Etiologi Gangguan Tic
Etiologi pasti untuk gangguan tic atau tic disorder belum diketahui. Namun, penelitian mengindikasikan adanya disfungsi pada jaras corticostriatothalamicortical atau CSTC di lobus frontalis dan ganglia basalis.[1]
Faktor Risiko
Gangguan tic sering kali ditemukan bersama gangguan obsesif kompulsif dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Adanya gangguan obsesif kompulsif dan ADHD merupakan salah satu faktor risiko timbulnya gangguan tic. Gangguan psikiatri lain dengan awitan di masa kanak-kanak, misalnya gangguan mood dan gangguan cemas, juga menjadi faktor risiko.[4]
Faktor genetik juga merupakan salah satu faktor risiko kuat untuk gangguan tic. Angka perkiraan heritability gangguan tic mencapai 50%.[3,6]
Berbagai faktor prenatal, perinatal, dan postnatal juga menjadi faktor risiko gangguan tic. Faktor-faktor ini mencakup kelahiran prematur, hipoksia perinatal, dan berat badan lahir rendah. Riwayat komplikasi saat kelahiran (khususnya kelahiran dengan forceps) dan riwayat paparan fetus dengan kafein, rokok, atau alkohol juga berkaitan dengan risiko sindrom Tourette pada anak laki-laki.[3,6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur