Etiologi Rhinitis Vasomotor
Etiologi rhinitis vasomotor belum diketahui pasti, tetapi diduga berhubungan dengan peningkatan jaras eferens pada jaras neurologis mukosa nasal. Rhinitis vasomotor tidak disebabkan oleh infeksi, alergi, atau inflamasi terkait IgE. Walaupun demikian, terdapat beberapa pencetus yang diduga dapat menyebabkan rhinitis vasomotor.[3,11]
Pencetus rhinitis vasomotor dapat dibedakan menjadi perubahan lingkungan, iritan, obat–obatan, diet, olah raga, paparan pekerjaan, dan kondisi emosional yang kuat. Perubahan lingkungan yang dimaksud dapat meliputi udara dingin dan kering, udara panas dan lembab, perubahan suhu, dan perubahan tekanan.
Sedangkan iritan yang dapat menjadi pencetus rhinitis vasomotor, antara lain bau yang menyengat (seperti parfum dan bunga), pembersih rumah tangga, paparan rokok (perokok aktif maupun pasif), serta polutan. Diet yang dapat menjadi pencetus rhinitis vasomotor adalah makanan yang pedas dan konsumsi alkohol.[3,11]
Selain itu, beta dan alpha blocker, aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), ACE inhibitor, kontrasepsi oral, antidepresan, serta psikotropika. Contoh beta blocker adalah propranolol dan metoprolol, alpha blocker adalah prazosin dan terazosin. Sedangkan ACE inhibitor adalah captopril dan ramipril. Kontrasepsi oral yang dapat menjadi pencetus adalah estrogen dan progestin.[3,11]
Faktor Risiko
Rhinitis vasomotor ditandai dengan gejala obstruksi nasal atau rhinorrhea yang menonjol dan kongesti. Gejala ini biasanya memberat dengan adanya bau tertentu seperti parfum, rokok, dan, bau cat. Gejala juga bisa memburuk dengan konsumsi alkohol, makanan pedas, emosi, dan faktor lingkungan seperti suhu, perubahan tekanan, dan cahaya terang.
Banyak studi telah mencoba mengetahui penyebab yang mendasari patologi rhinitis, tetapi belum ada yang benar–benar mampu menjelaskan secara pasti. Sebuah studi dengan jumlah sampel yang kecil melihat adanya peran disfungsi sistem autonom pada pasien dengan rhinitis vasomotor. Compounding factor lain yang diduga berperan adalah riwayat trauma nasal dan manifestasi esofageal dari gastroesophageal reflux disease (GERD).[5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli