Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ventilator-Associated Pneumonia general_alomedika 2024-06-07T13:52:05+07:00 2024-06-07T13:52:05+07:00
Ventilator-Associated Pneumonia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ventilator-Associated Pneumonia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Ventilator-associated pneumonia (VAP) adalah infeksi parenkim paru yang terjadi dalam 48-72 jam setelah intubasi dan pemasangan ventilasi mekanik invasif. Ventilator-associated pneumonia merupakan pneumonia yang paling sering terjadi di ICU. Ventilator-associated pneumonia ditandai oleh infiltrat baru atau progresif, tanda-tanda infeksi sistemik, perubahan karakteristik sputum, dan adanya agen kausatif yang terdeteksi pada pemeriksaan.[1,2]

Mekanisme timbulnya ventilator-associated pneumonia melibatkan progresivitas kolonisasi saluran napas atas, menjadi kolonisasi trakea, tracheitis, dan akhirnya pneumonia. Faktor-faktor yang berperan dalam proses tersebut antara lain jumlah, tipe, dan virulensi bakteri, serta pertahanan alami tubuh seperti faktor mekanik dan imunitas humoral dan selular.[2]

Ventilator Associated Pneumonia-min

Organisme penyebab ventilator-associated pneumonia bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk durasi ventilasi mekanis, lama tinggal di rumah sakit dan ICU, waktu dan paparan kumulatif terhadap antimikroba, dan pola bakteri lokal. Bakteri Gram negatif yang banyak dilaporkan adalah Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan spesies Acinetobacter. Sementara itu, bakteri Gram positif yang sering terlibat adalah Staphylococcus aureus.

Ventilator-associated pneumonia merupakan bagian dari pneumonia nosokomial, yang juga dikenal sebagai hospital-acquired pneumonia (HAP). Pasien dengan ventilator-associated pneumonia umumnya mengalami gejala klinis infeksi saluran pernapasan bawah seperti demam, sputum purulen, dan penurunan oksigenasi. Gejala disertai bukti objektif, seperti infiltrat baru pada radiografi dada. Pengambilan sampel sputum untuk kultur dapat mengidentifikasi patogen penyebab.[3]

Penatalaksanaan ventilator-associated pneumonia meliputi dua langkah. Langkah pertama adalah terapi empiris berdasarkan keparahan penyakit dan faktor risiko patogen multidrug resistant (MDR). Langkah kedua berupa terapi definitif sesuai kepekaan dan patogen penyebab. Dalam tata laksana ventilator-associated pneumonia, klinisi perlu berupaya menghindari penggunaan antibiotik berlebihan.[1,3]

Referensi

1. Kharel S, Bist A, Mishra SK. Ventilator-associated pneumonia among ICU patients in WHO Southeast Asian region: A systematic review. PLoS One. 2021 Mar 9;16(3):e0247832. doi: 10.1371/journal.pone.0247832.
2. Kohbodi GNA, Rajasurya V, Noor A. Ventilator-Associated Pneumonia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507711/
3. Papazian L, Klompas M, Luyt CE. Ventilator-associated pneumonia in adults: a narrative review. Intensive Care Med. 2020;46(5):888-906. doi:10.1007/s00134-020-05980-0

Patofisiologi Ventilator-Associa...

Artikel Terkait

  • Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
    Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
  • Patogen Penyebab Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
    Patogen Penyebab Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.