Edukasi dan Promosi Kesehatan Balanitis
Edukasi dan promosi kesehatan balanitis ditekankan terkait perawatan kebersihan penis dan kebersihan diri secara umum. Jika pasien belum menjalani sirkumsisi, jelaskan manfaat sirkumsisi dalam mencegah terjadinya rekurensi.[1-4]
Edukasi Pasien
Saat memberikan edukasi kepada pasien, dokter dapat menjelaskan kepada pasien atau orang yang merawat pasien bahwa balanitis adalah inflamasi pada kepala penis atau glans penis. Jelaskan bahwa balanitis juga dapat disertai dengan infeksi pada preputium atau yang dikenal sebagai balanoposthitis.[1-4,8]
Penyebab dari balanitis bisa berupa jamur, bakteri, virus, reaksi alergi atau iritan. Jelaskan bahwa pengobatan bertujuan untuk mengurangi keluhan seperti nyeri dan lesi, serta mencegah kekambuhan. Faktor risiko yang paling sering berkaitan adalah faktor higienitas area genital serta kondisi pasien yang tidak menjalani sirkumsisi.[1-4]
Sampaikan bahwa pengobatan secara farmakologis pada umumnya menggunakan agen topikal sesuai dengan patogen yang menjadi penyebab. Kunci keberhasilan terapi adalah higienitas genital serta kepatuhan pasien dalam memakai obat.[1]
Jelaskan bahwa pada beberapa kasus prosedur pembedahan, seperti laser dan sirkumsisi, direkomendasikan untuk mendapatkan resolusi total, mencegah kekambuhan, serta mencegah komplikasi. Setelah terapi diberikan, diperlukan pemantauan berkala terutama pada kasus yang berat untuk melihat ada atau tidaknya komplikasi seperti striktur uretra dan progresi lesi ke arah keganasan.[1-4,8]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit balanitis, perlu dilakukan edukasi terhadap masyarakat terkait balanitis. Dokter dapat menjelaskan bahwa balanitis merupakan inflamasi yang sering terjadi pada glans penis dan bisa juga mengenai preputium.[1-4]
Dokter dapat menjelaskan tanda-tanda inflamasi seperti adanya nyeri, lesi, discharge dari penis, bau tidak sedap, hingga kesulitan saat berkemih. Dokter dapat menjelaskan penyebab tersering dari balanitis adalah akibat higienitas yang buruk serta sering terjadi pada orang yang tidak menjalani sirkumsisi.[1]
Sampaikan bahwa sirkumsisi menurunkan risiko pasien mengalami balanitis. Apabila memungkinkan, sarankan pasien untuk menjalani sirkumsisi dan jelaskan cara memelihara kesehatan area genital.[1-4]