Epidemiologi Gangguan Stres Akut
Data epidemiologi gangguan stres akut atau acute stress disorder (ASD) pada populasi umum masih terbatas. Gangguan stres akut diperkirakan terjadi pada 5-20% pasien yang terpapar kejadian traumatik. Timbulnya kondisi ini akan tergantung pada mekanisme dan keparahan dari trauma.
Global
Sekitar 50-90% populasi dewasa di Amerika Serikat pernah mengalami peristiwa traumatik setidaknya sekali seumur hidupnya. Kebanyakan orang membaik dengan sendirinya setelah terpapar peristiwa traumatik, tetapi sebagian orang lainnya tidak. Gangguan stres akut terjadi pada 14-33% orang yang terpapar peristiwa traumatik yang hebat. Gangguan ini dilaporkan terjadi pada 25% pasien yang pernah mengalami pencurian, kondisi yang mengancam nyawa, kekerasan fisik maupun psikologis, serta menyaksikan seseorang cedera atau terbunuh.[5]
Dua pertiga populasi anak dan remaja di Amerika Serikat melaporkan bahwa pernah mengalami peristiwa traumatik setidaknya satu kali. Sebanyak 33% anak bahkan mengalami lebih dari satu peristiwa traumatik sebelum memasuki usia dewasa.[7]
Indonesia
Belum terdapat data prevalensi gangguan stres akut di Indonesia. Meski demikian, kita dapat memperkirakan angka kejadiannya berdasarkan ekstrapolas data dari kecelakaan kendaraan bermotor, cedera otak traumatik, luka bakar, kecelakaan industrial, dan bencana alam.[12]
Mortalitas
Gangguan stres akut umumnya tidak menyebabkan mortalitas secara langsung. Mortalitas pada pasien dengan gangguan stres akut berhubungan dengan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh pasien.
Mortalitas segala sebab pada pasien dengan gangguan stres akut ditemukan 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pasien tanpa gangguan stres. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa kematian akibat bunuh diri ditemukan 24 kali lipat lebih tinggi pada pasien dengan gangguan stres akut dibandingkan populasi umum.[1,8]