Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gangguan Makan (overview) general_alomedika 2022-12-01T11:59:11+07:00 2022-12-01T11:59:11+07:00
Gangguan Makan (overview)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gangguan Makan (overview)

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi gangguan makan berhubungan dengan persepsi individu mengenai bentuk tubuh yang ideal. Selain itu, adanya ruminasi juga diduga berperan dalam terjadinya gangguan makan.

Persepsi Mengenai Bentuk Tubuh

Gangguan makan biasanya melibatkan usia yang lebih muda, seperti anak remaja atau dewasa muda dengan berat badan normal atau sedikit overweight yang ingin menurunkan berat badan. Ketika berhasil menurunkan berat badan, pasien mungkin menerima pujian terkait bentuk tubuh dari orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut memicu pasien untuk terus menurunkan berat badan, bahkan saat berat badan ideal telah dicapai.

Secara khusus, anorexia nervosa, mungkin sulit diatasi karena telah terjadi perubahan neuroadaptif, yaitu peningkatan angiopoetin-like protein 6 (ANGPTL6) yang menyebabkan kondisi ini menjadi kronis dan persisten. Starvasi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi yang mengganggu berbagai organ, antara lain kardiovaskular, renal, gastrointestinal, dan endokrin.

Persepsi juga dipengaruhi dengan berbagai hal, misalnya kondisi sosial yang mengidolakan bentuk tubuh kurus, serta faktor kepribadian pasien, contohnya perfeksionis atau negative urgency, yaitu kecenderungan untuk bertindak di luar kontrol atau sembrono saat dalam tekanan. Pada pasien bulimia nervosa, didapatkan adanya hubungan antara negative urgency dan penguasaan diri.

Orthorexia nervosa juga memiliki patofisiologi serupa, yaitu adanya kecemasan berlebihan terhadap makanan dan gaya hidup yang menyebabkan kepatuhan pola makan secara berlebihan. Namun, pada anoreksia dan bulimia pasien lebih berfokus pada jumlah makanan, sedangkan pada orthorexia pasien lebih berfokus pada kualitas makanan.[1,5–7]                                     

Ruminasi

Ruminasi memiliki arti proses kognitif berupa proses pikir pasif dan berulang yang berfokus pada emosi negatif. Jika berlangsung terus-menerus, ruminasi dapat menyebabkan suasana hati (mood) yang negatif dan repetitif. Pasien yang mengalami ruminasi biasanya juga memiliki kesulitan dalam menyelesaikan masalah.

Ruminasi telah banyak diteliti pada gangguan depresi dan ansietas, tetapi juga diduga memiliki peranan dalam gangguan makan. Ruminasi ditemukan berkorelasi dengan gangguan makan. Secara khusus, ruminasi ditemukan berhubungan dengan penurunan mood dan kepuasan terhadap bentuk tubuh pada kelompok pasien anorexia nervosa dan bulimia nervosa.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Castellini G, Trisolini F, Ricca V. Psychopathology of eating disorders. Journal of Psychopathology 2014;20:461–70. http://www.jpsychopathol.it/wp-content/uploads/2015/07/14_castellini1.pdf
5. Bernstein BE. Anorexia Nervosa. Medscape. 2020 https://emedicine.medscape.com/article/912187-overview#a1
6. Smith KE, Mason TB, Lavender JM. Rumination and eating disorder psychopathology: A meta-analysis. Clin Psychol Rev. 2018 Apr;61:9-23. doi: 10.1016/j.cpr.2018.03.004.
7. Novara C, Pardini S, Maggio E, Mattioli S, Piasentin S. Orthorexia Nervosa: over concern or obsession about healthy food? Eat Weight Disord. 2021 Dec;26(8):2577-2588. doi: 10.1007/s40519-021-01110-x.

Pendahuluan Gangguan Makan (over...
Etiologi Gangguan Makan (overview)

Artikel Terkait

  • Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
    Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 05 Juni 2023, 08:31
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
4 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Dibalas 19 April 2022, 20:34
Anak sulit makan apakah bisa dikasih vitamin? - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dr. Joko, SpA.. Apakah ada trik khusus agar anak balita suka makan? Apakah pemberian vitamin (curcuma) bermanfaat? Terutama di bulan puasa ini,...
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Dibalas 29 Juli 2021, 19:01
Nutrisi untuk hipoalbuminemia pasien COVID dengan anoreksia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Qorry Amanda, M.Biomed
3 Balasan
ALO dr. Lily, Sp.GKMohon ijin bertanya dokter mengenai hipoalbuminemia yang sering terjadi pada pasien COVID-19 gejala berat terkait proses hiperinflamasi di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.