Epidemiologi Rhinitis Vasomotor
Data epidemiologi mengenai rhinitis vasomotor dari the National Rhinitis Classification Task Force Amerika Serikat melaporkan setidaknya 17 juta orang mengalami rhinitis nonalergi, termasuk rhinitis vasomotor. Data epidemiologi di Amerika menunjukkan bahwa rhinitis, termasuk rhinitis vasomotor, menyebabkan morbiditas yang signifikan.[5]
Global
Epidemiologi rhinitis, baik rhinitis alergi maupun non alergi, terjadi pada sekitar 20% populasi di negara industri dan lebih dari 200 juta orang di dunia. Sebanyak 34% pasien rhinitis kronis didapatkan mengalami rhinitis campuran alergi dan nonalergi. Di Amerika Serikat, sekitar seperempat kasus rhinitis merupakan rhinitis nonalergi.
Rhinitis vasomotor dilaporkan cenderung terjadi pada pasien usia 30–60 tahun tanpa riwayat alergi dalam keluarga. Perempuan lebih banyak mengalami rhinitis nonalergi dibandingkan dengan laki–laki.[1,6,7]
Indonesia
Belum ada data nasional mengenai prevalensi rhinitis vasomotor di Indonesia.
Mortalitas
Rhinitis vasomotor jarang menyebabkan mortalitas, tetapi menurunkan kualitas hidup penderita akibat gejala yang berulang dan seringnya kunjungan ke dokter. Konsumsi obat rhinitis juga dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan tidur dan penurunan produktivitas kerja.[1]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli