Pendahuluan Sinus Preaurikular
Sinus preaurikular merupakan kelainan kongenital dari jaringan lunak preaurikular yang dapat terjadi pada satu atau kedua telinga. Sinus preaurikular terjadi akibat tidak sempurnanya perkembangan arkus brankialis pertama dan kedua, dimana struktur anatomi tersebut merupakan pembentuk telinga luar dan telinga tengah. Sinus preaurikular juga dapat terjadi akibat malformasi celah brankial pertama aurikula.[1,2]
Menurut posisi pembukaan, sinus preaurikular dapat dibagi menjadi dua tipe, yakni tipe umum dan varian. Pada tipe umum, lubang terdapat di area depan cabang heliks asenden, Sedangkan pada tipe varian, lubang terdapat di belakang garis imajiner tragus ataupun di tepi belakang tragus cabang heliks asenden. Tipe umum lebih sering terjadi dibandingkan tipe varian.[1,2]
Diagnosis sinus preaurikular biasanya dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, yaitu adanya lubang kecil di area telinga luar dengan lokasi predileksi tersering di depan aurikula yang terlihat sejak lahir. Bila sinus preaurikular terinfeksi, pasien mengeluhkan nyeri, bengkak, keluar sekret dari area lubang.[3]
Bayi dengan sinus preaurikular harus menjalani evaluasi uji audiometri formal. Anak dengan sinus preaurikular memiliki risiko gangguan pendengaran permanen lima kali lipat lebih besar dibandingkan pada populasi umum. Sinus preaurikular dapat menjadi indikasi utama adanya sindrom-branchio-oto-renal (BOR), salah satu penyebab paling umum dari gangguan pendengaran herediter.[12-14]
Sinus preaurikular bersifat asimptomatik dan tidak memerlukan tatalaksana khusus, kecuali pencegahan terhadap infeksi dengan melakukan pembersihan muara dari sumbatan dengan cairan antiseptik secara rutin. Bila terjadi infeksi, tatalaksana yang dapat dilakukan meliputi pemberian antibiotik, insisi drainase, pembedahan.