Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Fraktur Hidung annisa-meidina 2023-11-02T11:38:36+07:00 2023-11-02T11:38:36+07:00
Fraktur Hidung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fraktur Hidung

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Patofisiologi fraktur hidung biasanya melibatkan trauma langsung pada area nasal, yang dapat menyebabkan patah atau retaknya tulang hidung.[2,4]

Trauma dan Mekanisme Fraktur

Ketika terjadi trauma, tulang hidung dapat mengalami deformasi atau patah pada strukturnya. Hal ini dapat mengakibatkan perdarahan dari kapiler dan vena yang terdapat di dalam jaringan sekitar, menyebabkan epistaksis. Selain itu, kerusakan pada jaringan ikat dan otot di sekitar tulang hidung juga dapat terjadi, menyebabkan edema dan rasa nyeri.[2-4]

Inflamasi Lokal

Reaksi inflamasi lokal memainkan peran penting dalam patofisiologi fraktur hidung. Setelah terjadinya fraktur, sel-sel darah putih bermigrasi ke area cedera untuk mengatasi kerusakan jaringan. Hal ini mengakibatkan peningkatan aliran darah ke daerah tersebut, yang memperparah edema dan mengakibatkan pembengkakan di sekitar tulang hidung.

Selain itu, respons inflamasi juga dapat memicu pelepasan mediator kimia seperti prostaglandin dan sitokin, yang berperan dalam mengatur rasa nyeri dan meningkatkan permeabilitas kapiler, memperparah perdarahan dan edema.[2,4]

Gangguan Anatomi dan Fungsi Hidung

Pada kasus fraktur hidung yang parah atau yang melibatkan deviasi tulang, dapat terjadi gangguan anatomi dan fungsi hidung. Deviasi septum nasal dapat menyebabkan obstruksi saluran napas, mengakibatkan kesulitan bernapas. Komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi sekunder atau deformitas permanen, juga dapat terjadi jika fraktur tidak diatasi dengan tepat.[2,3]

Referensi

2. Klinginsmith M, Katrib Z. Nasal Septal Fracture. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555912/
3. Besmens IS, Shahrdar C, Fontein DBY, Knipper S, Giovanoli P, Lindenblatt N. Efficacy of closed reduction of nasal fractures-a retrospective analysis with focus on factors affecting functional and aesthetic outcomes. J Plast Reconstr Aesthet Surg. 2023 Feb;77:371-378. doi: 10.1016/j.bjps.2022.11.010. Epub 2022 Nov 23. PMID: 36623373.
4. James JG, Izam AS, Nabil S, Rahman NA, Ramli R. Closed and Open Reduction of Nasal Fractures. J Craniofac Surg. 2020 Jan/Feb;31(1):e22-e26. doi: 10.1097/SCS.0000000000005812. PMID: 31449209.

Pendahuluan Fraktur Hidung
Etiologi Fraktur Hidung
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.