Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Ventilator-Associated Pneumonia general_alomedika 2024-06-07T13:52:10+07:00 2024-06-07T13:52:10+07:00
Ventilator-Associated Pneumonia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ventilator-Associated Pneumonia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Patofisiologi ventilator-associated pneumonia (VAP) melibatkan perubahan pada saluran napas yang berkaitan dengan tindakan intubasi dan penggunaan ventilasi mekanis. Kolonisasi bakteri awalnya terjadi di saluran napas atas, kemudian berprogesi menjadi kolonisasi trakea, tracheitis, dan akhirnya pneumonia.[2,3]

Ventilasi mekanis dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru, terutama jika pengaturan ventilasi tidak optimal. Hal ini dapat mengakibatkan atelektasis, perubahan perfusi ventilasi, dan stasis sekret di saluran pernapasan, yang semuanya meningkatkan risiko infeksi.

Selain itu, penggunaan endotracheal tube (ETT) untuk ventilasi mekanis dapat mengganggu mekanisme epiglotis dan batuk, yang merupakan mekanisme penting dalam menjaga kebersihan saluran pernapasan. Hal ini memungkinkan mikroorganisme patogen untuk lebih mudah masuk ke dalam saluran pernapasan bawah dan menyebabkan infeksi.

Mekanisme Masuknya Patogen pada Ventilator-Associated Pneumonia

Tiga mekanisme utama patogen penyebab VAP mencapai paru adalah inhalasi, aspirasi, dan penyebaran hematogen. Pneumonia akibat inhalasi terjadi ketika patogen menembus mekanisme pertahanan saluran napas, atau ketika pasien menginhalasi organisme Gram negatif aerobik yang mengkolonisasi saluran napas bagian atas atau alat bantu napas.

Pada pasien yang terintubasi, terjadi perubahan pada perlindungan mekanik saluran napas, seperti gerakan silia dan sekresi mukus. Jalan napas buatan menghambat refleks muntah dan fungsi silia, sehingga memungkinkan timbulnya pertumbuhan biofilm yang menjadi reservoir patogen. Biofilm ini bisa terlepas dan mencapai saluran napas bagian bawah melalui aliran udara tekanan tinggi, mengakibatkan pneumonia pada host yang rentan.

Pneumonia aspirasi terjadi akibat aspirasi sekresi saluran napas bagian atas yang sudah terkolonisasi. Gaster juga dapat menjadi reservoir bakteri Gram negatif yang dapat berpindah dan mengkolonisasi saluran napas. Sebuah studi prospektif menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi obat supresan asam lambung lebih berisiko mengalami pneumonia nosokomial. Selain itu, risiko aspirasi lebih tinggi pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran.[2,4]

Referensi

2. Kohbodi GNA, Rajasurya V, Noor A. Ventilator-Associated Pneumonia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507711/
3. Papazian L, Klompas M, Luyt CE. Ventilator-associated pneumonia in adults: a narrative review. Intensive Care Med. 2020;46(5):888-906. doi:10.1007/s00134-020-05980-0
4. Shetty K. Hospital-Acquired Pneumonia (Nosocomial Pneumonia) and Ventilator-Associated Pneumonia. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/234753-overview

Pendahuluan Ventilator-Associate...
Etiologi Ventilator-Associated P...

Artikel Terkait

  • Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
    Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
  • Patogen Penyebab Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
    Patogen Penyebab Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 21 jam yang lalu
ATS Pada Pasien Tetanus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, ada sejawat yg memiliki kasus pasien dtg dengan luka ditusuk paku sudah sekitar 1 mgg baru dibawa ke PKM alasannya karna lukanya belum parah....
Anonymous
Dibalas kemarin, 09:46
Omeprasole untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya memiliki ibu hamil 3 bl , menderita gerd diberikan omeprasole aman
dr.Satya Agung Nugroho
Dibalas 21 jam yang lalu
Demam tidak kunjung turun
Oleh: dr.Satya Agung Nugroho
4 Balasan
Izin sejawat sekalian. Saya ingin mendiskusikan kasus yang saya temui, Pria 28 tahun, BB 69 dengan demam di hari ke 4 RPD : Thyfoid fever & DF. Pasien datang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.