Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Makan (overview)
Edukasi dan promosi kesehatan gangguan makan bertujuan untuk mendorong perilaku makan yang sehat, meningkatkan keterlibatan keluarga, dan mencegah relaps.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien memegang peranan penting dalam pencegahan perburukan gangguan makan. Edukasi yang diberikan mencakup pentingnya nutrisi, kebutuhan kalori, dan asupan harian. Edukasi juga diberikan untuk meluruskan stigma yang salah bahwa gangguan makan terjadi pada perempuan saja. Terkadang hal ini menyebabkan pasien laki-laki merasa malu untuk mencari pertolongan medis.
Edukasi juga perlu dilakukan membahas tentang gaya hidup dan kebiasaan diet. Perubahan pola makan dan berolahraga yang dilakukan secara berlebihan dapat membahayakan fisik dan mental pasien. Gangguan makan lebih sering dijumpai pada pasien yang melakukan diet ketat. Selain itu, diet terlalu ketat juga berhubungan dengan depresi, ansietas, gangguan metabolik, dan bahkan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Hal-hal ini penting dijelaskan bagi pasien orthorexia nervosa.
Secara bertahap, pasien disarankan untuk mengembalikan berat badan ke berat badan ideal. Pasien anorexia nervosa dianjurkan untuk makan 3 kali sehari dan sebaiknya menghindari berolahraga berlebihan. Pasien bulimia nervosa perlu diedukasi untuk berhenti melakukan perilaku binge eating dan purging.
Edukasi juga perlu dilakukan kepada keluarga pasien untuk mendukung kesembuhan pasien. Bukti klinis menunjukan keterlibatan keluarga dalam tata laksana gangguan makan dapat menghasilkan luaran klinis yang lebih baik.
Keluarga pasien perlu dilibatkan untuk berperan dalam proses perencanaan menu makanan dan menyediakan makanan bagi pasien. Keluarga yang suportif dapat memperkuat dasar terapi dan mencegah relaps lebih baik. Hubungan pasien dengan keluarga yang baik juga akan meningkatkan prognosis.[4,14,27,28]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan gangguan makan dapat dilakukan pada populasi yang berisiko mengalami gangguan makan, terutama perempuan berusia muda. Beberapa upaya pencegahan yang telah diterapkan, antara lain program Body Project dan healthy weight.
Body Project
Pada program Body Project, dilakukan diskusi berbasis kelompok mengenai efek negatif mengejar idealisme bentuk tubuh kurus, serta menanamkan bentuk tubuh ideal yang sehat dan meningkatkan rasa percaya diri. Diskusi dan aktivitas program dilakukan secara verbal, tertulis, dan dilakukan juga latihan perilaku (behavioral exercises).
Kombinasi kegiatan ini terbukti menurunkan rasa ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh, perasaan negatif, pola makan tidak sehat, serta gangguan makan. Body Project yang dilakukan secara online juga diketahui menurunkan gejala gangguan makan pada follow up di bulan ke-6.[29,30]
Healthy Weight
Program Healthy Weight dilakukan dengan melakukan perubahan asupan makanan sedikit demi sedikit, juga berolahraga hingga terjadi keseimbangan antara asupan kalori dengan energy expenditure. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan, yang berisiko menyebabkan gangguan makan.
Program ini berhasil menurunkan gejala gangguan makan, dan penurunan onset gangguan makan sebesar 60% pada follow up di tahun ke-2, dibandingkan pemberian brosur kesehatan saja.[29,31]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra