Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Fenomena Raynaud general_alomedika 2023-02-01T09:52:30+07:00 2023-02-01T09:52:30+07:00
Fenomena Raynaud
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Fenomena Raynaud

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Fenomena Raynaud adalah respons vasospastik dan iskemia episodik yang berlebihan akibat paparan terhadap suhu rendah atau stimulus emotional. Patofisiologi dari fenomena Raynaud hingga saat ini belum dapat dijelaskan, namun diduga bahwa terjadi kehilangan alirah darah transien pada digiti tangan atau kaki.

Penyebab ini kemungkinan disebabkan oleh kelainan fungsional dari pembuluh darah pada fenomena Raynaud primer dan kelainan struktural berperan pada fenomena Raynaud sekunder. Patofisiologi dari fenomena Raynaud terkait dengan abnormalitas pada vaskuler, intravaskuler, neural, dan faktor eksternal.[1-5]

Fenomena Raynaud dibedakan menjadi fenomena Raynaud primer dan sekunder. Fenomena Raynaud primer pada umumnya didapatkan riwayat keluarga dari first degree relative dan bersifat idiopatik. Pada fenomena Raynaud sekunder didapatkan gejala yang lebih berat dibandingkan primer dan disertai penyakit lain sebagai penyebab dasar, seperti penyakit autoimun sklerosis sistemik dan lupus eritematosus sistemik.[1-3]

shutterstock_1380305069-min

Karakteristik gejala dari fenomena Raynaud adalah perubahan warna kulit secara trifasik yaitu pucat-biru-merah. Fase pertama disebabkan karena vasokonstriksi akibat paparan suhu dingin, kemudian mengalami hipoksia jaringan sehingga menyebabkan perubahan warna menjadi biru (sianosis).

Pada dua fase pertama, gejala biasanya disertai dengan parestesia. Fase terakhir terjadi perubahan warna menjadi merah (rubor) dimana telah terjadi proses reperfusi yang sering disertai dengan rasa nyeri. Ketiga fase ini dapat berlangsung selama hitungan menit hingga jam.[1-3,6]

Diagnosis dari fenomena Raynaud berdasarkan gejala klinis. Beberapa pemeriksaan fisik dan penunjang diperlukan terutama pada dugaan fenomena Raynaud sekunder.  Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, imunologis, dan respon inflamasi seperti laju endap darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP) mendukung diagnosis autoimun.[1-4]

Tatalaksana dari fenomena Raynaud terdiri dari konservatif yaitu dengan menghindari pencetus dan menjaga kehangatan. Pada kasus fenomena Raynaud primer, tatalaksana konservatif biasanya sudah memberikan respons yang cukup baik dalam mengurangi gejala.

Bila dengan tatalaksana konservatif tidak didapatkan perbaikan, terapi medikamentosa dapat diberikan. Obat lini pertama yang sering digunakan adalah vasodilator calcium channel blocker (CCB) seperti nifedipin. Terapi pembedahan mungkin diperlukan pada kasus dengan gejala berat dan bila terjadi ulkus hingga nekrosis.[2,6]

Referensi

1. Tjokroprawiro A, et al. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 2. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair.
2. Goundry B, Bell L, Langtree M, Moorthy A. Diagnosis and management of Raynaud’s phenomenon.BMJ. 2012;344:37-42.
3. Hedge A, Sareen K, Raman N. Approach to diagnosis of Raynaud’s disease. PUMRJ. 2019; 2(1)
4. Cooke JP & Marshall JM. Mechanisms of Raynaud’s disease. Vascular Medicine. 2005; 10:293-307.
5. Hansen-Dispenza H & Narayanan SA. Raynaud Phenomenon. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/331197-overview
6. Belch J, Carlizza A, Carpentier PH, Constans J, Khan F, Wautrecht JC. ESVM guidelines-the diagnosis and management of Raynaud’s phenomenon. Vasa. 2017;46(6):413-423.

Patofisiologi Fenomena Raynaud
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 April 2021, 14:51
Hal-hal apa saja yang dapat menjadi penyebab dari terjadinya jari kaki yang terasa dingin
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang sejawatMau bertanya, apa saja ya diagnosis banding dari keluhan jari kaki terasa dingin? Dingin hanya pada sebagian jari saja dan berlangsung 3...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.