Prognosis Kanker Sinonasal
Prognosis kanker sinonasal lebih baik pada massa sinus maksilaris dibandingkan ethmoidalis, serta adenokarsinoma dibanding karsinoma sel skuamosa dan karsinoma tidak terdiferensiasi. Stadium yang lebih rendah dan tidak adanya keterlibatan nodus limfatik juga memiliki prognosis lebih baik.
Secara statistik, 5 years survival rate kanker sinonasal adalah sekitar 50%, karena kebanyakan pasien didiagnosis pada stadium klinis lebih lanjut. Komplikasi dapat berupa metastasis, keterlibatan nodus limfa, dan invasi ke jaringan sekitar, termasuk orbita dan telinga.[20]
Komplikasi
Komplikasi kanker sinonasal tergantung pada keterlibatan organ melalui ekstensi dan metastasis tumor. Organ yang sering terlibat adalah orbita, telinga, intrakranial, dan rongga mulut. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tajam penglihatan sampai kebutaan, kelainan lapang pandang, nyeri kepala berat, dan gangguan makan.
Tindakan terapeutik pada kasus kanker sinonasal juga memiliki potensi komplikasi. Komplikasi dapat berupa kebocoran cairan serebrospinal, cedera nervus cranialis, dan perdarahan.[2,6,12,13]
Prognosis
Prognosis kanker sinonasal secara statistik, 5 years survival rate kanker sinonasal adalah sekitar 50%. Hal ini karena gejala yang tidak spesifik sehingga pasien seringkali datang pada stadium lanjut, tetapi umumnya sensitif radioterapi.
Sekitar 33% kasus kanker sinonasal dilaporkan mengalami rekurensi kedua kanker primer di traktus aerodigestif. Metastasis jauh ditemukan pada 20–40% kasus.[1,2,20]
Sebuah studi retrospektif di India melaporkan bahwa rekurensi lokoregional ditemukan pada 39% pasien. Pasien dengan keterlibatan nodus limfa leher lebih cenderung mengalami rekurensi.[4]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli