Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Gangguan Tic general_alomedika 2023-06-27T09:19:52+07:00 2023-06-27T09:19:52+07:00
Gangguan Tic
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Gangguan Tic

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan untuk gangguan tic atau tic disorder dilakukan apabila ada nyeri atau ketidaknyamanan, gangguan dalam interaksi sosial, dan gangguan di sekolah atau pekerjaan. Apabila hal-hal tersebut tidak terjadi, sebagian besar kasus hanya mendapat pemantauan timbulnya distress atau gangguan fungsi. Gangguan tic umumnya akan membaik seiring pertambahan usia pasien.[1]

Penatalaksanaan gangguan tic bisa berupa psikoterapi maupun terapi medikamentosa. Beberapa studi mencoba menggunakan intervensi fisik seperti transcranial stimulation (TMS) dan deep brain stimulation (TMS) tetapi bukti efektivitasnya masih terbatas.[12]

Psikoterapi

Terapi lini pertama untuk gangguan tic derajat ringan sampai sedang adalah dengan psikoterapi. Obat hanya dipertimbangkan bila gejala sangat mengganggu atau bila pasien tidak responsif terhadap psikoterapi. Tujuan cognitive behavioral therapy (CBT) bukan untuk menghilangkan tic melainkan untuk meredakan ketidaknyamanan atau rasa malu akibat tic. CBT juga bertujuan supaya pasien bisa mencapai derajat fungsi yang optimal.[9]

Bentuk psikoterapi yang disarankan untuk tic adalah exposure response prevention (ERP), habit-reversal therapy or training (HRT), dan juga comprehensive behavioral intervention for tics (CBIT).[9]

Comprehensive Behavioral Intervention for Tics (CBIT)

CBIT merupakan psikoterapi lini pertama untuk pasien gangguan tic. Komponen CBIT meliputi latihan kewaspadaan, latihan respons kompetitif terhadap tic, latihan relaksasi, manajemen kontingensi, dukungan sosial, dan pencegahan relaps.[1,3]

Habit-Reversal Therapy or Training (HRT)

HRT juga merupakan salah satu terapi yang direkomendasikan untuk gangguan tic. Pada terapi ini, pasien dan orang tuanya dilatih untuk mengenali tanda-tanda akan munculnya serangan tic, lalu berlatih untuk melakukan gerakan atau vokalisasi yang berlawanan dengan tic atau yang akan mengganggu timbulnya tic.[6,13]

Misalnya, pasien dengan tic berupa gerakan tangan diminta untuk bersedekap dengan kedua tangannya jika merasa tic akan timbul. Hal ini dilatih berulang-ulang.[6,13]

Exposure Response Prevention (ERP)

ERP cukup mirip dengan HRT tetapi ditujukan untuk respons tic yang kompleks. Pasien diminta mengenali tanda-tanda akan munculnya tic dan melawannya dalam waktu yang lama (exposure). Setelah itu, pasien diminta untuk sekuat mungkin menahan semua respons yang biasanya terjadi (response prevention).[3,6]

Medikamentosa

Sebelum memulai farmakoterapi, lakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan skrining laboratorium. Obat sebaiknya dimulai dari dosis paling kecil dan dititrasi secara bertahap.[14]

Agonis Alfa Adrenergik

Farmakoterapi lini pertama untuk gangguan tic ringan sampai sedang (khususnya sindrom Tourette), terutama yang disertai dengan attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD, adalah agonis alfa adrenergik berupa clonidine. Dosis clonidine dimulai dari 0,025 mg dan dititrasi lambat sampai mencapai dosis optimal.[14]

Dosis clonidine yang digunakan sebaiknya sekecil mungkin untuk meminimalkan efek hipotensi. Efek samping yang sering ditemukan adalah sedasi, nyeri kepala, sakit perut, bibir kering, terjaga sewaktu tidur, dan iritabilitas. Agonis alfa adrenergik lain yang direkomendasikan untuk menangani gangguan tic adalah guanfacine.[14]

Obat Neuroleptik dan Antipsikotik

Obat lain adalah obat neuroleptik atau antipsikotik. Antipsikotik yang disarankan untuk tic sedang sampai berat adalah antipsikotik atipikal. Risperidone dilaporkan efektif untuk mengatasi gangguan tic pada dosis 1–3 mg. Efek samping yang sering ditemukan adalah peningkatan nafsu makan, penambahan berat badan, gangguan metabolisme lipid dan glukosa, dan sedasi.[1,14]

Pimozide, ziprasidone, olanzapine, dan aripiprazole juga dilaporkan efektif sebagai terapi gangguan tic. Aripiprazole terutama dilaporkan efektif untuk mengatasi sindrom Tourette.[1,14]

Penggunaan antipsikotik untuk menangani gangguan tic, khususnya pada anak-anak, mempunyai tingkat rekomendasi rendah. Tata laksana farmakoterapi yang mempunyai rekomendasi tinggi adalah alfa adrenergik berupa clonidine dan guanfacine.[14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Martino D, Mink JW. Tic disorders. Continuum (Minneap Minn). 2013 Oct;19(5 Movement Disorders):1287-311. doi: 10.1212/01.CON.0000436157.31662.af
3. Park TW, Park J. Tic & Tourette Syndrome and Motor Disorders. Hanyang Med Rev. 2016;36:46. https://pc.e-hmr.org/Synapse/Data/PDFData/0130HMR/hmr-36-46.pdf
6. Metzger H, Wanderer S, Roessner V. Tic Disorders. IACAPAP e-Textbook of Child and Adolescent Mental Health. Geneva: IACAPAP; 2012. page 14. https://iacapap.org/content/uploads/H.2-TICS-2012.1.pdf
9. Tagwerker Gloor F, Walitza S. Tic Disorders and Tourette Syndrome: Current Concepts of Etiology and Treatment in Children and Adolescents. Neuropediatrics. 2016 Apr;47(2):84-96. doi: 10.1055/s-0035-1570492
12. Shprecher D, Kurlan R. The management of tics. Mov Disord. 2009 Jan 15;24(1):15-24. doi: 10.1002/mds.22378
13. Cook CR, Blacher J. Evidence-Based Psychosocial Treatments for Tic Disorders. Clin Psychol Sci & Pract. 2007;14:252–67.
14. Pringsheim T, Doja A, Gorman D, et al. Canadian guidelines for the evidence-based treatment of tic disorders: pharmacotherapy. Can J Psychiatry. 2012 Mar;57(3):133-43. doi: 10.1177/070674371205700302

Diagnosis Gangguan Tic
Prognosis Gangguan Tic
Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 29 Desember 2024, 08:12
Pasien anak sering mengedipkan mata setelah minum obat
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi Saya dokter internship di Puskesmas. Saya memiliki pasien anak perempuan 6 tahun dengan keluhan sering mengedipkan mata selama 2...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2022, 07:51
Kedutan mata yang menjadi indikasi terapi botox - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
4 Balasan
Alo dr. Ade SpS.. Apakah indikasi utama terapi botox pada kedutan mata (tic)? Apakah boleh dilakukan pada lansia 70th? terimakasih
Anonymous
Dibalas 12 November 2020, 15:53
Penanganan bagaimana yang tepat untuk menangani kedutan yang terjadi secara terus menerus
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Untuk pasien yang mengalami kedutan 3 hari berturut-turut, bagaimana penatalaksanaan yang sesuai?Terima kasih

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.