Prognosis Fraktur Hidung
Prognosis fraktur hidung biasanya baik dengan penanganan yang tepat. Dalam kasus fraktur hidung sederhana, pasien dapat pulih sepenuhnya tanpa komplikasi jangka panjang. Namun, jika fraktur terjadi bersamaan dengan cedera lain pada wajah atau struktur terkait, seperti fraktur orbital, prognosis tergantung pada tingkat kompleksitas dan penanganan yang diberikan.[1-3]
Komplikasi
Potensi komplikasi termasuk deformitas hidung, deviasi septum, obstruksi saluran napas, infeksi, abses, dan, dalam kasus fraktur yang berat, kerusakan pada struktur-struktur internal seperti sinus paranasal atau tulang tengkorak.[1-3]
Deformitas Hidung
Deformitas hidung dapat terjadi akibat pergeseran atau perubahan bentuk tulang hidung yang tidak teratasi dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi estetika wajah dan fungsi pernapasan hidung. Secara visual, tampaknya terjadi penyimpangan atau deformitas pada hidung. Pada pemeriksaan fisik, terdapat ketidakseimbangan antara bagian kiri dan kanan hidung.
Untuk deformitas hidung yang signifikan, pembedahan rekonstruktif seperti rinoplasti atau septorhinoplasti mungkin diperlukan untuk mengoreksi bentuk hidung.[1-3]
Deviasi Septum
Deviasi septum terjadi ketika septum hidung bergeser dari posisi anatomi yang benar. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan infeksi berulang pada hidung. Pada pemeriksaan endoskopi hidung, terlihat septum hidung tidak berada pada posisi tengah atau ada deviasi struktural. Koreksi septoplasti dilakukan untuk memposisikan kembali septum ke posisi anatomi yang benar dan memperbaiki fungsi pernapasan.[1-3]
Obstruksi Saluran Napas
Obstruksi saluran napas dapat terjadi akibat deviasi septum, pembengkakan membran mukosa, atau deformitas tulang hidung. Secara klinis, pasien mengeluh kesulitan bernapas melalui hidung, terutama saat tidur atau olahraga. Pada pemeriksaan endoskopi hidung, dapat terlihat penyempitan saluran napas.
Koreksi septum hidung dan prosedur turbinoplasti dapat dilakukan untuk memperbaiki fungsi pernapasan hidung.[1-3]
Infeksi dan Abses
Infeksi atau abses dapat terjadi sebagai komplikasi dari luka terbuka atau trauma pada hidung. Pasien mengalami nyeri, bengkak, kemerahan, dan dapat terjadi peningkatan suhu lokal. Abses dapat teraba pada pemeriksaan fisik. Terapi antibiotik spektrum luas diberikan untuk mengatasi infeksi, dan jika abses terbentuk, drainase dengan insisi dan evakuasi pus diperlukan.[1-3]
Kerusakan pada Struktur Internal (Sinus Paranasal atau Tulang Tengkorak)
Pada fraktur yang berat, terutama yang melibatkan sinus paranasal atau tulang tengkorak, komplikasi dapat terjadi dalam bentuk sinusitis, fistula serebrospinal, atau cedera otak. Gejala dapat termasuk demam, sakit kepala berat, dan gejala neurologis. Pada pemeriksaan radiologis, dapat terlihat kerusakan pada struktur tulang atau sinus.[1-3]
Gangguan Penciuman
Gangguan penciuman dapat terjadi pada sepertiga kasus fraktur hidung. Hal ini dapat terjadi karena manipulasi neuroepitelium olfaktori yang disebabkan karena reduksi tertutup.[1-3]
Prognosis
Prognosis fraktur hidung umumnya baik dengan penanganan yang tepat. Fraktur hidung simpleks atau tanpa komplikasi biasanya memiliki prognosis yang baik karena mereka cenderung sembuh tanpa masalah jangka panjang. Jika terdapat komplikasi seperti deformitas septum hidung yang tidak diatasi dengan baik, prognosis dapat memburuk.
Pasien dengan fraktur hidung umumnya mengalami pemulihan dengan baik setelah menjalani reduksi. Deformitas sisa dapat terjadi pada sekitar 9-50% pasien setelah dilakukan reduksi tertutup. Deformitas dapat ditangani dengan septorhinoplasty, namun jika deformitas menyebabkan gangguan pernapasan maka memerlukan operasi revisi.[2,9]
Sebanyak 14% pasien telah dilaporkan merasa kurang puas dengan hasil dari manipulasi fraktur hidung, tetapi hanya sebanyak 10% yang menginginkan tindakan operasi lanjutan.[15]