Diagnosis Hematoma Aurikula
Diagnosis hematoma aurikula dapat ditegakkan secara klinis. Pasien umumnya memiliki riwayat trauma tumpul pada telinga. Jika mekanisme trauma dianggap berat, seperti pada kecelakaan kendaraan bermotor atau trauma kepala, maka adanya trauma tulang temporal dan kegawatdaruratan perlu disingkirkan terlebih dulu. Pemeriksaan penunjang tidak rutin dilakukan pada kasus hematoma aurikula.
Anamnesis
Pasien dengan hematoma aurikula umumnya datang ke fasilitas kesehatan dengan gejala pembengkakan pada telinga bagian anterior, yang disertai nyeri berdenyut ringan sampai sedang. Selain itu, pasien sering kali memiliki riwayat trauma pada bagian telinga sebelumnya.
Gejala demam, menggigil, dan gangguan pendengaran juga perlu dievaluasi pada pasien hematoma aurikula. Riwayat keluhan berulang, imunosupresi, diabetes, penggunaan pengencer darah, dan hipertensi juga perlu dievaluasi pada pasien.[1,2]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada telinga eksterna umumnya cukup untuk mendiagnosis hematoma aurikula. Namun, pemeriksaan lengkap kepala dan leher diperlukan untuk mengevaluasi adanya kerusakan organ lain, terutama jika hematoma aurikula melibatkan cedera kepala.
Evaluasi Telinga Eksterna
Pengetahuan anatomi dasar telinga diperlukan untuk mengevaluasi telinga eksterna. Pemeriksaan otoskop diperlukan untuk mengevaluasi keadaan kanal telinga eksterna dan membran timpani.
Hematoma umumnya dapat ditemukan antara heliks dan antiheliks, dapat menyebar pada fossa antiheliks. Namun pada beberapa keadaan, hematoma dapat mengisi konka, meatus auditori eksterna, maupun bagian posterior telinga.
Apabila hematoma terjadi pada telinga anterior dan posterior, maka risiko nekrosis umumnya lebih besar. Kulit umumnya intak dan hematoma akan terasa lembut saat dipalpasi. Setelah 24 jam, darah akan menggumpal dan hematoma akan lebih terasa keras.
Pada hematoma aurikula yang tidak ditangani, kartilago pada telinga akan menghilang dan mengalami fibrosis. Hal ini kemudian menyebabkan gambaran telinga cauliflower.[1-3]
Evaluasi Kepala dan Leher Lainnya
Pada keadaan trauma pada telinga, juga diperlukan evaluasi keadaan kepala dan leher. Trauma tulang temporal perlu dievaluasi untuk kemungkinan fraktur. Evaluasi saraf fasial juga diperlukan untuk kemungkinan kerusakan akibat letaknya yang dekat dengan telinga.[1,2]
Diagnosis Banding
Hematoma aurikula harus dapat dibedakan dengan penyebab telinga bengkak lainnya. Beberapa diagnosis banding yang perlu dipikirkan mencakup abses aurikula, perikondritis, dan kondrodermatitis nodularis heliks.
Abses Aurikula
Abses aurikula memiliki gambaran bengkak pada telinga yang menyerupai hematoma aurikula. Abses aurikula umumnya merupakan komplikasi dari perikondritis aurikula yang tidak ditangani dengan baik.
Bengkak pada abses aurikula memiliki warna kemerahan, panas, dan nyeri saat ditekan. Pemeriksaan penunjang, seperti USG, CT scan, atau MRI dapat digunakan untuk membedakan diagnosis.[1,7]
Perikondritis
Perikondritis umumnya memiliki gambaran telinga bengkak yang menyerupai hematoma aurikula. Akan tetapi, pada perikondritis, gambaran telinga bengkak disertai warna kemerahan, terasa panas, dan nyeri saat ditekan. Perikondritis dapat terjadi akibat melakukan tindik telinga yang tidak steril.[1,8]
Kondrodermatitis Nodularis Heliks
Kondrodermatitis nodularis heliks, atau penyakit Wrinkler, memiliki gambaran bengkak pada telinga seperti hematoma aurikula. Pasien mengeluhkan adanya nodul spontan pada heliks atau antiheliks. Lesi pada telinga memiliki gambaran nodul berbentuk oval atau bundar, diameter 4–6 mm, tepi meningkat, ulkus atau krusta pada tengah, dan kemerahan pada sekitar lesi.[1,9]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjuang jarang diperlukan pada hematoma aurikula. Pemeriksaan penunjang dapat digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding dan mencari komplikasi.
Pemeriksaan USG dapat digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding abses aurikula dan mengevaluasi telinga bengkak. Pemeriksaan CT scan atau MRI mungkin diperlukan pada kondisi trauma telinga yang dicurigai melibatkan benda asing, evaluasi kemungkinan abses, mengevaluasi telinga tengah dan dalam, serta evaluasi intrakranial jika hematoma aurikula melibatkan cedera kepala.[1]