Prognosis Trauma Aurikula
Prognosis trauma aurikula sangat bergantung pada derajat cedera yang dialami. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah notch atau takik aurikula, hematoma aurikula, cauliflower ear, bekas luka atau jaringan parut, perikondritis, dan kondritis.
Komplikasi
Komplikasi setelah reparasi aurikula adalah adanya notch/takik aurikula, hematoma aurikula, cauliflower ear, bekas luka, perikondritis, dan kondritis. Pasien dengan lobulus telinga yang terpisah dapat mengalami rekurensi takik atau terpisahnya lobulus apabila sering menggunakan anting yang berat. Deformitas daun telinga bisa disebabkan oleh nekrosis kartilago, atau rekonstruksi/penjahitan yang tidak sempurna.[1,8]
Takik Aurikula
Notch atau takik aurikula terjadi akibat hilangnya kartilago aurikula dan dapat terjadi bahkan setelah reparasi yang optimal. Beberapa predisposisi yang memungkinkan adalah susunan kartilago atau kulit yang buruk, kerusakan kartilago, insufisiensi vaskular, dan infeksi lokal.[8]
Hematoma Aurikula
Hematoma aurikula dapat terjadi akibat luka tumpul atau akibat komplikasi dari reparasi luka laserasi, avulsi, atau amputasi. Apabila ditemukan hematoma aurikula, dapat dilakukan tata laksana seperti kasus primer trauma tumpul dengan drainase dan pressure dressing.[8]
Perikondritis dan Kondritis
Perikondritis atau kondiritis bermanifestasi sebagai nyeri, bengkak, dan eritema pada kulit. Antibiotik yang dapat diberikan adalah fluorokuinolon oral pada orang dewasa, dan antibiotik intravena seperti ceftazidime pada anak-anak. Perikondritis dan kondritis aurikula berpotensi menjadi deformitas. Oleh karena itu, saat penutupan luka harus dipastikan tidak ada infeksi dan tidak dilakukan penutupan luka primer apabila terdapat tanda infeksi.[8]
Prognosis
Prognosis keberhasilan rekonstruksi aurikula sangat bergantung pada derajat keparahan dari trauma itu sendiri. Pada hematoma aurikula, apabila dilakukan drainase dan pressure dressing. Pada kasus avulsi, prognosis reparasi bergantung pada vaskularisasi pedikel distal dari avulsi. Apabila isian kapiler pedikel avulsi masih baik maka umumnya reparasi akan memberikan hasil yang baik pula.[8]
Apabila terdapat avulsi komplit atau amputasi, prognosis reparasi bergantung pada kondisi segmen avulsi. Apabila dilakukan reparasi dalam waktu 4 jam, umumnya memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Meskipun demikian, terdapat juga kasus dengan keberhasilan reparasi hingga 33 jam setelah trauma.[8]