Diagnosis Gangguan Kepribadian Narsistik
Diagnosis gangguan kepribadian narsistik perlu dicurigai pada pasien yang memiliki perasaan kebesaran yang pervasif dalam fantasi ataupun perilaku, kebutuhan untuk mendapatkan pujian, kurangnya empati, dan perasaan iri hati yang kronis.[2,9]
Diagnosis pasti dapat ditegakkan melalui wawancara psikiatri berdasarkan kriteria diagnosis dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5) dari American Psychiatric Association atau berdasarkan kriteria dalam International Classification of Diseases ke-10 (ICD-10).[2,9]
Anamnesis
Pasien dengan gangguan kepribadian narsistik biasanya datang ke tenaga profesional setelah mengalami kejadian besar dalam hidup seperti kegagalan. Pasien biasanya datang karena dorongan keluarga atau rekan dan sering tidak sadar akan masalahnya sendiri. Pasien mungkin berlaku sombong dan tidak mau mendengarkan siapa pun. Pasien mungkin marah atau tampak tidak peduli ketika diberi kritik atau saran dan sering memaksakan pendapatnya pada orang lain.[2,9]
Sebelum memulai anamnesis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
- Usahakan tidak secara langsung mengkonfrontasi atau mengkritik pasien
- Usahakan tidak melakukan kompetisi dengan pasien, misalnya membandingkan pencapaian pasien dengan orang lain
- Usahakan untuk menggunakan pendekatan proaktif untuk menggali masalah interpersonal dan psikososial[9]
Kriteria Diagnostik ICD-10
Diagnosis gangguan kepribadian umumnya ditegakkan di atas usia 17 tahun. Secara umum, pola perilaku maladaptif yang timbul harus dipastikan bukan disebabkan oleh kerusakan otak, penyakit, atau gangguan mental lain. Suatu kondisi dinyatakan sebagai gangguan kepribadian bila:
- Terdapat sikap atau perilaku yang tidak selaras dan melibatkan beberapa area fungsi, misalnya afeksi, arousal, pengendalian impuls, cara berpikir, persepsi, dan gaya berhubungan dengan orang lain
- Pola perilaku abnormal ini terjadi dalam waktu lama, persisten, dan tidak terbatas pada episode-episode gangguan mental yang muncul
- Pola perilaku abnormal ini pervasif dan jelas maladaptif pada berbagai situasi sosial dan personal
- Manifestasi hal-hal di atas biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau remaja dan berlanjut sampai dewasa
- Gangguan ini menimbulkan distress personal yang cukup berat, tetapi hal ini biasanya terjadi setelah gangguan berlangsung cukup lama
- Gangguan ini biasanya berhubungan dengan masalah-masalah signifikan dalam kinerja sosial dan pekerjaan[10]
Bila pasien memenuhi kriteria gangguan kepribadian umum tersebut, kriteria diagnosis spesifik untuk gangguan kepribadian narsistik dalam ICD-10 adalah sebagai berikut:
- Gangguan ditandai dengan pola kepercayaan dengan warna kebesaran, perilaku arogan, dengan kebutuhan yang sangat besar untuk mendapatkan pengakuan atau kekaguman dari orang lain, serta tidak adanya empati untuk (dan bahkan cenderung mengeksploitasi) orang lain
- Gangguan ditandai dengan kecintaan terhadap diri sendiri yang berlebihan, egosentrisme, kebesaran, eksibisionisme, kebutuhan akan perhatian yang berlebihan, dan sensitivitas terhadap kritik[10]
Kriteria Diagnostik DSM-5
Kriteria diagnosis gangguan kepribadian narsistik berdasarkan DSM-5 mencakup pola kebesaran (baik dalam fantasi maupun perilaku), kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan atau kekaguman dari orang lain, dan kurangnya empati, yang dimulai sejak masa dewasa muda dan muncul dalam berbagai konteks.[8]
Pasien harus memenuhi minimal 5 dari total 9 kriteria berikut:
- Merasa bahwa dirinya sangat penting dan grandiose (misalnya melebih-lebihkan prestasi atau bakat dan berharap dikenali sebagai pribadi yang sangat superior meskipun tidak ada bukti yang setara)
- Memiliki preokupasi pada fantasi-fantasi tentang kesuksesan yang tidak terbatas, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal
- Meyakini bahwa dia adalah seseorang yang spesial dan unik, serta hanya akan bisa dimengerti oleh (atau hanya perlu berhubungan dan dimengerti oleh) orang yang juga spesial atau berstatus tinggi
- Merasa perlu untuk selalu dikagumi secara berlebihan
- Merasa entitled atau merasa berhak mendapatkan hal-hal spesial (misalnya mengharapkan perlakuan istimewa atau ingin orang segera mematuhi keinginan dan harapannya)
- Mengeksploitasi hubungan interpersonal (misalnya mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai kepentingan dan kebutuhannya sendiri)
- Kurang mempunyai empati, tidak mau mengakui atau mengidentifikasi perasaan atau keinginan orang lain
- Merasa iri dengan orang lain atau percaya bahwa orang lain iri dengan dirinya
- Menunjukkan perilaku atau sikap arogan/angkuh[8]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umumnya tidak diperlukan dalam diagnosis gangguan kepribadian. Namun, dokter mungkin perlu mencari tanda-tanda fisik komorbiditas, misalnya kondisi penyalahgunaan zat yang sering ditemukan pada orang dengan gangguan kepribadian narsistik. Contohnya adalah penyalahgunaan kokain dan alkohol.[1,2]
Pemeriksaan status mental mungkin menunjukkan dysthymia atau gangguan depresi mayor saat pasien sedang merasa harga dirinya rendah, atau justru menunjukkan tanda mania atau hipomania saat perasaan grandiose sedang memuncak.[1,2]
Berikut ini gambaran pemeriksaan status mental yang umum ditemukan:
- Penampilan umum: berpakaian sangat rapi, biasanya berjenis kelamin pria
- Sikap: resistant dan arogan
- Aktivitas psikomotor: normal
- Kontak mata: intens
- Afek: terbatas
- Mood: marah
- Gaya bicara: normal, tetapi volume mungkin tinggi
- Alur pikir: tidak ada blocking, flight of ideas maupun asosiasi longgar
- Isi pikir: menyangkal keinginan untuk bunuh diri maupun membunuh orang lain, menyangkal halusinasi audiovisual, tidak memiliki delusi paranoid
- Orientasi: orientasi orang, waktu, dan tempat normal
- Atensi dan konsentrasi: baik
Insight: buruk
Judgment: terbatas[1,2]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari gangguan kepribadian narsistik adalah gangguan kepribadian yang juga tergolong dalam klaster B, yaitu gangguan kepribadian histrionik, gangguan kepribadian antisosial, dan gangguan kepribadian ambang.[1,2]
Gangguan Kepribadian Histrionik
Pasien golongan ini juga sering mencari perhatian. Namun, orang dengan kepribadian narsistik biasanya mencari perhatian yang lebih bersifat memuji/mengagumi dirinya. Pasien kepribadian histrionik biasanya lebih manja dan ekspresif secara emosional, sedangkan pasien narsistik cenderung dingin dan menjaga jarak.[1,2]
Gangguan Kepribadian Antisosial
Pasien kelompok ini juga biasanya tidak memiliki empati dan tidak menghargai orang lain. Namun, pasien kepribadian antisosial biasanya sering melanggar hukum dan berlaku agresif secara fisik. Hal ini tidak umum ditemukan pada pasien narsistik.[1,2]
Gangguan Kepribadian Ambang
Pasien kelompok ini juga sering mencari perhatian dan memiliki mood yang tidak stabil. Namun, pasien narsistik biasanya lebih sombong dan secara spesifik mencari perhatian yang bersifat memuji/mengagumi dirinya. Pasien dengan kepribadian ambang biasanya lebih cenderung melakukan self-harm.[1,2]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis gangguan kepribadian narsistik. Namun, dokter dapat melakukan pemeriksaan toksikologi karena pasien dengan gangguan kepribadian narsistik sering terlibat penyalahgunaan zat seperti kokain dan alkohol.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur