Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Ventilator-Associated Pneumonia general_alomedika 2024-06-07T13:52:33+07:00 2024-06-07T13:52:33+07:00
Ventilator-Associated Pneumonia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Ventilator-Associated Pneumonia

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Penatalaksanaan awal ventilator-associated pneumonia (VAP) adalah pemberian antibiotik empiris. Apabila patogen penyebab telah diidentifikasi, maka antibiotik dipilih berdasarkan jenis patogen penyebab dan hasil tes kepekaan.[1,3,4,8]

Pemberian Antibiotik Empiris untuk Ventilator-Associated Pneumonia

Patogen penyebab VAP biasanya tidak diketahui pasti hingga dilakukan pemeriksaan, sehingga pemberian antibiotik empiris merupakan pendekatan tata laksana yang praktis.[4]

Pilihan Antibiotik Empiris untuk Ventilator-Associated Pneumonia

Terapi empiris yang dipilih untuk VAP harus dapat mengatasi Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan bakteri batang Gram negatif lain. Terapi tersebut juga harus mampu mengatasi MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) jika pasien berada di unit di mana >10-20% isolat S. aureus merupakan MRSA atau unit di mana prevalensi MRSA tidak diketahui.[4,11]

Pilihan antibiotik untuk VAP juga bergantung pada beberapa faktor, termasuk keparahan penyakit saat ini, jenis dan keparahan penyakit penyerta, faktor risiko untuk patogen multiresisten (MDR), dan pola kerentanan antimikroba lokal. Faktor risiko untuk patogen MDR mencakup:

  • Prevalensi lokal resistensi patogen yang tinggi (> 25%)
  • Riwayat terapi antibiotik dalam 90 hari sebelumnya
  • Lama tinggal di rumah sakit > 5 hari
  • Syok septik pada onset VAP

  • ARDS (acute respiratory distress syndrome) sebelum onset VAP

  • Terapi penggantian ginjal akut sebelum onset VAP
  • Kolonisasi sebelumnya dengan patogen MDR.

Pada pasien non-immunocompromised dengan VAP awitan dini dan tanpa faktor risiko untuk patogen MDR, monoterapi dengan antibiotik spektrum sempit, seperti sefalosporin generasi ketiga non-pseudomonal, dapat digunakan.

Namun, pada situasi lain, terapi empiris awal harus mencakup agen β-laktam spektrum luas yang menargetkan Pseudomonas aeruginosa atau Enterobacteriaceae extended-spectrum β-lactamases (ESBL), seperti ceftazidime, cefepime, piperacillin-tazobactam, atau carbapenem; ditambah dengan agen antipseudomonal non-β-laktam, seperti aminoglikosida (amikacin atau tobramycin) atau fluorokuinolon (ciprofloxacin atau levofloxacin).

Pemilihan agen β-laktam harus mempertimbangkan antibiotik yang telah digunakan sebelumnya, pola kerentanan lokal, dan kolonisasi pasien dengan patogen MDR. Misalnya, carbapenem harus dipilih pada pasien yang terkolonisasi dengan Enterobacteriaceae yang menghasilkan ESBL. Untuk pasien yang terkolonisasi MRSA, atau unit dengan prevalensi MRSA yang tinggi, terapi dengan agen aktif terhadap MRSA seperti vancomycin dan linezolid harus dipertimbangkan.[3,4,11]

Tabel 1. Dosis Obat Antibiotik Empiris untuk Ventilator-Associated Pneumonia

Situasi Klinis Kelas Obat Dosis
VAP awitan dini, tanpa faktor risiko MDR Non-antipseudomonal β-laktam Amoxicillin/asam klavulanat 3-6 g/hari , atau
Sefalosporin generasi ketiga, seperti cefotaxime 3-6 g/hari

VAP awitan lambat, atau

terdapat faktor risiko MDR

β-laktam yang mencakup Pseudomonas aeruginosa

Cefepime 2 g setiap 8 jam, atau
Ceftazidime 2 g setiap 8 jam, atau
Piperacillin–tazobactam 4 g setiap 6 jam, atau
Meropenem 2 g setiap 8 jam
ditambah
Non-antipseudomonal β-laktam Amikacin 25 mg/kg/hari, atau
Ciprofloxacin 1200 mg/hari
Diketahui atau dicurigai MRSA Agen yang aktif terhadap MRSA Vancomycin 30–45 mg/kg/hari, atau
Linezolid 600 mg/12 jam
Kolonisasi yang diketahui dengan Enterobacteriaceae atau Pseudomonas aeruginosa yang resisten terhadap karbapenem dan hanya rentan terhadap agen beta-laktam baru Agen β-laktam baru Ceftolozane–tazobactam 3 g setiap 8 jam, atau
Ceftazidime–avibactam 2,5 g setiap 8 jam, atau
Meropenem–vaborbactam 4 g setiap 8 jam, atau
Imipenem–relebactam 1,5 g setiap 6 jam

Sumber: dr. Bedry Qintha, Alomedika, 2024.[3,4]

Durasi Terapi Antibiotik Empiris

Pengobatan antimikroba untuk VAP tidak boleh melebihi 7 hari pada sebagian besar pasien. Durasi terapi yang lebih lama bisa dipertimbangkan pada pasien immunocompromised, atau pasien dengan empiema, abses paru, atau pneumonia nekrotikans.[3]

Pemberian Antibiotik Spesifik Patogen untuk Ventilator-Associated Pneumonia

Jika hasil identifikasi patogen penyebab telah tersedia, maka antibiotik diberikan sesuai dengan hasil pemeriksaan tersebut. Antibiotik harus dihentikan jika tidak ada patogen yang ditemukan dalam kultur karena banyak episode yang dicurigai sebagai VAP pada kenyataannya bukanlah VAP.

Pasien dengan VAP yang terbukti bakteriologis harus mendapat antibiotik yang disesuaikan dengan hasil kultur dan uji kepekaan. Langkah pada tahap ini mencakup menghentikan pemberian antibiotik anti-MRSA jika tidak ada MRSA yang ditemukan; serta membatasi penggunaan carbapenem hanya pada patogen yang sensitif terhadap carbapenem seperti infeksi Enterobacteriaceae yang menghasilkan ESBL dan Pseudomonas aeruginosa atau Acinetobacter spp.

Pada pasien dengan VAP Enterobacteriaceae yang menghasilkan ESBL yang sensitif terhadap piperacillin-tazobactam, penggunaan obat ini bisa dijadikan alternatif untuk carbapenem. Selain itu, penggunaan agen β-laktam baru (seperti ceftolozane-tazobactam dan ceftazidime-avibactam) sebagai agen pengganti carbapenem sebaiknya dihindari karena dampaknya terhadap kemunculan resistensi antimikroba dibandingkan dengan carbapenem belum diketahui. Agen β-laktam baru harus dijadikan cadangan terakhir.[3]

Referensi

1. Kharel S, Bist A, Mishra SK. Ventilator-associated pneumonia among ICU patients in WHO Southeast Asian region: A systematic review. PLoS One. 2021 Mar 9;16(3):e0247832. doi: 10.1371/journal.pone.0247832.
3. Papazian L, Klompas M, Luyt CE. Ventilator-associated pneumonia in adults: a narrative review. Intensive Care Med. 2020;46(5):888-906. doi:10.1007/s00134-020-05980-0
4. Shetty K. Hospital-Acquired Pneumonia (Nosocomial Pneumonia) and Ventilator-Associated Pneumonia. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/234753-overview
8. Modi AR, Kovacs CS. Hospital-acquired and ventilator-associated pneumonia: Diagnosis, management, and prevention. Cleve Clin J Med. 2020;87(10):633-639. Published 2020 Oct 1. doi:10.3949/ccjm.87a.19117
11. Shebl E, Gulick PG. Nosocomial Pneumonia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535441/

Diagnosis Ventilator-Associated ...
Prognosis Ventilator-Associated ...

Artikel Terkait

  • Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
    Menghadapi Resistensi Antibiotik di ICU e-Course
  • Patogen Penyebab Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
    Patogen Penyebab Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.