Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Polyarthralgia general_alomedika 2025-05-14T11:00:47+07:00 2025-05-14T11:00:47+07:00
Polyarthralgia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Polyarthralgia

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Patofisiologi nyeri sendi pada polyarthralgia atau poliartralgia dapat berasal dari struktur sendi maupun struktur sekitar sendi, seperti kapsul sendi, periosteum, ligamen, atau sinovium serta tulang subkondral. Beberapa contoh penyakit penyebab polyarthralgia adalah rheumatoid arthritis, spondiloartropati, dan gout.

Sinovitis

Sinovitis dan kerusakan sendi merupakan salah satu karakteristik dari polyarthralgia akibat penyakit rheumatoid arthritis (RA). Pada RA, terjadi infiltrasi sel T, sel B, dan monosit pada membran sinovial di beberapa sendi. Respons imun pada RA akan menyebabkan neovaskularisasi dan ekspansi sel fibroblast-like dan macrophage-like.

Lapisan sinovial akan mengalami ekspansi, yang disebut sebagai “pannus” yang lalu menginvasi tulang periartikular dan menyebabkan erosi tulang dan degradasi kartilago. Ekspansi membran sinovial dan proses inflamasi pada sendi akan menyebabkan rasa panas dan nyeri pada sendi yang terlibat.[6,7]

Enthesitis

Enthesitis merupakan inflamasi pada lokasi tempat tendon, ligamen, atau kapsul sendi berhubungan dengan tulang. Beberapa penyakit yang termasuk dalam spektrum spondiloartropati (seperti arthritis reaktif, arthritis psoriatik, ankylosing spondylitis, dan inflammatory bowel disease-associated spondyloarthropathy) dipercaya memiliki dasar lesi enthesitis yang menyebabkan polyarthralgia.[6,8]

Enthesitis dapat disebabkan oleh stres biomekanik yang menyebabkan kerusakan dan memicu respons inflamasi pada sinovium, sehingga menyebabkan sinovitis sekunder. Enthesitis kemudian akan menyebabkan periositis, osifikasi gradual sindesmosis, dan terbentuknya sindesmofit yang akan memperberat rasa nyeri pada sendi.[6,8]

Deposisi Kristal

Deposisi kristal merupakan karakteristik utama dari penyakit gout dan pseudogout. Beberapa jenis kristal, seperti monosodium urat (MSU), kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan kalsium pirofosfat dihidrat dapat terdeposisi pada sendi.[9,10]

Pada arthritis gout, kristal MSU terbentuk melalui proses hipersaturasi akibat keadaan hiperurisemia kronis. Kristal MSU akan terdeposisi pada beberapa bagian sendi pasien, seperti permukaan kartilago hialin, sinovium, dan struktur periartikular. Deposisi kristal MSU pada sendi pasien dan mencetuskan reaksi imun yang mengakibatkan inflamasi pada sendi.[9,10]

Kristal MSU kemudian akan difagosit oleh makrofag yang menyebabkan aktivasi IL-1â, yang dibantu oleh stimulasi dari asam lemak bebas atau lipopolisakarida. Sitokin proinflamasi seperti IL-8 dan TNF-á akan dikeluarkan akibat aktivasi IL-1â yang menyebabkan peningkatan neutrofil pada sinovium. Hal ini kemudian mengeluarkan sitokin proinflamasi lebih lanjut. Namun, berbeda dengan arthritis gout, pseudogout lebih dihubungkan dengan kristal kalsium pirofosfat dihidrat (CPPD).[9,10]

Arthritis Infeksius

Membran sinovial sangat rentan mengalami infeksi karena memiliki banyak pembuluh darah. Oleh sebab itu, infeksi sistemik dapat menyebabkan infeksi pada sendi melalui jalur hematogen. Arthritis infeksius juga dapat disebabkan oleh kerusakan langsung, luka tusuk, dan injeksi intraartikular.[6,11]

Invasi organisme pada sinovium akan mengakibatkan inflamasi. Sitokin inflamasi, protease, dan toksin bakteri yang dikeluarkan saat inflamasi akan menyebabkan kerusakan pada struktur sendi. Infiltrasi neutrofil akan menyebabkan nekrosis pada sinovium dan terbentuknya granulasi dan jaringan parut.[6,11]

Kerusakan Struktural atau Mekanik

Kerusakan struktural pada sendi dapat disebabkan oleh degenerasi kartilago artikular pada osteoarthritis.  Selain itu, beberapa faktor mekanik seperti trauma sendi, kelainan kongenital, dan kelainan tulang subkondral juga menyebabkan polyarthralgia.[6,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

6. Baer AN. The Approach to the Painful Joint. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/336054-overview#a1
7. Aletaha D, Smolen JS. Diagnosis and Management of Rheumatoid Arthritis: A Review. JAMA. 2018;320(13):1360–72.
8. Kehl AS, Corr M, Weisman MH. Enthesitis. Arthritis Rheumatol. 2016;68(2):312–22.
9. Gonzalez EB. An update on the pathology and clinical management of gouty arthritis. Clin Rheumatol. 2012;31(1):13–21.
10. Macmullan P, Mccarthy G. Treatment and management of pseudogout: Insights for the clinician. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2012;4(2):121–31.
11. Cunha BA. Septic arthritis. Emerg Med. 2003;35(1):43-44+46.
12. Sen R, Hurley JA. Osteoarthritis. StatPearls Publishing: 2020.

Pendahuluan Polyarthralgia
Etiologi Polyarthralgia

Artikel Terkait

  • Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
    Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
  • Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
    Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
  • Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
    Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah
    Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Jelita Cinta Tariska Permatasari
Dibalas 01 Juli 2024, 08:05
Pasien wanita 60 th mengeluh nyeri dan susah menggerakkan jari-jari tangan
Oleh: Jelita Cinta Tariska Permatasari
1 Balasan
Pasien wanita 60 th datang dengan keluhan nyeri pada punggung belakang jari susah digerakkan TD 160/100 mmghDiagnosis dan tatalaksanya apa ya dok mohon...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2023, 16:54
Bagaimana cara membedakan septic arthritis dengan RA fase flare?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, bagaimana cara membedakan septic arthirits dengan RA yg sedang ngeflare? Terima kasih
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 31 Januari 2022, 09:55
Artikel SKP - Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) dan rheumatoid factor (RF) merupakan dua pemeriksaan laboratorium yang telah tervalidasi dan telah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.