Edukasi dan Promosi Kesehatan Mastoiditis
Edukasi dan promosi kesehatan pada penderita mastoiditis adalah keperluan pemberian terapi definitif, seperti antibiotik intravena serta tindakan seperti miringotomi. Pencegahan dan pengendalian mastoiditis berupa vaksinasi, seperti vaksin pneumokokus.
Edukasi Pasien
Edukasi yang perlu diberikan adalah mengenai derajat keparahan, terapi, serta komplikasi yang mungkin terjadi selama terapi hingga setelah terapi, terutama setelah mastoidektomi. Pada pasien anak, edukasi dapat disampaikan ke orang tua pasien.
Perlu dijelaskan juga bahwa antibiotik harus dikonsumsi sesuai anjuran dan perlu dilakukan kontrol kembali setelah pengobatan berakhir. Kontrol setelah pengobatan berakhir dilakukan oleh dokter spesialis THT untuk menilai kondisi pasien karena kemungkinan terjadinya rekurensi meskipun sudah diberikan terapi yang adekuat. Pemeriksaan audiometri perlu dilakukan saat kontrol untuk menilai perbaikan gangguan pendengaran pasien.[25]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit mastoiditis adalah berupa penanganan segera dan tepat pada kasus-kasus otitis media akut (OMA). Diagnosis dan penanganan yang tepat terhadap OMA akan mencegah terjadinya otitis media kronis dan mastoiditis. Selain itu, upaya pencegahan penyakit seperti vaksinasi juga diduga sangat bermanfaat terutama pada anak-anak.[2,5,26]
Vaksinasi
Vaksinasi yang dapat mencegah terjadinya mastoiditis adalah pneumococcal conjugate vaccine (PCV) atau vaksin pneumokokus. Infeksi bakteri penyebab OMA dan mastoiditis, yaitu Streptococcus pneumoniae, dapat dicegah dengan vaksinasi PCV.
Vaksinasi ini diberikan untuk anak-anak saat usia 2, 4, 6 bulan, dan booster diberikan saat usia 12–15 bulan. Selain melindungi anak dari infeksi telinga, vaksinasi PCV juga melindungi anak dari meningitis, pneumonia, dan septikemia.[2,40]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli