Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Paget Tulang
Edukasi dan promosi kesehatan pada penyakit Paget tulang dilakukan dengan penjelasan terapi seperti bifosfonat, suplementasi vitamin D dan kalsium, serta penggunaan alat ortotik bila diperlukan. Monitoring nilai alkaline phosphatase (ALP) maupun radiologi tulang yang defek juga perlu diinformasikan.[1,9,13]
Edukasi Pasien
Edukasi yang dapat diberikan pada pasien yang mengalami penyakit Paget tulang diantaranya:
- Mencegah jatuh, karena pasien berisiko tinggi mengalami fraktur. Pasien sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang berisiko, menggunakan tongkat atau alat bantu jalan, menggunakan keset antiselip, dan memasang pegangan tangan di tangga atau kamar mandi untuk mencegah cedera
- Suplementasi kalsium direkomenasikan terutama pada mereka dengan terapi bifosfonat atau hiperparatiroidisme
- Suplementasi vitamin D disarankan bila pasien mengalami defisiensi vitamin D
- Pasien perlu menjalani pemantauan berkala. Respon terapi dipantau dengan mengukur kadar serum alkaline phosphatase (ALP) setiap 3–6 bulan hingga normal, kemudian setiap tahun setelah terapi dihentikan
- Terapi dapat diulang bila pasien relaps maupun tidak didapatkan respon terapi setelah 6 bulan[2,4,7,13]
Pasien yang asimtomatik perlu diedukasi untuk melakukan kontrol rutin setiap tahun untuk memantau progresi penyakit, gangguan fungsional, dan pemantauan aktivitas metabolik tulang seperti bone–specific ALP.[13]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan berdasarkan faktor risiko, karena walaupun banyak studi sudah dilakukan, penyebab pasti penyakit Paget tulang masih kontroversial. Beberapa menghubungkan penyakit Paget tulang dengan infeksi paramyxovirus, paparan arsen dan timbal, serta kontak hewan ternak dan anjing.
Pencegahan penularan penyakit pada infeksi virus famili Paramyxoviridae dapat dilakukan, seperti campak dan respiratory syncytial virus (RSV) perlu dilakukan, misalnya dengan isolasi, menggunakan masker, dan vaksinasi campak. Selain itu, menghindari paparan toksik zat seperti arsen maupun timbal dapat menjadi bagian edukasi masyarakat untuk pencegahan penyakit Paget[1]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli