kematian ini dipengaruhi terutama oleh adanya kejadian kardiovaskular pada pasien bipolar dan penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes mellitus tipe II, dislipidemia, hipertensi, obesitas, dan merokok.[13]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli