Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Bipolar
Edukasi dan promosi kesehatan gangguan bipolar berhubungan dengan psikoedukasi serta terapi kombinasi antidepresan, mood stabilizer seperti lithium, serta antipsikotik bila perlu yang memerlukan ketaatan dan pemantauan jangka panjang. Selain itu, perlu ditekankan pada pasien dan keluarganya dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan terapi dan mencegah relaps.
Edukasi Pasien
Edukasi perlu diberikan pada pasien dan keluarganya terutama mengenai tanda–tanda kekambuhan atau bertambah parahnya gejala untuk masing–masing episode. Mereka juga perlu mendapatkan edukasi mengenai tanda–tanda bahaya yang menunjukkan bahwa pasien membutuhkan rawat inap, misalnya perilaku agresif pada episode manik atau percobaan bunuh diri pada episode depresi.
Edukasi juga perlu diberikan kepada pasien terkait dengan efek samping dan kontraindikasi obat. Terutama efek samping neurotoksik dari lithium karbonat dan efek samping sindrom metabolik akibat obat antikonvulsan atau antipsikotik atipikal.[12]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Perlu ditekankan kepada pasien bahwa periode recovery merupakan kesempatan bagi pasien untuk secara aktif mencegah relaps. Suasana perasaan pasien dengan gangguan bipolar perlu diperhatikan. Hal ini penting agar pasien bisa mengenali tanda–tanda awal kekambuhan dan mencegah episode full blown.[2,3]
Edukasi mengenai strategi coping yang efektif dan dukungan sosial juga penting untuk menurunkan dampak negatif stressor dan mengurangi risiko kekambuhan. Aktivitas fisik dan pola hidup sehat juga bisa membantu pasien dalam mengatasi stress sehari–hari.
Kontrol rutin dan konsumsi obat sesuai anjuran dokter merupakan komponen penting dalam pencegahan relaps. Sebagian besar pasien mengalami relaps karena menghentikan pengobatan dengan alasan merasa sudah sembuh atau bosan minum obat.[2,3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli