Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Gangguan Makan (overview) general_alomedika 2022-12-01T12:01:34+07:00 2022-12-01T12:01:34+07:00
Gangguan Makan (overview)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Gangguan Makan (overview)

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, gangguan makan lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan, terutama untuk anorexia nervosa dan bulimia nervosa. Prevalensi orthorexia nervosa masih sangat variatif.

Global

Prevalensi anoreksia nervosa adalah 1,4% pada perempuan dan 0,2% pada laki-laki. Bulimia nervosa memiliki prevalensi 1,9% pada perempuan dan 0,6% pada laki-laki. Gangguan makan lebih sering terjadi pada jenis kelamin perempuan, terutama usia muda. Pada remaja perempuan, prevalensi anorexia nervosa adalah 0,3%, dan bulimia nervosa sebesar 1%.

Prevalensi orthorexia nervosa di berbagai negara sangat bervariasi, dimulai dari 6,9%. Hal ini mungkin disebabkan karena orthorexia belum dimasukkan secara resmi sebagai gangguan makan oleh The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5). Namun, prevalensi orthorexia diketahui cukup tinggi pada gangguan makan lainnya, yaitu sebesar 48% pada pasien anoreksia dan 33% pada pasien bulimia.[10–13]

Indonesia

Belum ada penelitian mengenai prevalensi gangguan makan secara nasional di Indonesia.

Mortalitas

Angka mortalitas akibat gangguan makan diperkirakan mencapai 3,3 juta per tahun. Pasien anoreksia dan bulimia memiliki risiko mortalitas 2,3 kali dan 1,4 kali lipat dibanding pasien gangguan psikiatrik lainnya. Bahkan mortalitas akibat anorexia nervosa adalah yang tertinggi di antara gangguan psikiatrik lainnya. Kematian biasanya disebabkan oleh komplikasi medis, tetapi juga dapat disebabkan karena bunuh diri.[4,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

4. Balasundaram P, Santhanam P. Eating Disorders. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567717/
10. Hay P. Current approach to eating disorders: a clinical update. Intern Med J. 2020 Jan;50(1):24-29. doi: 10.1111/imj.14691.
11. Miley M, Egan H, Wallis D, Mantzios M. Orthorexia nervosa, mindful eating, and perfectionism: an exploratory investigation. Eat Weight Disord. 2022 Oct;27(7):2869-2878. doi: 10.1007/s40519-022-01440-4.
12. Meule A, Voderholzer U. Orthorexia Nervosa-It Is Time to Think About Abandoning the Concept of a Distinct Diagnosis. Front Psychiatry. 2021 Jan 28;12:640401. doi: 10.3389/fpsyt.2021.640401.
13. van Hoeken D, Hoek HW. Review of the burden of eating disorders: mortality, disability, costs, quality of life, and family burden. Curr Opin Psychiatry. 2020 Nov;33(6):521-527. doi: 10.1097/YCO.0000000000000641.

Etiologi Gangguan Makan (overview)
Diagnosis Gangguan Makan (overview)

Artikel Terkait

  • Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
    Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 05 Juni 2023, 08:31
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
4 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Dibalas 19 April 2022, 20:34
Anak sulit makan apakah bisa dikasih vitamin? - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dr. Joko, SpA.. Apakah ada trik khusus agar anak balita suka makan? Apakah pemberian vitamin (curcuma) bermanfaat? Terutama di bulan puasa ini,...
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Dibalas 29 Juli 2021, 19:01
Nutrisi untuk hipoalbuminemia pasien COVID dengan anoreksia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Qorry Amanda, M.Biomed
3 Balasan
ALO dr. Lily, Sp.GKMohon ijin bertanya dokter mengenai hipoalbuminemia yang sering terjadi pada pasien COVID-19 gejala berat terkait proses hiperinflamasi di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.