Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fibrosis Paru Non-Idiopatik monika-natalia 2023-03-09T08:37:42+07:00 2023-03-09T08:37:42+07:00
Fibrosis Paru Non-Idiopatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fibrosis Paru Non-Idiopatik

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Patofisiologi fibrosis paru non-idiopatik melibatkan cedera paru, inflamasi, dan repair yang terjadi secara repetitif. Sitokin yang dilepaskan oleh makrofag menyebabkan kemotaksis sel neutrofil sehingga memunculkan banyak reactive oxygen species (ROS), protease, dan transforming growth factor-beta (TGF-beta) yang semakin menambah derajat inflamasi yang terjadi.

ROS dan protease menyebabkan destruksi pada jaringan paru, sementara TGF-beta menyebabkan proliferasi fibroblast yang menyebabkan terbentuknya miofibroblast dan sekresi protein fibrosa serta matriks ekstraseluler. Mekanisme ini menyebabkan terjadinya penebalan dan fibrosis pada jaringan parenkim paru.

Proses ini terjadi secara irreversibel dan mengganggu pertukaran gas di alveoli paru. Secara histopatologi, proses fibrosis ditandai dengan adanya gambaran dan distribusi fibrosis pada sampel biopsi jaringan paru pasien.[1,2]

Penyakit Yang Berhubungan dengan Fibrosis Paru Non-Idiopatik

Fibrosis paru non-idiopatik bisa berkaitan dengan paparan radiasi, pekerjaan, polusi lingkungan, dan obat seperti amiodarone. Fibrosis paru non-idiopatik juga bisa berkaitan dengan penyakit sistemik seperti penyakit kolagen-vaskular, sarkoidosis, dan pneumonia hipersensitivitas.

Beberapa bentuk langka dari fibrosis paru non-idiopatik berkaitan dengan pulmonary Langerhans cell histiocytosis (PLCH), sklerosis tuberosa, lymphangioleiomyomatosis (LAM), dan sindrom Hermansky-Pudlak.[1,2]

Referensi

1. Agarwal AK, Huda N. Interstitial Pulmonary Fibrosis. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557765/
2. Summerhill EM. Interstitial (Nonidiopathic) Pulmonary Fibrosis: Background, Pathophysiology, Etiology. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/301337-overview#a2

Pendahuluan Fibrosis Paru Non-Id...
Etiologi Fibrosis Paru Non-Idiop...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.