Penatalaksanaan Penyakit Paget Tulang
Indikasi penatalaksanaan pada penyakit Paget tulang antara lain defek tulang abnormal, keterlibatan tulang penyangga berat badan, deformitas tengkorak, terdapat bukti perubahan tulang yang berprogresi cepat, dan pasien yang mengeluhkan nyeri difus. Tidak semua pasien penyakit Paget tulang membutuhkan penatalaksanaan.[1]
Penatalaksanaan penyakit Paget tulang yang direkomendasikan adalah bifosfonat. Pembedahan dipertimbangkan pada kasus fraktur atau transformasi keganasan. Tata laksana lain bersifat simptomatik, termasuk pemberian analgesik untuk meredakan nyeri.[4,7]
Medikamentosa
Tata laksana tidak diberikan pada pasien yang asimtomatik atau tidak sedang mengalami progresivitas penyakit. Tata laksana lini pertama untuk terapi medikamentosa adalah bifosfonat, sedangkan lini kedua adalah calcitonin. Tata laksana lainnya adalah suplementasi vitamin D dan kalsium, serta pemberian antinyeri baik paracetamol maupun OAINS.[1]
Bifosfonat
Bifosfonat direkomendasikan untuk pengobatan nyeri tulang yang berhubungan dengan penyakit Paget. Asam zoledronat merupakan bifosfonat yang telah dilaporkan efektif untuk mengurangi keluhan nyeri. Asam zoledronat diberikan sebanyak 5 mg dosis tunggal bolus lambat.[4,7,8]
Studi inisial juga menunjukkan bahwa injeksi ibandronat 2 mg mampu mensupresi aktivitas penyakit Paget dalam 12 bulan. Jika pasien tidak berespon, dosis dapat dinaikkan. Pilihan lain adalah alendronat 40 mg per oral per hari selama 3–6 bulan; atau risedronat 30 mg per oral per hari selama 2 bulan.[2,4]
Analgesik
Analgesik diberikan sesuai derajat nyeri yang dirasakan pasien. Pasien dapat diberikan paracetamol maupun obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen.[12]
Pembedahan
Indikasi pembedahan adalah jika pasien mengalami progresi ke arah osteosarkoma. Kebanyakan pasien yang mengalami progresi ini ditawarkan tata laksana paliatif, termasuk amputasi. Walaupun demikian, dokter perlu mempertimbangkan segala sisi, termasuk usia pasien dan seberapa besar kemungkinan bagian yang terkena bisa diselamatkan.
Pembedahan juga diperlukan pada kasus penyakit Paget tulang yang mengalami fraktur patologis.[1]
Terapi Suportif
Terapi suportif yang dapat diberikan pada penyakit Paget tulang adalah suplementasi vitamin D, kalsium, dan pemberian alat ortotik bila diperlukan.
Suplementasi kalsium dan vitamin D (bila defisiensi vitamin D) dapat direkomendasikan. Suplementasi kalsium disarankan terutama untuk mencegah hipokalsemia yang diinduksi oleh pemberian bifosfonat maupun karena hiperparatiroidisme.[12]
Alat ortotik seperti tongkat dan walker bisa bermanfaat bagi pasien yang mengalami gangguan gait akibat penyakit Paget.[1,2]
Follow Up
Pasien dengan penyakit Paget tulang baik yang simtomatik maupun asimtomatik dilakukan follow up dengan monitor kadar alkaline phosphatase (ALP) maupun pemeriksaan radiologi.[13]
Pada mereka simtomatik dan dalam terapi bifosfonat, monitor ALP dilakukan 3–6 bulan setelah terapi bifosfonat dimulai. Bila goal ALP tercapai, monitoring dapat dilakukan 1–2 kali per tahun. Bila didapatkan adanya lesi osteolitik pada gambaran radiologi, pemeriksaan radiologi ulang dapat dilakukan 1 tahun setelah terapi dimulai.
Pada mereka yang asimtomatik, kontrol ulang disarankan setiap tahun untuk memantau progresi penyakit dan adanya gangguan fungsional. Pemantauan aktivitas metabolik tulang dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, seperti bone–specific ALP. Terapi dimulai bila didapatkan adanya peningkatan marker biokimia tulang.[13]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli