Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gangguan Kepribadian Narsistik general_alomedika 2023-04-19T14:54:51+07:00 2023-04-19T14:54:51+07:00
Gangguan Kepribadian Narsistik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gangguan Kepribadian Narsistik

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi gangguan kepribadian narsistik bersifat multifaktorial, yang secara psikoanalisis dapat dijelaskan dengan model Otto Kernberg dan model Heinz Kohut. Gangguan ini diperkirakan terjadi karena interaksi psikososial yang tidak baik pada masa kecil seperti terlalu ditekan atau terlalu dipuji, stressor psikososial, dan predisposisi genetik.[1,4,5]

Model dari Otto Kernberg menyatakan bahwa gangguan kepribadian narsistik terjadi akibat tokoh ibu yang tidak berempati, tidak dekat dengan anak, hiperkritis, dan kurang menghargai anak. Akibatnya, anak mengembangkan karakter internal yang grandiose sebagai metode pertahanan meskipun tetap memiliki self-esteem yang rendah. Hal ini sejalan dengan apa yang dialami penderita gangguan kepribadian narsistik.[1,2]

Di lain sisi, model dari Heinz Kohut menyatakan bahwa gangguan kepribadian ini terjadi karena berhentinya perkembangan psikologis normal seorang anak. Anak memang cenderung merasa dirinya adalah pusat perhatian, tetapi hal ini biasanya berkurang ketika usia bertambah karena ada masukan atau teladan dari orang tua. Namun, bila teladan tersebut tidak ada, anak dapat terjebak dalam kondisi tersebut.[1,2]

Mekanisme Neurobiologis yang Mungkin Berperan

Penelitian neurobiologis mengenai gangguan kepribadian narsistik sebenarnya masih terbatas. Namun, ada penelitian neuroimaging dengan MRI kepala yang menunjukkan abnormalitas gray matter pada regio prefrontal dan insular pasien dengan gangguan kepribadian narsistik. Penelitian lain juga menemukan abnormalitas grey matter pada korteks prefrontal dan cinguli anterior kanan. Selain itu, ditemukan pula abnormalitas white matter pada lobus frontalis.[6,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Ambardar S. Narcissistic Personality Disorder. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1519417-overview
2. Mitra P, Fluyau D. Narcissistic Personality Disorder. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556001/
4. Zvelc G. Object and subject relations in adulthood--towards an integrative model of interpersonal relationships. Psychiatr Danub. 2010 Dec;22(4):498-508.
5. Otway LJ, Vignoles VL. Narcissism and childhood recollections: a quantitative test of psychoanalytic predictions. Pers Soc Psychol Bull. 2006 Jan;32(1):104-16. doi: 10.1177/0146167205279907
6. Schulze L, Dziobek I, Vater A, et al. Gray matter abnormalities in patients with narcissistic personality disorder. J Psychiatr Res. 2013 Oct;47(10):1363-9. doi: 10.1016/j.jpsychires.2013.05.017
7. Nenadic I, Güllmar D, Dietzek M, et al. Brain structure in narcissistic personality disorder: a VBM and DTI pilot study. Psychiatry Res. 2015 Feb 28;231(2):184-6. doi: 10.1016/j.pscychresns.2014.11.001

Pendahuluan Gangguan Kepribadian...
Etiologi Gangguan Kepribadian Na...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 31 Mei 2022, 10:30
Cara membedakan Borderline dan Narcissistic Personality Disorder - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Irwan Supriyanto, Sp. KJ, Ph.D. mau tanya dok karena trait nya borderline personality disorder mirip2 dengan narcisstic personality disorder, apakah...
dr.Ciho Olfriani
Dibalas 28 April 2021, 19:41
Membedakan perilaku narsisistik dan gangguan narsisistik - Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
3 Balasan
Alo dr. Soeklola,Izin bertanya dok..Bagaimana caranya membedakan perilaku narsistik dan gangguan narsistik, dok?Lalu, kapan farmakoterapi perlu diberikan, dok?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.