Pendahuluan Fenomena Raynaud
Fenomena Raynaud adalah respons vasospastik dan iskemia episodik yang berlebihan akibat paparan terhadap suhu rendah atau stimulus emotional. Patofisiologi dari fenomena Raynaud hingga saat ini belum dapat dijelaskan, namun diduga bahwa terjadi kehilangan alirah darah transien pada digiti tangan atau kaki.
Penyebab ini kemungkinan disebabkan oleh kelainan fungsional dari pembuluh darah pada fenomena Raynaud primer dan kelainan struktural berperan pada fenomena Raynaud sekunder. Patofisiologi dari fenomena Raynaud terkait dengan abnormalitas pada vaskuler, intravaskuler, neural, dan faktor eksternal.[1-5]
Fenomena Raynaud dibedakan menjadi fenomena Raynaud primer dan sekunder. Fenomena Raynaud primer pada umumnya didapatkan riwayat keluarga dari first degree relative dan bersifat idiopatik. Pada fenomena Raynaud sekunder didapatkan gejala yang lebih berat dibandingkan primer dan disertai penyakit lain sebagai penyebab dasar, seperti penyakit autoimun sklerosis sistemik dan lupus eritematosus sistemik.[1-3]
Karakteristik gejala dari fenomena Raynaud adalah perubahan warna kulit secara trifasik yaitu pucat-biru-merah. Fase pertama disebabkan karena vasokonstriksi akibat paparan suhu dingin, kemudian mengalami hipoksia jaringan sehingga menyebabkan perubahan warna menjadi biru (sianosis).
Pada dua fase pertama, gejala biasanya disertai dengan parestesia. Fase terakhir terjadi perubahan warna menjadi merah (rubor) dimana telah terjadi proses reperfusi yang sering disertai dengan rasa nyeri. Ketiga fase ini dapat berlangsung selama hitungan menit hingga jam.[1-3,6]
Diagnosis dari fenomena Raynaud berdasarkan gejala klinis. Beberapa pemeriksaan fisik dan penunjang diperlukan terutama pada dugaan fenomena Raynaud sekunder. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, imunologis, dan respon inflamasi seperti laju endap darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP) mendukung diagnosis autoimun.[1-4]
Tatalaksana dari fenomena Raynaud terdiri dari konservatif yaitu dengan menghindari pencetus dan menjaga kehangatan. Pada kasus fenomena Raynaud primer, tatalaksana konservatif biasanya sudah memberikan respons yang cukup baik dalam mengurangi gejala.
Bila dengan tatalaksana konservatif tidak didapatkan perbaikan, terapi medikamentosa dapat diberikan. Obat lini pertama yang sering digunakan adalah vasodilator calcium channel blocker (CCB) seperti nifedipin. Terapi pembedahan mungkin diperlukan pada kasus dengan gejala berat dan bila terjadi ulkus hingga nekrosis.[2,6]