Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Fibrosis Paru Non-Idiopatik monika-natalia 2023-03-09T08:38:57+07:00 2023-03-09T08:38:57+07:00
Fibrosis Paru Non-Idiopatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Fibrosis Paru Non-Idiopatik

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Etiologi fibrosis paru non-idiopatik hampir selalu meliputi adanya paparan terhadap kondisi yang memicu inflamasi kronik berulang atau melalui mekanisme toksik secara langsung dari lingkungan. Hasil studi terbaru juga menyebutkan bahwa terdapat faktor risiko kerentanan genetik pada pasien yang mengalami fibrosis paru non-idiopatik.[1,3]

Paparan Zat Toksik pada Lingkungan dan Pekerjaan

Fibrosis paru non-idiopatik bisa berkaitan dengan paparan radiasi, pekerjaan, dan polusi lingkungan.  Ini mencakup pneumokoniosis akibat zat anorganik yang berkaitan dengan pekerjaan seperti:

  • Asbestos: tukang keran, pekerja di galangan kapal dan konstruksi
  • Beryllium: pekerja luar angkasa dan tambang
  • Debu karbon: penambang batubara
  • Silika: pekerja pada tambang silika dan pasir
  • Kromium: perusahaan metal dan kimia

Fibrosis paru non-idiopatik juga bisa berkaitan dengan pneumonitis akibat zat organik seperti:

  • Thermophilic Fungi
  • Kotoran Burung
  • Spesies bakteri tertentu, contohnya subtilis, B. cereus

Selain itu, fibrosis paru non-idiopatik juga bisa berkaitan dengan paparan gas beracun berupa asap, aerosol, dan uap, serta paparan radiasi yang sering digunakan pada terapi medis.[1-3]

Paparan Toksisitas Obat (Drug-Induced)

Beberapa obat telah terbukti berkaitan dengan terjadinya fibrosis paru non-idiopatik, seperti amiodarone. Obat-obatan anti-neoplasma juga telah dikaitkan dengan fibrosis paru non-idiopatik, seperti bleomycin, busulfan, dan methotrexate. Obat lain mencakup penicillamine, kokain, heroin, beta-blocker, nitrofurantoin, serta statin.[1-3]

Penyakit Jaringan Ikat

Fibrosis paru non-idiopatik bisa terjadi akibat Systemic Lupus Erythematosus (SLE), sklerosis sistemik, rheumatoid arthritis, dan sindrom antisintetase. Penyakit jaringan ikat lain seperti polymyositis dan dermatomyositis juga bisa menyebabkan fibrosis paru non-idiopatik.[1-3]

Penyakit Sistemik

Penyakit sistemik yang berkaitan dengan fibrosis paru non-idiopatik adalah sarkoidosis, pulmonary Langerhans cell histiocytosis, lymphangiomyomatosis, anti-glomerular basement membrane antibody disease, dan alveolar proteinosis. Fibrosis paru non-idiopatik juga bisa berkaitan dengan infeksi seperti HIV dan hepatitis C. Selain itu, fibrosis paru non-idiopatik telah dikaitkan dengan inflammatory bowel disease.[1-3]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat menentukan derajat penyakit fibrosis paru non-idiopatik antara lain adanya komorbiditas penyakit kardiovaskuler dan usia lanjut.

Komorbiditas Penyakit Kardiovaskuler Yang Tak Dikendalikan

Penderita fibrosis paru non-idiopatik yang juga memiliki komorbiditas penyakit kardiovaskuler mengalami peningkatan mortalitas secara signifikan.[4]

Usia Lanjut

Usia lanjut terbukti menjadi faktor risiko yang dapat menunjang terjadinya progresivitas penyakit fibrosis paru non-idiopatik.[5]

Hasil Pemeriksaan Fungsi Paru

Pemeriksaan fungsi paru yang rendah pada baseline juga menentukan terjadinya progresivitas penyakit fibrosis paru non-idiopatik.[5]

Penyakit Infeksi Paru

Hasil studi terbaru menyimpulkan bahwa penderita yang pernah mengalami tuberkulosis paru dan COVID-19 berpotensi tinggi mengalami fibrosis paru.[6,7]

Referensi

1. Agarwal AK, Huda N. Interstitial Pulmonary Fibrosis. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557765/
2. Summerhill EM. Interstitial (Nonidiopathic) Pulmonary Fibrosis: Background, Pathophysiology, Etiology. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/301337-overview#a2
3. Goos T, de Sadeleer LJ, Yserbyt J, et al. Progression in the Management of Non-Idiopathic Pulmonary Fibrosis Interstitial Lung Diseases, Where Are We Now and Where We Would Like to Be. J Clin Med. 2021;10(6):1330. doi:10.3390/JCM10061330
4. Kam MLW, Tiew PY, Chai HZ, Low SY. Cluster phenotypes in a non-idiopathic pulmonary fibrosis fibrotic interstitial lung diseases cohort in Singapore. J Thorac Dis. 2022;14(7):2481-2492. doi:10.21037/JTD-22-40/COIF
5. Collins BF, Luppi F. Diagnosis and Management of Fibrotic Interstitial Lung Diseases. Clin Chest Med. 2021;42(2):321-335. doi:10.1016/j.ccm.2021.03.008
6. Luies L, Preez I du. The Echo of Pulmonary Tuberculosis: Mechanisms of Clinical Symptoms and Other Disease-Induced Systemic Complications. Clin Microbiol Rev. 2020;33(4):1-19. doi:10.1128/CMR.00036-20
7. Hama Amin BJ, Kakamad FH, Ahmed GS, et al. Post COVID-19 pulmonary fibrosis; a meta-analysis study. Annals of Medicine and Surgery. 2022;77:103590. doi:10.1016/J.AMSU.2022.103590

Patofisiologi Fibrosis Paru Non-...
Epidemiologi Fibrosis Paru Non-I...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.