Penatalaksanaan Sinus Preaurikular
Penatalaksanaan sinus preaurikular meliputi pemantauan tanda-tanda infeksi. Pada pasien dengan sinus preaurikular yang asimptomatik, tatalaksana termasuk pencegahan terhadap infeksi. Hal ini dilakukan dengan melakukan pembersihan muara dari sumbatan dengan cairan antiseptik secara rutin.[6]
Pada kasus dimana infeksi telah terjadi, terapi medikamentosa dengan antibiotik dibutuhkan. Pada kasus yang lebih rumit, diperlukan insisi dan drainase ataupun terapi bedah.[6]
Terapi Medikamentosa
Pada fase infeksi akut, dapat diberikan kompres hangat dan antibiotik yang sesuai dengan bakteri penyebab dan uji sensitivitasnya. Bakteri yang paling banyak ditemukan pada infeksi sinus preaurikular adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus viridans, Peptococcus sp, dan Proteus sp.
Antibiotik yang didapatkan sensitif pada hasil pemeriksaan sensitivitas adalah gentamisin, ofloksasin, sefuroksim dan amoksisilin-klavulanat.[4,8]
Insisi dan Drainase
Bila infeksi akut terjadi, insisi dan drainase abses perlu dilakukan. Drainase abses yang dilakukan dengan probe lakrimal, tidak memerlukan tindakan insisi. Anestesi kulit secara topikal dilakukan terlebih dahulu dan insersi probe lakrimal kemudian dilakukan dengan memasukkan ujung tumpul pada muara sinus, sehingga didapatkan drainase pada abses.
Jika diperlukan, prosedur ini dapat diulang. Prosedur ini dapat menjadi alternatif untuk drainase abses sinus preaurikular. Meski demikian, trauma pada saluran sinus dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih dalam dan mempersulit eksisi.
Eksudat dari insisi dan drainase sebaiknya dilakukan pewarnaan gram dan kultur untuk memastikan antibiotik yang tepat.[4]
Tindakan Pembedahan
Pembedahan dilakukan untuk mencegah infeksi rekuren. Sekali infeksi terjadi, risiko kekambuhan menjadi tinggi dan traktus sinus harus diambil melalui prosedur bedah. Pembedahan untuk sinus preaurikular dibutuhkan bila terjadi infeksi yang berulang atau adanya sekret yang berisi material skuamosa.
Pada kasus ini, eksisi tidak hanya dilakukan pada lubang sinus tetapi hingga kista berlapis skuamosa dibawah kulit, serta kartilago pada akar heliks.[4,15]
Prosedur bedah sebaiknya dilakukan setelah infeksi terkontrol, biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit dari merah menjadi merah gelap.[9]
Terdapat beberapa teknik pembedahan sinus preaurikular.
Sinektomi Sederhana
Eksisi elips dilakukan di sekitar muara sinus, kemudian injeksi metilen biru dilakukan untuk identifikasi jalan fistula. Prosedur ini diindikasikan pada pasien sinus preaurikular dengan peradangan yang sedikit atau tanpa peradangan.
Eksisi Lokal Luas Standar
Prosedur ini dilakukan pada kasus inflamasi yang lebih berat. Insisi awal berbentuk elips yang cukup luas dilakukan agar dapat mengangkat semua jaringan dan kulit nekrotik, lalu jaringan inflamasi pada daerah dibawah fasia temporalis diangkat.
Eksisi Lokal Luas dengan Pendekatan Supraaurikuler
Insisi elips standar dilakukan dan kemudian diekstensi ke atas ke bagian preaurikular dan supra-aurikular di daerah temporal.
Eksisi Luas
Infeksi yang berat atau terjadinya abses mengakibatkan jaringan nekrotik yang luas sehingga membutuhkan eksisi yang luas. Untuk meminimalkan eksisi jaringan sehat, dapat digunakan teknik eksisi luas dengan insisi angka 8.
Insisi elips dilakukan pada dua tempat, yaitu pada lubang muara sinus dan lubang akibat abses beserta jaringan nekrotiknya. Metode insisi angka 8 dapat menyisihkan kulit intak lebih banyak dibandingkan dengan insisi luas standar. Hal tersebut menghasilkan luaran kosmetik yang lebih baik.[5,10,11]